Tuesday, March 24, 2015

SEPERTI YANG KAU MAU
by Ellyssee Lavin (Notes) on Tuesday, November 2, 2010 at 9:11am



Mari Menikmati Renungan...




Perjalanan hidup di keseharian, hakikatnya limpahan hikmah yang tak ternilai
Tak ada yang sia - sia, bahkan dari separuh hela nafas kita
Segalanya hidup tiada henti, mengisi makna sadar atau tidak, mengelilingi kesadaran kita
Sepintas kosong dan hampa, ketika batin kita lalai dari terjaganya
Senantiasa menjadi romantika, ketika ego dominan menyumbat kepala, mempersempit hati, menjadi kemelut qalbu, jiwapun seolah terbelenggu, karena tak jua diri dan Sang Sejati selaras bertemu


Nasib selalu jadi alasan dan dijadikan kambing hitam, dan membenarkan segala penolakan
Kesadaran pun mengabur dan hilang, lalu kesulitan dan salah kaprah mencari ketenangan dan memahami maknanya
Hatipun seketika nyeri, dadamu sesak bergejolak, batinmu meronta berteriak, jiwamu tertahan dalam kesakitan
Lalu kau cari kembali kesadaran belakangan, merangkak, jatuh bangun dan tersesat, kau kembali menyalahkan keadaan dengan mengatas namakan khilaf dan kealfaan
...atau mungkin bahkan malah mencari pembenaran...???


Semua yang terjadi berawal dari dalam diri, bahkan kau ciptakan sepenuh sadar yang lantas kau ingkari, hanya demi jeratan mimpi dan pesona ilusi
Entah mengapa, ketika kau merasa tak mampu usaikan semua, dirimu tak jua benar membuka mata, tak pernah pula sungguh - sungguh memahami rasa
Sadarmu tak mestinya kau lempar kebatas ruang luar, sesalmu tak mampu lunasi tangis batin yang luka terkapar


Pernahkah kau tanya pada dirimu, apa yang kau cari dan kau dapatkan waktu lalu?
Untuk siapa? Dan apa yang kau rasa? Adakah titik temu yang pasti dari dahagamu yang ambisikan puas nan abadi?
Mengapa kini kau tertunduk dan terpuruk, ketika segala kepuasan itu membuat kebahagiaan yang kau damba kini jatuh bangkrut?


Ketika rasamu terasa binasa, baru kau mengakui dirimu tak berdaya, setelah tiada yang mau peduli, engkau terisak mengakui nyeri hidup dalam sendiri, setelah engkau tak menemukan siapa siapa, dirimu terhenyak meratapi derita, lalu mendramatisirnya dalam lara dan air mata, dan kau akhiri dengan pengakuan yang kau sebut do'a
Sudahlah, yang terjadi baru saja kita sadari, nikmat atau nyeri hanya sebuah udara yang datang dan pergi
Hapus dilema rasa, dengarlah suara nurani, benahi kesuraman hati, biarkan jiwa tumbuh mekar bijaksana


Hadapi semua dalam syukur, jalani segalanya dengan tulus, tak ada yang harus jadi beban atau merasa terbebani
Segalanya hidup mengalir dengan pasti, jadilah sebuah pribadi yang lebih siap lagi, lebih bijak menentukan pijak dan sikap, lebih bebas mengalirkan gerak batin yang ikhlas
Tak ada yang sulit, tak ada yang rumit, bahagia ada pada kesadaran yang bijaksana
Jangan menolak apapun yang datang padamu, jangan ingkari proses tempaan yang sesungguhnya dibutuhkan batinmu, jangan silau akan pencerahan yang kerap datang tanpa dikenali mata hatimu, semuanya Hikmah serta cara Tuhan menyampaikan Cinta dan Hidayah


Tak perlu risau akan cara tuk kembalikan damai jiwa
Mulai dari hati, diri, rumah kita, keluarga dan sekitar kita
Apa yang terlihat, terdengar, terasa, yang datang, yang dijalani, adalah Cinta, jangan pernah menilai wajah dan perhitungkan rasa, betapa malu kita atas bagaimana Dia menCinta, tak ada batas waktu, ruang, wajah, warna, status, atau nilai khusus atas nikmatNYA yang telah kita terima, lalu apa yang masih menjadi masalah dan alasan kita untuk sekedar memahami dan menyelami serta mengenali diri kita sendiri..?


Bersyukur adalah hal utama dalam tawadhu kepadaNYA, dimana hal tersebut dapat kita wujudkan dalam amal/karya/ibadah melalui keseharian kita, menjalankan syariat serta kewajiban, beramal dan banyak sekali hal - hal positif lainnya.
Jika semuanya telah terbiasa dalam sadar diri, keikhlasan perlahan menyelarasi, ketulusan akan hidup akan terasa sejuk menemani hari - hari, otomatis keinginan atas nama ego tak lagi membuas menguasai diri, bahagia terasa cukup dinikmati dalam suasana dan kondisi yang sederhana apa adanya, hati, qalbu, jiwa, getaran dada, darah dalam nadi, keringat, kedipan mata, hela nafas dan peka setiap pori kulit kita, terasa hampa tanpa mengingatNYA.


Pikiran kitapun selalu penuh akan Dia, karena ingatan ini hidup hanya utk mengenangnya, setiap pandangan pun akan terasa indah, karena mata ini hanya indah didalam wajahNYA, segala yang didengar pun terasa menggetarkan jiwa, karena yang terdengar adalah semata - mata merdu suaraNYA, segala yang dirasa pun nikmat tiada taranya, karena hati dan seluruh rasa adalah milikiNYA semata

Indah, dalam segala yang dianggap hina
Nikmat, atas segala lara dan nyerinya derita
Bahagia, diatas segala hal yang paling bahagia
Aku adalah karena Dia
Dia ciptakan segalaNYA kepadaku penuh Cinta
Buatlah aku untuk kokoh dan kukuh sadar akan segala yang dapat membuatku goyah dan gentar menCintamu
Beri aku sedikit lebih dari Maha Luar BiasaMU
Hanya demi aku bisa menjadi Aku, dan mampu kembali padaMU



(tulisan ini dibuat lebih ditujukan kepada diri sendiri, mengingat dan memotivasi diri, semoga bermanfaat bagi yang berkenan).


