Tuesday, May 7, 2013

MALAM, UNTUKMU SANG MALAM

by Ellyssee Lavin (Notes) on Tuesday, September 28, 2010 at 8:50am


Malam.....
Enggan mata ini kupejamkan
Ketika hati merdu lirih bergumam
Terkadang bersenandung, lembut, mengharu biru..., namun bukan tentang rasa pilu...
Ada nuansa indah selinapi sanubari
Sirnakan jengah perjalanan tadi hari

Sunyi...
Beningmu sejuk memeluk qalbu
Heningmu membius pori pori rindu
Menggoda hasrat jiwa melukis cinta disetiap rasa

Pekat...
Warnamu menggodaku tuk menguak tabir misterimu
Ada sinar yg lebih dari sekedar kemilau binar
Ada cahya suci yg terang memikat hasrat

Dalam...
Rasa ini kian larut n tenggelam
Geloraku kian jauh menyeret nyawa sadarku
Selami dasar taman kemurnian
Jumpai khalayak nyata sejatinya semesta
Leburkan aku dalam ikatan sejuta cipta, rasa n kehendak karsa
Lepas..
Burai.. n hampa..

Cinta...
Aku berserah dlm utuh telanjang, tanpa sehelai benang kemelekatan
Kupasrahkan, kulepas n kubuang ketika sayap2mu membawaku terbang
Memutuskan segala regang, membagi nikmat yg sukar kuusaikan

Kasih...
Puncak ini tak ingin kuakhiri
Ketika Sir hentikan aliran darah merah yg berdesir
Ketika nadiku hidup tanpa terasa berdenyut, disaat jantungku terhenti berdegup, dan nafasku tak kusadari tak terhela lagi
Akupun tak lagi ada, n fana akan sgl rasa dr sekujur raga
Menyongsong hadirMU penuh pesona

Dia...
Diriku penuh sesak menjadi ruangNYA
Jiwaku telah rebah di pelataran tak terhingga

HadirNYA...
Menjawab perhelatan letih deru perjalanan
Mengisi akan segala dahaga yang kerontang
Penuhi lorong2 hampa, basuhi baluh2 yang mengangga damba

Bahagia...
Lelah ini wajah, letih ini gerah, akhiri tanya seisi hati
Suka ini gambar, lara ini lukisan, terhapus kilat cahya senyuman
Pilu itu dahulu, pedih itu kusemai kini, tawa lepas terburai, terjamah damai
Sendiriku, terkupas nafas guliti kesamaran
Pecah sudah, galau risau n sejuta gundah

Aku...
Tiada kanvas tiada warna, ketika kuberkaca pada luas samudera
Tiada sekat, antara aku n yang Satu
Bahkan tak nampak n terlihat lagi bayang2ku
Ketika bulan, bintang, n rembulan merobek belah dadaku
Ketika air, n api menjadikan darah kehangatan sejati
Ketika udara n bumi memberikan nafas langkah n kekuatan sadarku tuk berdiri n berlari
Ketika alam menjadi dasar setaman direlung lubuk jiwaku yg terdalam
Ketika harum wewangian kembang menjadi kuntum kasih yg kini bermekaran
Ketika jelita sejuta rupa bunga, berganti silih dalam wajah sejati cinta, yg berpendar takjubkan pesona

Malam ini indah...
Sunyi ini memikat geliat hati
Hening ini sakral dan suci
Rasa ini lepas terbang mengenyam kemesraan
Qalbuku berbinar tersipu, mencuri pesonaMU
Jiwaku kian tertawan diluruh kasmaran
Hasratku terbang, mengikis kilauan gemerlap bintang
Rasaku terhempas dilautan lepas
Dan.., semua it nyata ketika aku, dan Dia bersama n senada katakan Iya

Esok pagi...
Cinta ini tak ingin ku akhiri
Tunggu aku n tetaplah dlm siang n malam2ku
Mengacuhkan waktu, lewati rembulan n mentari yg memasung hari2
Nikmati ikhlasku, raih SetiaMU, Ciptakan aku yg baru
Yg terlahir dari sadarku, n tercipta dari setiap seribu kelahiran kuntum bunga bunga
Karena n untukMU, aku ada tercipta
Tanpa bingkai ruang n masa, kekal Cinta selamanya...

Malam, untukmu Sang Malam...

No comments:

Post a Comment