Tuesday, May 7, 2013

Untuk Seorang Sahabat...

by Ellyssee Lavin (Notes) on Friday, January 22, 2010 at 2:03pm

 Mengenangmu...
Bagai menatap cakrawala luas penuh warna
Berseri wajahku, lepas menebar sumringah
Lepas senyumku, tulus bersahaja menyiratkan kebebasan dunia sedihku yang sempat terbelenggu
Lega hatiku melewati samudera dan dunia dihujani bahagia, setelah sebelumnya terkoyak pedih didera duka dan luka

Ringan langkah kaki dan tubuhku seakan diterbangkan dewi angin, tersanjung dengan pujian dan petuah indahmu

Serasa begitu cantik wajahku, seolah diri bagai bidadari saat kau pandangi diriku dan kau jelang ku dengan senyumanmu

Serasa dunia milikku tak terkecuali, langit dan bumipun seakan menyatakan turut serta bahagia menyaksikan aku bersinar penuh aura

Bersamamu.....
Begitu manis walau sesaat
Begitu indah walau sekejap
Jujur ku bisa mengungkap seisi beban rasa
Tak segan ku marah dan memuntahkan kecewa
Tak ragu memecah tangis dan menumpahkannya dibahumu hingga basah bajumu
Selalu ada cara untuk membuatku tertawa
Selalu bisa saja mengundangku untuk tetap berselera
Selalu ada rencana agar kita tetap bercengkrama bersama
Selalu tahu apa yang kumau dan lalu kau penuhi tanpa ragu
Selalu mengerti bahasa mataku disaat kuenggan bicara mengutarakan dukaku
Selalu fahami cara menyiasati saat aku malas untuk sekedar bernyanyi
Setia disisiku dan tulus menawarkan sandaranmu saat kantuk dan lelah membuatku layu
Tak pernah ada kata tidak saat aku sepi dan ngeri dalam sendiri, kau datang lagi lagi dengan cerita dan tawa jenaka yang pasti terbagi
Tak juga kau berkata bosan mendengarkan keluhanku yang itu itu lagi
Selalu kau bagi semangatmu untuk ak bisa berlari saat aku mulai letih mengejar apa yang menjadi mimpi
Selalu sabar menunggu kesalku usai saat aku mulai manja padamu

Kamu...
Sosok yang paling mengerti aku
Kamu...
Orang yang sesaat pernah mau tau bgmana aku
Kamu...
Orang yang tak pernah merisaukan kekuranganku
Kamu...
Juga membuatku menjadi bisa menjalani hidup ini lebih kuat lagi
Kamu...
Telah beri aku semangat yang pernah redup kini membara kembali
Kamu...
Telah beri aku pelajaran berarti, bahwa duka tak semestinya selalu ditangisi
Kamu...
Telah buat aku mengerti jika keluhanku adalah semangat yang harus dimatangkan, bukan sesal dan ratapan
Kamu...
Telah buat aku sadar
Betapa aku kehilangan, sosokmu yang tegar dan selalu kujadikan tempat bersandar, saat aku rapuh dan rentan melalui berat dan lelahnya perjalanan
Kamu...
Telah buat aku sadar juga
Begitu dalam rindu yang kurasakan, mengingat kau tak lagi denganku ada berdekatan
Kamu...
Telah buat aku lemah lagi karena tak ada tempatku tuk lagi berbagi, sementara disaat ini aku menahan pilu sendiri
Kamu...
Telah buat aku menangis lagi, betapa tak pernah kubayangkan akan terjadi perpisahan yang tak terelakan, dan pastinya, baru kusadari kenyataan ini sangat menyedihkan
Kamu...
Telah merubah aku menjadi seorang yang kesepian disaat beban yang kupikul harus kutangani sendirian

Sahabat...
Andai saja kau tak beranjak
Andai saja kau tak marah
Andai saja kau tak kecewa
Andai saja kau tak merasa benci
Andai saja kau tak merasa dendam
Andai saja kau tak menyesal
Andai saja kau masih ada disini
Andai saja kita masih bersama

Mungkin hari - hariku tak sesendu ini
Mungkin aku masih bisa merdu bernyanyi
Mungkin aku masih akan tergelak tertawai jenakamu lagi
Mungkin aku masih bisa tersenyum cantik lagi
Mungkin aku masih bisa meminjam bahumu tuk kubasahi tangisan ini

Sahabat...
Andai kau datang lagi
Mungkin aku bisa menumpahkan kemarahan penuh rindu dendam ini padamu
Pasti kan kutahan dirimu untuk tak lagi pergi meninggalkanku
Pasti aku menangis haru biru dibahumu penuh rindu
Pasti aku kan bernyanyi lagu kenangan yang selalu kita nyanyikan sama - sama dahulu
Pasti aku tersenyum gemas kembali menikmati gurauanmu
Pasti aku tak perlu cemas lagi dalam kesepianku
Pasti aku kan berbagi cerita yang bukan lagi keluhanku
Pasti akan kubilang bahwa aku sayang kamu
Pasti aku akan jujur memintamu, jangan lagi menjauhiku

Sahabatku...
Aku rindu padamu
Aku sayang padamu
Aku benci kepergianmu
Aku kecewa karna kau tak ada

Sahabatku...
Mengapa, mengapa dan kenapa
Marahmu begitu lama
Bencimu begitu dalam
Tidakkah kau juga merasakan kerinduan
Tidakkah kau masih sayang
Tidakkah kau pun merasa kehilangan

Sahabatku...
Diantara jarak, ruang dan waktu, ku memohon maaf yang sangat atas salahku
Ku meminta dengan tulus ulur jabat tangan bijakmu
Atau sudah hilangkah ingatanmu padaku
Sudah kau hapuskah aku dari hatimu
Sudah tak berartikah kenangan manis kita dulu

Sahabatku...
Entah apa yang ada dibenakmu tentang aku
Meski aku tau kau berada dimana
Aku tidak akan sanggup tuk mengemis dan memaksa
Aku hanya ingin kau tulus adanya
Sudi memaafkanku dan ikhlas kembali menerima

Karena ku yakin kau masih seperti yang dulu, memiliki hati yang indah bak mutiara

Sahabatku...Tidakkah kau tahu aku begitu merindukanmu

Sahabatku...
Tidakkah kau dengar permohonan hatiku
Aku sangat kehilanganmu

No comments:

Post a Comment