Salam Kasih Satu Jiwa
Semoga Seluruh Makhluk Selamat dan Bahagia

HIDUP BUKAN PILIHAN
(ellyssee)





Setiap saat ternyata kita senantiasa kurang memahami, lupa, khilaf dan sedikit sekali pemahaman untuk belajar serta istiqomah akan penting (utamanya) menyadari "diri"

Betapa sepenuh waktu peperangan terjadi didalam relung qalbu.
Dunia dalam tipu dayanya, fitrah manusia dengan keterbatatasannya, membuat dan menciptakan romantika dan warna hidup manusia dalam gambar lukisan diatas kanvas nasib yang samar.

Perhelatan luar biasa terjadi, bahkan terkadang diluar ambang batas nalar yang wajar, sementara segalanya mengalir mewakili atas nama qada dan qadar.

Apa yang sebetulnya kita kejar?
Sudahkan kita ketahui tujuan hidup ini dalam arti sebenar?
Pernahkah kita sadari adalah hakikat sebagai awal belajar?
Sementara kebingungan menyeret kita senantiasa hanya terlena pada kulit/dunia luar?
Dan apa yang terjadi ketika dongeng dunia ini mulai digelar?

Ketika nafsu mengatas namakan hak yang berlandaskan kepada keinginan yang bernama "kepuasan"
Perang diri antara Ingin dan Tidak Ingin, ego dan emosi, harapan, prasangka, keakuan dan angan - angan yang kerap menciptakan asumsi serta persepsi bahwa hidup adalah penderitaan dan hidup adalah pilihan

Merasa (keakuan) bahwa kesuksesan hidup adalah karena kemampuannya, karena kecakapannya, karena pengetahuan, pengaruh, kekayaan, kecerdasan serta kekuasaannya, tanpa menyadari bahwa ada hal paling sederhana adalah justru diluar kehendak, kuasa dan diluar logikanya......, adalah...

1. NYAWA
Mengetahui dan memahami alasan dan tujuan mengapa sang diri lahir ke dunia, dan mengapa terjadi adanya dunia serta isinya

2. NAFAS
Proses hidup sang diri dari detik demi detik bahkan jeda diantaranya kerap tak disadari "kejadiannya", atau untuk sekedar menikmatinya, bahwa ada apa dan siapakah yang Kuasa menggerakan dan mengontrol nafas kita, degup jantung, denyut nadi, dan segala system kerja seluruh organ dalam tubuh, yang membantu menopang kelangsungan hidup sang diri ini

3. RASA
Ungkapan sakit hati, jatuh cinta, sayang, cemburu, bosan, jenuh, suka, tidak suka, benci, marah, penasaran, senang, bahagia, adalah ungkapan akan bentuk perasaan yang tak dapat dibuktikan dalam bentuk benda, namun manusia mengakui itu nyata dirasakan dirinya dan dapat diungkapkan melalui ekspresi seperti menangis, teriak, senyum, tertawa, atau melalui karya seperti melukis, menulis dan menyanyi. Jika kita kaji, siapa yang menciptakan rasa yang tak berwujud dalam benda tersebut, siapa yang mengendalikan rasa tersebut ketika berubah dari rasa yang satu kepada rasa yang lainnya...? bahkan rasa hampa yang tidak kita mengerti kenapa sebabnya..?

Berbagai ilmu pengetahuan modern, bisnis dengan prospek menjanjikan akan masa depan dan segala hal bentuk duniawi yang menyita akal pikitan serta aktivitas manusia, kerap membuatnya lupa untuk sekedar memperhatikan dirinya sendiri, karena kesalah pahaman dalam prinsip, serta persepsi akan arti serta tujuan hidup, terlebih pemahaman akan siapa sebenarnya dirinya, peran serta tugas mereka yang sesungguhnya di dunia ini.
Kebahagiaan dan ketenangan bagi mereka hanya diyakini dalam kesuksesan duniawi semata, yang justru mereka tahu bahwa hal tersebut tak abadi, ....IRONIS


Lalu sang diri meyakini untuk hidup dalam kehendak serta pengaturannya sendiri, bukan hidup dalam Kehendak serta Pengaturan Sang Pemilik diri dan seluruh semesta ini


Kesadaran tak lagi diusung sebagai perisai, hati tak lagi dijaga sebagai mutiara jiwa yang teramat istimewa dan terlalu biasa dibilang berharga, kenapa? Karena hati adalah nyawa sejati hidup manusia dengan kesucianNya.

Keberadaan raga yang menawan dan sekaligus hina menjijikan, hanya hati yang dapat menentukan rupanya dalam ucap dan perbuatan.

Apa yang sudah kita lakukan untuk kelangsungan hakikat hidupnya hati dibalik raga yang tak berarti, sementara dunia mengancam singkatnya hidup tanpa limpahan materi dalam belenggu obsesi dan materi, ilusi dan tak akan pernah abadi.


Pengalaman jatuh bangun dalam perang diri, semata -mata karena lalainya membaca buku diri yg Tuhan titipkan dalam raga, tubuh, alam, jiwa, batin, alam semesta dan segala isinya, sejarah dan segala wujud peristiwa lakon diri diatas dunia serta jiwa dan kesadarannya.

Hikmah yang nyata nyaris tak terbaca, karena lebih suka mengumbar kasat mata yang terjebak dalam kehausan akan glamournya pesona maya, jerit merana kebatinan jiwa yang merindukan kesejatian dan kehakikian nyaris dituli redamkan seketika, betapa diri didustakan selamanya.

