Tuesday, May 7, 2013

Sekat Dinihari...

by Ellyssee Lavin (Notes) on Wednesday, November 11, 2009 at 2:08am
 
Ha ha...
Semuanya asyik terbius sang lelap
Sunyi dalam pekat malam gulita terusik dgn irama hela nafasnya saja
Lihat, betapa tak berdayanya manusia
Tergolek lemah bagai bayi tak berdosa
Raganya mati terdiam, bagai boneka
Dimana kepongahanmu tadi siang?
Kemana sombongmu pergi memalukan?
Kenapa tidak segagah waktu kau berjalan?
Mengapa tidak bergaya penuh lg kepura puraan bak si sempurna?
Rupamu seolah pasrah tanpa gairah
Tak lagi seram dan beringas seperti tadi siang, saat memperdaya teman
Wujudmu tak beda dengan sepenggal pohon pisang
ho..ho..ho..
Masih kuingat kau berkata2 sembari tolak pinggang mengumbar arogan
Masih terngiang kala dusta2mu kau kumandangkan
Masih terbayang bak algojo kau buat keonaran
Bangun jiwa yang lemah, jangan permalukan dirimu dalam kelelapan diri yang tdk berarti
Lihat pandangi jasadmu kini, kamu bukan siapa2 lagi
Tidak siapapun semuanya terkapar tanpa daya dan tenaga, kasihanilah dirimu
Saatnya bangun merenungi diri, buka catatan qalbumu saat dinihari
Apa yang belum kau catat hari ini untuk esok hari?
Apa yang lupa kau catat sesaat sblm kau terlelap?
Hey, kamu pikir habis gelap urusanmu usailah sudah?
Apakah kamu pikir malam hari waktu tuk bermimpi?
Apakah kamu kira jika saat lelap waktu berlalu begitu saja, kosong, hampa, makanya kau manjakan mata...
Tidurmu buang waktu saja, andai tak kau lewati sepertiganya yang penuh sakral
Lalu kapan kau menyesalinya, merenunginya, menyadarinya, memulainya, untuk sejenak mengenal sang "diri" karena sesungguhnya dia merindukan sejati
Hati hati...
Lelapmu kian menidurkan hati, menina bobokan kelemahan bahkan kebutaan sir mu..
Cari, gali, dimana "rumongso" mu, dia tengah menanti untuk kau jamah, untuk kau raih
Bangunlah jiwa yang lemah
Kuatkan diri, benahi hati, sucikan qolbu agar jiwamu hebat dalam ketenangan, bukan tergolek kaku bak sebatang kayu
Segarkan badanmu dgn air suci dini hari
Singkirkan godaan mimpi2, lalu temui sang SEJATI
Tempa waktumu dgn bernyanyi dlm hening, alunkan rasamu isi dengan "satu" syair terindah saja tiada lain tiada bukan, sebut, panggil, bila perlu teriakan jeritan hati dan jiwamu yang terdalam yang terpedih yang pernah kau rasakan
Biarkan dadamu bergemuruh, biarkan jiwamu bergetar hebat, biarkan hatimu sakit meregang sesaat,
Kenapa kau menangis, Menangislah saja
Pedihmu harus murni, Sesalmu pun tak guna kecuali ditafakuri
Menyesalah, mengadulah, menjeritlah hatimu padaNYA
Sadarilah waktu terindah, saat ternikmat itu jauh lebih nikmat dari lelapmu
Namun, jangan biarkan emosimu merusak ketenangan dan fokusmu, biarkan semuanya menjelang hampa, kosong, hampa, kosong dan hampa, hingga kamu tidak menginginkan apa - apa
Hanya Dzatnya
Hanya KasihNYA
Hanya CintaNYA
Hanya bersamaNYA
Bangunlah jiwa yang lemah....., kasihani "dirimu"
Bangunlah jiwa yang buta, cari dan kenali "dirimu"....

No comments:

Post a Comment