Tuesday, May 7, 2013

Bicaralah cantik....

by Ellyssee Lavin (Notes) on Monday, December 14, 2009 at 1:20pm



Keseharianmu nampak ceria, senyuman tak pernah ragu senantiasa terlepas ikhlas, memberi bias pesona yang membuat orang enggan memandang sesaat...
Langkahmu begitu anggun, melenggang, melambaikan kesahajaan yang seolah sempurna, tak tergambar ragu atau gentar, melewati orang - orang yang menanti untuk sekedar kau sapa...
Matamu menyiratkan satu misteri yang nyaris tak terbaca dengan hanya pandangan terpesona, ada sesuatu tersirat disana, menentang segala keceriaan dan pesona yang kau tebarkan seperti biasanya...
Tutur katamu lugas, pasti, mengesankan dan teramat khas, menaburkan kekaguman setiap orang yang mendengarkannya,
Prilakumu teramat ramah tak memandang siapa dengan tulus kau tawarkan diri sebagai teman yang bisa diandalkan dan terpercaya
Begitulah dirimu di depan semua orang dan keluarga, nyaris sempurna....., tanpa kata "tidak, mengapa, malas..ah, nggak bisa, maaf atau penolakan - penolakan, bahkan perlawanan, pun tidak pernah meminta....

Dan apa yang kau dapat....???
Tenagamu dan pikiranmu dijadikan andalan selalu, tanpa kompromi dan persetujuanmu, kamu terima...
Kelebihan dan keterampilan kamupun jadi alat mereka dalam tanggung jawab keseharian yg tdk bs diganti atau diwakilkan, kamupun oke..oke..saja...
Didepan dan bagi mereka kamu tdk boleh ada cacat kurang, atau km akan mendapat beban perasaan atas ketidak adilan..., otomatis, km harus menjadi seorang Dewi yg sempurna segala2nya dgn hati bak seorang sufi, kamu juga menyanggupi.,
Tetapiii...
Dimana kamu sembunyikan perasaanmu?
Kemana kau lempar jauh rasa sepi dan pedih, bahkan marah yang sempat mendidih?
Dimana hatimu yang byk luka kau kubur pula?
Mengapa kamu tidak menyudahinya, atau pergi saja?
Bukankah kamu tdk pernah bahagia?
Bukankan sedih, sedu sedanmu kau ungkapkan dalam diam dan membuncah saat sendirian dan tanpa sepengetahuan orang2 yang kau sayang?
Mengapa kamu takut mengatakan segala yang kau rasakan, dan itu membuatmu sangat menyakitkan?
Mengapa kamu selalu tidak tega mencurahkan beban perasaan, padahal itu sebuah kejujuran?
Mengapa tidak kau coba sekali saja untuk mencoba menampakan gundahmu, bahkan lukamu, biar mereka bertanggung jawab utk mengobatinya...
Mengapa kamu tidak pernah berani bertanya, kenapa mereka begitu jahatnya menganiaya hati, dan mendzalimi hak hak hidup km yg seharusnya kau dapat dan kau pun bs bahagia?
Mengapa kamu selalu sembunyi2 mengurai duka menangis pedih sedangkan mereka baik2 saja?
Mengapa tak kau buka segala rasamu yang telah rusak binasa karena terpenjara keadaan yang mestinya bisa kau pilih utk tidak terkungkung didalamnya?

Bicaralah cantik...
Hatimu kian kuat meronta karena sesak yang kau jejali rasa takut dgn paksa...
Bicaralah sayang...
Dadamu pasti kian sakit menahan rasa pedih dan dendam yang merindukan kebebasan...
Menangislah duhai perempuan...
Lepaskan segala lara dan rana agar jiwamu sedikit ringan dan tenang perlahan lahan
Bicaralah duhai wanita malang...
Jangan biarkan bibirmu bisu tak sempat kau mengatakan sedikit saja mimpimu utk bahagia dan lain keinginan2 yang kau pendam, dan kerinduanmu akan ketentraman...
Bicaralah cantik, pasti byk orang2 yg mampu dan memahami jika dirimu pantas dan layak untuk dihargai, dan dicintai...
Pasti banyak orang2 yang sudi mendengarkan dan memberimu solusi..
Tentu ada orang yang rela berbagi hati...
Tentu masih ada orang yg memberimu hati
Jika masih ingin berdiam diri, bicaralah saja dengan yang selalu ada dihati
Agar kebutuhanmu, dan kekuranganmu terpenuhi
Agar keikhlasanmu bkn sekedar basa basi
Agar ketulusanmu bkn cuma formalitasi
Bicaralah cantik...
Isi hati dan jiwamu dgn tafakur sebagai nutrisi batin yg terkoyak selama ini
Bicaralah cantik, adukan segala kepedihan dan deritamu hanya padaNya saja
Karena hanya CintaNYA yang akan membuat pengorbananmu menjadi sebuah permainan mengasyikan, karena dengan CintaNYA, pedihmu akan menjadi rasa candu yang memabukan, karena dengan CintaNYA, deritamu menjadi kebahagiaan dgn sejuta kenikmatan, karena bicara denganNYA, adalah satu2nya penyelesaian dan akhir dari keputusan, tanpa tanya, tanpa rasa, tanpa beban, tanpa ego, tanpa pamrih, tanpa paksaan, tanpa dihakimi, tanpa sakit, tanpa segalanya yang merugikan, hanya ada satu alasan saja...
Bicaralah insan hampa, sesungguhnya...

Hanya Dia yang pantas memberimu Cinta....

No comments:

Post a Comment