Realita dan Hakikatnya tak lagi harmonis menyatu dalam lagu sadar sebenarnya, ketimpangan yang tak disadari seolah disengaja dalam kebutaan yang biasa dan telah menjadi terbiasa.

Ketika kita dihadapkan pada kecewa, kepahitan, kehilangan, kesakitan, kesengsaraan dan kesorangan dalam derita, kita baru berlari tersungkur bersujud pada hakikat fitrah kita dan Pemiliknya..., seolah hanya sebagai pelarian semata.

Ketika tiada sesiapa lagi yang mau peduli melihat, mendengar, atau meminjamkan sejenak bahunya untuk kita bersandar, ketika tangisan, teriakan, jeritan dan rintihan pilu kita tiada sepasang telingapun yang sudi untuk sekedar mendengar, baru seketika kita merangkak meraih rangkulan sang sadar.

Kemudian perlahan Tuhan dengan Cinta KasihNya yang begitu besar, senantiasa menerima dan bijaksana, memberikan cahaya terang Kesadaran
Ketika Sang diri telah mengaku sepenuhnya,dan berserah sepenuhnya, kemudian kau sadar...

"bahwa yang lalu segalanya tak selalu benar, bahwa yang sudah sudah adalah semata lelah buah dari alfa, keliru, sombong, angkuh, munafik, dzhalim dan salah, dan tak mau mengalah, demi nafsu yang menyetubuhi kesucian jiwa yg pasrah, demi ambisi yang menggagahi keluguan nurani, demi "puas" yang menelanjangi kemurnian hati, diri yang hina dan tak berdaya tanpa Kuasa, Rahmat serta Kasih dan AmpunanNya..."

Tak lebih dari pepesan kosong yang kita songsong, kiranya kepuasan adalah kebanggaan dari dambaan yang sebenarnya bohong,

Ya, dimana batas puas yang kita kejar begitu buas, nilai apa yang kita capai sementara tak jua sampai hidup dalam sebenarnya damai, padahal jauh dalam batin, hakikat bahagia dijamin begitu luas tanpa batas rasa

Dunia adalah ajang sekolah bagi yang mau mengejar masa depan yg terjamin cemerlang, belajar, berkarya, berbagi, mengabdi dan membersihkan diri adalah hakikat kelangsungan hidup sebagai seorang INSAN didalamnya yang berguna bagi banyak umat dan keluarganya
Dunia bukanlah pilihan, ketika telah mengetahui dan memahami serta hidup seimbang dengan HAKIKATNYA DIRI SERTA KEHIDUPAN DAN SANG MAHA HIDUP


Memuali hidup diatas dan didalam baju kesadaran, atau hidup senantiasa apa adanya dalam ketelanjangan dan keberserahan
Lihatlah diri dalam mata yang hakiki, lepaskan pandangan biasa yang hanya mengenali ego diluar kemurnian nurani


Dahagakah kita atas nikmat dari bahagia yang abadi?
Tidakkah kita tergoda mencicipi Kasih Tuhan yang tak terhingga?
Hidupkan hati, suburkan batin, sucikan jiwa, basuhi qalbu dg Iman dan Taqwamu yg lebih hakiki lagi..
Cari hakikat, tunda realita sebentar saja, benahi DIRI dlm keCINTAAN yg sesungguhnya
Dunia kian renta, Jiwa kita semestinya lebih siap menerima, terlebih melewatinya

Lupakan dunia sekejap saja, telusuri keberadaan sadar sepenuhnya, ikuti rasa terperih selaksa Cinta hanya KepadaNYA, raih bahagia hidup yg sebenarnya hidup

Awali langkah hening dari yang terhening, mulai ikhlas mencari sadar yang sempat tersandar, temui jiwa dan mulailah ajak bicara, bawa hati dan raihlah nurani, ceritakan isi qalbumu, bahwa engkau hanya mencari dan mem "butuh"kan Tuhan-mu.....

Andai saja kau ajak bicara jiwamu, maka dia akan mengaku setulusnya, bahwa dia merindukan kampung halamannya, merindukan rumah peraduannya, merindukan Kekasih Sejatinya.....................................


Tiada lagi pilihan, selain Ketentuan dan Kepastian...




Salam Kasih Satu Jiwa
Semoga semua mahluk selamat dan berbahagia
K A S M A R A N    J I W A
by Ellyssee Lavin (Notes) on Friday, June 25, 2010 at 3:21pm



repost....

Wahai kuntuman mawar yang tengah mekar
Hari ini ingin rasanya kuajak kau berbagi syair kelakar
Mencium harummu yang hingga mabuk segar
Melumat habis rupamu yang merekah menawan
Kupetik dan kusunting engkau tuk kusematkan diantara rambutku yg legam

Wahai angin lalu nan kemayu, terbangkan gemulai jemariku
Ciptakan tarian terindah diantara gumam desau dedaunan yang berdesah

Duhai kicau Kenari
Sudikah kau temani aku bernyanyi, suarakan kegilaan yang tengah buncahkan sanubari
Biarkan aku lelah lemas mengitari pesona alam bilik hati

Kepadamu sang mentari
Senyumi aku dari seribu keindahan melati
Jangan kau undang awan keabuan hadirkan temaram
Tidakkah nampak wajahku sumringah pancarkan rasa dari yang terdalam

Untukmu sang cakrawala, payungi aku dengan kelembutanmu yg biru, usah biarkan hitam usapi warnamu dalam sendu, kuingin terbang menyapu wajahmu, dan menyampaikan kabar bahagiaku

Dan engkau samuderaku, ku tak lagi hiraukan amuk gelombang lautanmu, biarkan terjangnya kuajak berdansa diatas riak wajahmu, hingga dirinya lelah dan menyerah kalah dalam tarianku yang indah memasrah

Duh, Kekasih...
Hadirmu telah buatku lunglai penuh debaran
Diantara kemilau wajah rembulan nan keemasan
Ketika malam hening kudendangkan syair - syair pemujaan
Berserah jiwa, telanjang dalam diam penantian
Rinduku membuncah tak berkesudahan
Hempaskan segala ingin, dari asa yang lama terbiar mendingin
Lepaskan panah tajam kerinduan, menciptaMU dalam segenap hasrat nan mendalam

Duhai Pujaan..
Ada yang banyak harus kukatakan
Melalui riuh redamnya rasa dalam jeritan tanpa kata dan suara
Aku terapung dalam buaian asa yang menggila
Aku melayang dalam hasrat yang lama tak kujumpa
Aku terpaku dalam duduk beku, sedangkan nurani meronta teriakan jeritan rindu yang menggelora
Hingga terjaga segala pori - pori jiwa,
Menggigil setiap lapisan kulitnya
Meresap dalam darah, merasuki relung kosong
Di setiap serat dan lorong batin yang melolong

LUWES BERCERMIN, LUWES MENGENAL BATIN
(ellyssee)




Bersikap mengerti dan memahami orang lain adalah sebagaian dari kepekaan rasa, merasa bahagia ketika orang lain bahagia, merasa senang ketika yang lain senang, atau bahkan berkorban (memberikan kesempatan/berbagi) sesuatu kepada orang lain dan membuat mereka bahagia mendapatkannya, tanpa pamrih tentunya.

Memaklumi orang lain adalah sebagian dari sikap penerimaan (secara unconditional), memaklumi ketika orang merendahkan kita, menilai secara negatif, menghina, meremehkan dan menempatkan diri mereka seolah lebih segalanya daripada diri kita, kita maklumi dengan senyuman dan blas aja karena demikian sesunguhnya penerimaan adalah yang membuat hati dan jiwa kita lapang adanya.

Menyadari diri, adalah sikap paling sederhana tanpa harus membawa segala sesuatu hal diluar diri dijadikan beban pikiran dan perasaan, namun semuanya dijadikan cermin diri yang membuat kita semakin sadar akan siapa diri kita, mengenali dan menemukan sisi kekurangan dan kelemahan pribadi kita, terutama sisi sisi sulit kotoran yang ada pada batin kita yang sulit kita ketahui.

Banyak hal dalam keseharian yang dapat kita pelajari untuk terus mengasah kemawasan diri, bukan mawas untuk menilai (kekurangan/kelemahan/kesalahan) orang lain, namun mawas dalam semakin jernih teliti membaca dan menyelami (dalam) diri.
Dimana semakin kita terang mengenali diri kita sendiri, maka kepekaan kita akan semakin tajam untuk memahami orang lain, tanpa merasa paling benar sendiri, namun justru tak peduli seberapa banyak perbedaan dengan mereka, rasa kasih yang tulus akan terpancar sebagai getaran yang tidak perlu dibuat - buat atau membutuhkan syarat (unconditional).

Ketika tindakan, sikap, perbuatan berasal/disertai kesadaran, maka semuanya akan senantiasa indah dan mudah, memahami tanpa ada yang memberi pemahaman, mengerti tanpa diberi pengertian, karena kesadaran melampaui segalanya, kepekaan kasih dan prilaku spontanitas yang tak memihak.

Kesadaran membuat semua yang dilihat, didengar, dirasa, dialami adalah tiada yang sia - sia, semuanya menjadi sesuatu dan segala sesuatu yang tak dapat dipisahkan, menyatu selaras dalam harmoni yang indah, meliputi segalanya.


Salam Kasih Satu Jiwa
Semoga semua mahluk selamat dan berbahagia

Berbagi Tentang Hati Dengan Si Buah Hati
(by ellyssee) 





Satu gelas besar penuh air putih ditanganku, seketika nyaris tumpah oleh tangan dan hatiku yang gemetar, ketika satu insiden kecil membuktikan bahwa hatiku begitu kotor...., dan kusadari jika inilah kesedihan sesungguhnya dalam hidupku, Istighfarku menertawakanku akan kemunafikanku
Telanjang sudah dihadapan kesadaranku bagaimana aku


Lagi..., kuakui jika hanya Tuhan Yang Maha benar dan Suci, sementara aku hanya manusia biasa yang tak berdaya tanpa Kuasa serta RahmatNya


Kuteguk air putih ini dan kuminum perlahan
Sementara batinku terhenyak dengan kenyataan yang terang
Tak kuasa dan tak bisa kuungkapkan kepada siapa kecuali kepadaMu Sang Pencipta
Terbersit harapan, semoga aku tetap di"mampu"kan Allah untuk menjaga AmanahNya melalui anak semata wayang ini


Paling tidak, berbagi pengalaman, rasa dan perasaanku sepanjang pembelajaran dan perjalanan hidupku, dan mengajaknya bersama - sama untuk terus belajar dan memperjuangkan hak Diri yang sesungguhnya di kehidupan yang fana ini


Demikian senantiasa ketika aku dan batinku berbincang, diskusi, atau sekedar menyaksikan, dan mendengarkan sebuah pesan, Anakku adalah hal pertama yang kuingat untuk dijadikan tempat berbagi


Entah kapan atau nanti, cepat atau lambat kuharap Anakku akan mengerti dan berhasrat untuk memahami semua cerita dan curahan hati ini melalui tulisan - tulisan yang kusiapkan untuknya

Semoga Allah meRidhoi harapanku ini...

........................................................Insha Allah................................


Anakku...
Duniawi bukanlah alasan untuk risau dan gundah
Duniawi tak pantas dijadikan masalah kedalam hati atau obsesi pribadi
Namun senantiasa tengok, teliti, awasi dan kenali dunia batin dan hatimu setiap saat
Betapa masih banyak yang patut kita benahi, dari banyak mudharat yang mengotori tanpa kita sadari, atas kelalaian dan kesilafan diri kita sendiri
Maka itulah hal yang pantas dijadikan kesedihan
Disaat kita lengah dan lemah untuk mawas dalam kesadaran


Anakku...
Duniawi hanyalah ilusi
Yang hanya membuat kita lelah, gerah, diperah oleh kendali nafsu dan keinginan yang tak pasti
Menjerat kita dalam keserakahan yang tak berkesudahan, karena nafsu tak mengenal kepuasan
Duniawi kerap menggelapkan pikiran, mengotori dan membutakan hati
Menyeret kita dalam jalan kesesatan, karena buta akan hakikat tujuan diri dalam sebenar kehidupan


Anakku...
Jangan risau atau khawatir tentang perkara duniawi yang sekedar ilusi
Sementara ruhani adalah perkara yang pasti
Gunakan akal dan ilmu dengan bijak untuk memahami dan memanfaatkan duniawi ini
Ketahuilah dan putuskan dengan tepat antara kewajiban dan hak
Selalu ada yang utama diatas prioritas
Selalu ada hakikat diatas pilihan terbaik
Sebagaimana ada alasan diatas tujuan


Anakku...
Dunia ini adalah tempat sesaat
Yang patut kita gunakan sepenuh manfaat bersama alam dan seluruh umat
Pelajaran dan pembelajaran, membersihkan diri dalam seluruh aplikasi lahir batin dengan keindahan akhlak dan kasih sayang
Sadari setiap getar dari dalam diri, kenali setiap bersit rasa yang keluar dari hati, pikir dan naluri, agar kau kenali sang Nurani
Bijak dan seimbang, sepadu padan dalam kesadaran dan laku pebuatan luar dalam sebagaimana sebenar Insan


Jagalah selalu hati, nafas dan degup jantungmu
Biarkan polos tanpa rekayasa dan segala persepsi akal dan logika
Ridho dan lugulah menjadi seorang hamba
Sekali lagi...HATI adalah kunci dan utama
Belajarlah dan istiqomah untuk senantiasa membersihkan dan merawatnya
Jangan bersedih karena kemiskinan dan kehinaan karena dunia
Namun bersedihlah ketika kau dapati kemiskinan dan kotoran pada "dunia" dalam dirimu yang sesungguhnya
Dan berserahlah dalam kesedihanmu kepada Tuhan
Karena DIA Maha Pemilik dan Penguasa segala sesuatu yang Pemurah lagi Penyayang

Anakku Amanah-MU
(by ellyssee)


Duhai anakku...
Engkau kulahirkan terdahulu
Dalam kerinduan yang penuh dan mendalam
Penuh cinta yang masih utuh tak tergantikan
Sarat kasih yang tercurah tanpa kurang

Putriku sayang..
Kini engkau beranjak besar dengan wajah bersinar
Matamu kian indah penuh bintang berbinar
Kerjapmu bak kejora indah terpancar
Suaramu merdu penuh semangat ceria kudengar
Senyummu laksana merah kelopak - kelopak merekahnya mawar
Engkau kini bukan lagi bayi mungil merah segar
Engkau tunas jiwa yang kini mulai mengenal dunia luar
Khawatirku mulai menetaskan cemas dalam hati yang gemetar
Ya Tuhan, bantu aku menguatkan rapuhku dalam tegar

Anakku..
Tiada yang dapat kuberikan padamu
Selain do'a n kasih sayangku atas ijin Tuhanku,
Sebagai bekal yang telah kumasukkan dalam relung jiwamu

Tiada harta selain cinta tulus atas ridho Allah Sang Pemilik diriku
Sebagai benih pohon hakiki yang kutanamkan didasar hatimu
Agar terang kelak jalanmu
Agar indah seluruh rintangan yang kau lalui dihidupmu

Buah hatiku...
Hanya setitik ilmu atas bisikkan n pesan Tuhanku
Sebagai bekal akalmu dalam langkah perjalanan yang harus kau tahu
"Ingatlah selalu, hanya Tuhan sejatinya Guru, dan seluruh kesaksian adalah pembelajaran mengenali siapa dirimu"

Bila kelak engkau menemui suka, jangan pernah lupa, ia adalah wajah dari duka
Jangan terlena dalam nikmat tawa, bukan begitu bahagia dalam sejatinya makna
Nikmatilah sekedarnya, tiada ilusi yang bersifat abadi terasa

Begitupun sebaliknya, bila engkau bersua duka,
Terimalah dengan rela, nikmatilah meski berurai air mata,
Namun usah bawa sedih sampai kedasar hati ananda
Biar ia hadir dan cumbuimu sekedarnya
Tetaplah bijak merasakan itu semua
Demi mengenali jernih dan keruh didalamnya
Agar batinmu mawas senantiasa
Derita dan bahagia hanyalah permainan rasa
Maka jangan pernah tergoda untuk melekat pada keduanya

Hadapkan hati pada jalan lurusmu menuju Tuhan
Bukan kepada kanan dan kiri jalan yang akan membuatmu hilang keseimbangan
Bukankah malam pun tetap bergantian siang
Setelah gelap pasti terbitlah terang
Dalam gulita maka pelita dikenal bersinar

Melangkahlah penuh cinta, agar kakimu diberkahi jalan CintaNYA
Berjalanlah penuh ketulusan, agar engkau luwes menguasai rintangan

Jika engkau bimbang, utarakanlah melalui nurani yang terdalam, disana Tuhan pasti berimu seribu jawaban

Jika engkau berkalang resah
Heningkan diri dalam khusyu pasrah
Jernihkan rasa dari warna gundah
Teguhkan doa n tekad nan lurus terarah
Tak perlu berlari keluar diri dalam amarah
Atau engkau akan jatuh dan terpuruk dalam luka parah

Annakku..
Jangan lupa berbagi kasih sayang
Itulah hakikat pesan seorang insan
Jangan keliru dan ragu memandang kepantasan
Jangan terkecoh dengan seluruh warna dan ketidak seragaman
Karena Tuhan mencintai keseluruhan, mengasihi tanpa pengecualian
Sementara engkau turun kebumi, atas Sifat dan DzatNYA membawa Cinta KasihNYA untuk seluruh alam
Disanalah hakikat amal yang tak cukup sekedar shalat n sembahyang
Tetapi menjadi diri yang utuh menjadi hamba nan ikhlas berperan sepenuhnya atas gerak n kehendak Sang Tuhan

Jangan pula memilah ilmu, selama hakikat membawamu kepada arah yang tertuju
Tiada pengetahuan tanpa guru, maka seluruh pengetahuan hanyalah milik Tuhanmu
Dan hanya satu guru yang layak kau yakini dijalanmu
Dialah Tuhan yang ada di kesucian qalbumu
Hanya Tuhan semata yang mampu membimbing dan membawamu pulang kepada sejati asalmu

Annakku..
Usah takut berlaku salah dan keliru
Sadarilah fitrah diri di seluruh waktu
Tafakuri diri disetiap nafas dan detak jantungmu
Tiada daya dirimu, tiada kuasa rasamu, selain Tuhan atas sejatinya pemilik jiwa ragamu
Salah adalah pintu pencerah, keliru adalah kunci pembelajaranmu
Biarkan kejujuran terbiasa hidupkan jiwamu
Mengakui diri atas Kekuasaan Penciptamu
Yang Maha Benar hanyalah Tuhan diseluruh kesempurnaan2 itu

Jangan pernah cukup atas apa yang kau tahu
Jangan pernah bangga dengan semua yang kau bisa
Menjadi bodoh adalah jalan mereguk samudera
Sementara merasa cukup hanya mampu puaskan seteguk dahaga

Anakku sayang..
Bila engkau memiliki harapan
Maka tautkanlah pada kebahagiaan hidup bersama Tuhan
Bila engkau memiliki keinginan, maka sematkanlah kepada Kasih Tuhan
Maka hidupmu senantiasa berkecukupan, meski dalam ketiadaan
Maka rasamu senantiasa jernih terpelihara dari warna prahara
Maka dirimu pasti selamat dalam naungan KasihNYA nan nikmat

Bukan limpahan duniawi, bukan gelimang materi yang harus kau cari
Semua itu hanya akan menyesatkanmu pada hijab tebal diri
Karena engkau tak kan pernah sampai berjalan pada kedalaman hakikimu yang sejati
Selain terbelenggu mati dalam buasnya nafsu, ego dan ilusi

Bukan makhluk lain yang pantas dijadikan sandaran
Bukan ayahmu, ibumu atau orang2 yang mengasihi dan dikasihi di kehidupan
Mereka semua hanya amanah dan titipan
Sebagai cermin, ladang pembelajaran, guru dalam keseharian, dan tempat berbagi kasih sayang
Sebagai wujud akan kesaksian, tiada siapa n hal lain selain ALLAH Tuhan yang Maha Besar 




Catatan Pesan Untuk Anakku (Iqra Kitabbaka)
(by ellyssee)






Anakku...

Senja tiba, dalam semburat jingganya
Sang mentari seolah perlahan berlalu
Tenggelam menuju peraduannya...dan langit pun merangkak kelabu
Saatnya kita turut rehat dan hening dari segala hal dan peristiwa dunia
Bertafakur nan khidmat dan indah diantara suara malam yang bergulir pasrah
Dengarlah..., resapilah setiap detak jantung bumi yang terhubung getarnya ke dalam baluh hati
Sementara...sebelum malam larut berlalu
Ijinkan Ibumu mengantarmu melalui sebuah catatan lusuh sederhana
Yang hanya sekedar menyampaikan pesan
Dari balik perasaanku yang terdalam
Dan tak perlu engkau pertanyakan

Anakku...

Engkau boleh saja haus dan gemar mencari berita - berita diluar sana tentang dunia seisi dan sekitarnya..., namun jangan lupa untuk mencari tahu kabar berita tentang dunia dalam dirimu...
Engkau boleh saja membaca segala macam informasi dan pengetahuan tentang segala kemajuan jaman, namun lupa membaca diri dan mengenali sejarah asal usul diri sejati...
Engkau boleh saja mempelajari segala ilmu untuk menambah wawasan dan ilmu, namun ingat yang utama, bahwa mengkaji jiwa, qalbu dan hati untuk menjadi wadahnya...

Anakku...

Baca...baca...baca dan istiqomahlah untuk terus membaca
Tentang siapa dirimu sesungguhnya
Tentang alasan dan tujuan keberadaan dirimu diatas dunia serta setelahnya
Jangan pernah tergoda membaca atau mencela sesiapa
Jangan pernah terlena menilai dan menghakimi mereka - mereka
Nikmati syukur dan sadari tasyakur melalui setiap hela nafasmu
Maka membaca siapa dirimu akan teramat mudah bagimu dalam Ridho dan kehendak Sang Maha Tahu

Anakku...

Layaknya prakiraan cuaca, para ilmuwan dapat mengetahui alasan serta konsekwensi segala sebab akibat yang terjadi dialam ini, kapan dan mengapa terjadi hujan, badai, kemarau dan salju
Demikian diri kita hendaknya seperti itu
Mengenali corak, motif, arus dan riak batin serta rasa hati dalam diri
Mengawasinya, mengalaminya, menyaksikan dan memahaminya
Jika kau anggap dunia luar memiliki segala banyak ilmu tentang semesta dan segalanya
Maka Ketahuilah, sejati dirimu adalah semesta yang jauh lebih luas
Maka mulailah membaca...membaca...dan membaca...
Yakinlah...
Bersabarlah...
Sadarlah...
Berserah diri dan taatlah kepadaNYA saja...
Sandarkanlah seluruh dirimu hanya untuk Dia...
Engkau tahu kenapa...?
Mulailah saja membaca...
Maka nanti akan kau temui jawabanNya

Anakku...

Menjadi pintar adalah mudah, semudah ia menjadi perangkap dan hijab dirimu dari insan yang sepatutnya sadar berserah
Namun menjadi bodoh adalah sulit, namun itulah satu - satunya jalan untukmu menjadi insan yang dicurahi Nur-NYA semata dan terKasih bagiNYA





CAHAYA DIANTARA HITAM PUTIH
(by ellyssee)





Tiada penilaian dalam kesadaran
Tiada kefanatikan dalam keutuhan
Tiada antipati dalam kesatuan jiwa
Tiada pengecualian dalam kasih sayang
Ketika Hakikat membuktikan satu kebenaran


Engkau dan aku sama adanya
Namun prasangka dan persepsi kita yang sengaja membedakannya
Mungkin pilihan yang membuat kita berada dalam sisi atau jalan yang berbeda
Namun tak berarti menjadi alasan untuk kita tak mencinta
Hanya karena pengalaman dan cara hidup kita yang berbeda
Namun bukan alasan untuk kita menjadi saling cela dan saling murka


Jangan hakimi yang kerap berbuat salah
Jangan hina siapapun sebagai pendosa
Jangan benci mereka meski senantiasa menyakiti
Bisa saja suatu saat kita berada dalam posisi dan situasi seperti mereka
Bisa saja suatu hari kita merasakan keadaan seperti mereka
dan mungkin saja suatu waktu kita mengalami apa yang mereka alami
Sadar diri lebih bijak daripada mengawasi
Mawas diri lebih berguna dibandingkan menghakimi
Memaklumi dan mengasihi adalah tindakan arif setiap insani


Cahaya hanya dikenali terang dalam gelap
Dan gelap menjadikan sinar kian gemerlap
Teratai tumbuh jelita dilumpur pekat
Tumbuhan subur dari tanah yang dikira kotor
Sementara tubuh kita masih menjadi tempat kotoran itu sendiri, didalam perut ini
Tak ada alasan untuk merasa suci, jika menganggap yang lain kotor dari kita sendiri
Tak ada alasan mengakui paling benar, jika masih menilai salah orang lain lagi


Tak perlu berasumsi lagi atas apa yang tengah terjadi
Tak usah berpersepsi lagi atas segala motif peperangan dan kontroversi
Tak perlu gelisah tentang masa depan
Tak perlu khawatir dan takut akan angan dan halusinasi yang kita ciptakan sendiri
Hadapi dan nikmati kenyataan saat ini
Sadari dan alami sepenuh lahir dan batin diri


Demikian semua adanya yang hanya harus kita terima
Demikian semua adanya yang harus kita saksikan penuh sadar setiap saat
Untuk menjadi pembelajaran yang berguna
Untuk menjadi koreksi dan pembenahan diri
Untuk menjadi aplikasi diri yang berarti bagi sekitar diri
Mulai saat ini, dari hal sederhana dari dan tentang diri sendiri


Perbedaan adalah suatu pembelajaran indah yang kaya dan sarat hikmah
Hanya hakikat yang membuktikan kita sama adanya
Dan kesadaran membuat kita memahami arti cinta
Serta pengalaman nyata membuat kita dewasa untuk bijak memaklumi dan menerima


Salam Kasih Satu Cinta
Rahayu Seluruh Isi Alam Semesta
Insha ALLAH

Monday, March 23, 2015

Letter For My Daughter
(by ellyssee)







Dear my beloved daughter..., salaam...

I wish that i can give everything u needs, n makes u happy, i love u..., i wish u have a nice vacation, but just remember, its not only a vacation which is always waste the money my dear..,

We r not use to live like that way, there is a lot of better choice to be happy n enjoy the moment, not always about traveling or shopping, even it was so fun n happy when we were watching a movie at home together, playing on the rain together, cooking, watching our cute kitten, listening to the songs, even dancing with me, i know its just a simple things, but thats not the point, more than that i just want to let u learn about the simplicity ;

Simple life n a simple person, easy to live in flows without spoil your desires n unecesarry will, then u will see that being happy just so simple my sweetheart....
Money n a material will nevet make u get a satisfaction, but it will makes your ego get hunger to be fullfilled with your desires, n it can be the worst perception when u think n believe than to live survive in this life is happy with a lot of money, big house, expensive car, collects a branded fashion, luxury foods, traveling every month, grab some chill in the cafe n some mal somewhere, thats an absolutely wrong my sweety...,

A happiness not about following your desires/will to get everything from your outside, but consider about unconditional serenity thats comes from your heart, from your inside, like when you laugh n smile to share some milk to the kitten n have some fun with those..., even like u was so willing to keep them warm in the box in the night..,like when u smile when u saw your friends enjoy your cakes, like when your eyes so shines n brightfull when u share something to some poor people on the street, thats really a great live as u had my honey..,


The best hope is to keep your intention to have a strong faith to Allah...,

The best life style is being patient n always thanksfull to Allah...

The best living is keep loyal of the dedication to Allah (Istiqomah)...

The best job is do everything in Allah will and His right way...

The best attitude is always surrender to Allah in a human being n not follow your ego

The best carrier is to try to be a giver to all people that needs you, even animal n plants wherever 

you are, dont worry that you will have much more things to help them, not always share a money, 

food or material, but you have a heart to be a giver one

The best study is keep pure n clean of your heart, so you will see what you can do to help n share

 to everything surrounds you, then you will know what you have inside you, when your heart is 

being pure, anything you do, anything you say it will comes as a miracle energy to everyone...



Thats all that i can share to you, n i believe that you can do my sun shine...
I am so proud of you, i can sense about who you are
N i relized how much my i care to you my daughter the only one
Dont put wrong your hope about this life n a happiness, never trust about satisfaction
Because life more than you think, life is more than u feel for this time
Be grow, find out the life means truly, even you are more than you know
Be glow, find out about who you are truly
Maybe it is too much n too early compare to your age right now, but this is more than a letter, but this is my prays, my hopes, n my wishes that will never get expired no matter what.
I love you my princess, ive nothing that i can share to you in your vacation as i am just your simple Mom...,

Be your self as your true self n never allow anything change you into become someone that break your Faith...
May Allah belong to you in every your breath...
Amiiin....Insha ALLAH...



Lots of love..., wassalam...
Mama



I   R e a L i Z e D . . .

(by ellyssee)





When i feel hungry, thirsty, all willing and even unwilling
I realized the reason why
Because i am a human, that has a lust and desires
I needs those to be fullfilled to be survive


When i feel satisfy, fullfilled,
succeded, disappointed, even frustated
I relized that im just a human, still live in trust by using and following an EGO
When i feel my passion, fear, worry,weak, pain, empty, lonely, and even hate
I relized that im just a human, that needs a strength, loved and believe
as i am so humble


When i feel happy, compassion, simphatyze, careable, loveable, capable, confident, strong, bliss, beauty, sure, enough, shine, and giveable
I realized that im more than a human's power
Then im digging more and more, for the reason and purpose about who I am at all
Then im finding more and more, with unlogically journey that i never guessed before


I do totally surrender of all about who I am
I do flow my own way
I do accept my own path
I do aware my own life
I do keep hold on my faith
I do keep sure on my believe
I do keep unites my all I am to be as I AM
I do keep through merges who and how I am such as truly I AM
I relized, as found and founded
With something that cant be described
But i really do alive n feel that my life so complete perfect


When my desires being alive in an awareness
When my ego being merge to be a wiseness
When my power can be shared in a balanceness
When my humbleness can be used for an unconditional Love and Oneness
I AM just Nothing but Everything

Khazanah  H I K A M
(by ellyssee)



Tak ada yang dapat dipungkiri
Ketika Tuhan setiap saat menunjukkan KuasaNya
Memperdengarkan segala ayat - ayat kebenaranNya
Memperlihatkan keberadaanNya 

Baik dan buruk 
Indah atau bahkan menjijikkan 
Benar atau salah 

Demikian Tuhan memaparkan Hikmah dan Cinta KasihNya 
Agar semua makhluk berpikir dan berpikir 
Membaca dan membaca 
Menyadari hingga sadar diri 

Mengapa kita mesti mengenal Diri 
Mengapa kita harus menggali akan Sejati 
Mengapa kitra harus tahu dan memahami 
Segala asal usul diri serta seluruh semesta ini 

Hilang sudah segala persepsi 
Pupus musnah seluruh keakuan diri 
Ketika hikmah mengelupas dan menampakkan essensi 
Ketika hakikat membuka siapa sebenar Diri Sejati 
Kelu lidah hingga akal pun mati 


Yang ada hanya sisa sisa hembusan nafas membuka tabir misteri 
Bercerita dan bersaksi akan riwayat darah, daging, tulang serta rasa sang Hati 


Luruh aku dalam diam 
Larut diri dalam kepasrahan 
Seiring kulepas kerinduan 
Ketika terlintas kampung halaman 
Ketika terbayang rumahku yang kuidamkan 
Dimana aku telah lama gundah dalam kesendirian 
Untuk menempuh perjalanan... 
dan kembali pulang...


I TALK TO MY SELF
(ellyssee)




I was thinking...
What a kind of a true freedom is...?
Then I Relizes

The true freedom is 
Be the truly I AM 
Such an Unconditional I AM 


Free from the fearness without
rejection the fear, but accept the fearness and use it as the window 
to see God as the Mercifull One. 

Free from the painfull, sorrow and all of the sickness
without rejection those 
but accept all and 
use it as a door to find God as a truly Healer One. 

Free from the worryness, weakness, fearness and the loneliness,
without avoiding those, but accepts 
and uses it as the way to reachs 
God as the Strengthest One. 

Free from every conditions and any matters, 
without avoiding those, 

but 

accept, face, and faith those 
as use those to be the stairs to get God 
as the Blessfull One. 


Free from the illusion of happiness,
Free from the fake satisfy, 
and the wrong freedom itself, 
and being acceptable with awareable for everything happens, 
as we should expect that God the only One 

as 

He is the reason and the purpose 
One of all the things happens. 
Free from the ego and desires, without avoids those,

just accepts 

and bring those to the right way in 
a balance acceptance 
Those are the ways, and Self/ true SELF
is the only one key to find GOD 
and the GOD is the Only One door 
to meet the true SELF. 


Be free as a human without avoiding and rejecting
everything comes and (no matter what and how) we feels 

But always keep aware where we lives and for,
Be aware the reason why we live our life and remeber the purpose for
Be aware about the spirit's needs,
not only human's desires, 

for example (if we hungry and needs the good food, 
so soul also need a nutrition ), 
so what our mind and body needs, 
must be merge and balance also with our soul and 
spirit's needed 

Be free as we are a spirit, 
withoutavoid our human's characters, 
justmerges and unites our self as ahuman (Self) 
and our Self as aspirit(SELF), than we will get a true freedom 


Sure, that will take a time to get that as a process
and learns, belong to our every moments, but dont worry, 
as long as we keep faith and walk in the GOD's way, 
GOD will guide us and safe us anyway 

Be Free as in such a Truly Freedom
Not a freedom thats a demanded 
from an ego (willingness/unwillingness) 
Not a freedom that built on justbecause of the"human's right" 
that irresponsible consequences. 

For example, as long our reasons or
our choices still causes some of the complicated for our own self, 
thats not a true SELF voice, thats must be a self matter 

So how to recognize about theSelf and the True SELF...?
Which one is an inner's guidance, and...
where is the illusion/soft ego that might be still covering the SELF inners...???

then....

My SELF Talk to Me.......