Tuesday, May 7, 2013

MAHABBAH..........

by Ellyssee Lavin (Notes) on Saturday, April 24, 2010 at 2:18pm


Kudaki perlahan bukit hijau beralaskan sembab rerumputan
Kuseret langkah, perlahan, tertahan dan tersendat diujung gelisah
Sisa embun di pucuk rumput nan rimbun, membasahi ujung gaun lusuh berwarna lembayung
Masih jauh tujuanku menuju puncak bukit biru
Dimana kudamba dan kurindu sunyimu tuk rebahkan gundahku
Rasaku mengalun sendu, menuntun kembali mata hati tuk bersitatap padaMU
Seperti nyanyian seruling yang memekik nyaring
Kepiluan kendati menjeritkan kesyahduan yg masih terbaring
Peluhku menetes dingin.., nafasku terengah tercekat gundah kemelut batin
Diseputarku nanar menatapku yang beku terbiar sinar
Sepoi angin seolah risih menyapa wajahku yang menghiba sepercik kasih..., oh Tuhan, diriku sungguh sedih.....

Tanganku lunglai mendamba Engkau ulurkan peluk belaiMU
Tubuhku lelah merindu Engkau raih dan Engkau cumbu
Jiwaku letih ratapi pedih, menanti Engkau hangati aku dalam Kasih

Duhai Kekasih.....
Masihkah Engkau biarkan aku tetap menunggu
Dalam titian ikhlas sabar yang kian terjal
Betapa aku pertaruhkan segala setia, tuk buktikan sembah sejati rasa
Begitu lama aku tersenyum nikmati luka, demi berharap Engkau berbalas cinta
Jika kemarin aku lemas dalam tangis yang terkemas
Kini aku merasa takut dan cemas, jika ternyata cintaku hanya terbias diatas lukisan kanvas
Mengapa relaku tak kunjung tajam dalam tempa, ketika Cintamu mengujiku disepanjang prahara

Duhai Kekasih.....
Dengarlah nyanyianku dalam kidung lirih
Kuhabiskan sudah suara sepenuh jiwa
Dendangkan syair Takbir tembangkan lirik Dzikir dalam irama hampa yg bergelora
Kutanggalkan semua pakaian dan aku datang dalam jiwa yang telanjang
Aku berlari dalam nurani, aku menggapai dalam fana yang damai
Kukayuh biduk sadar, kuarungi lautan pesisir kepedihan, mencari kedalaman pasrah yg terindah agar sampai birahiku padaMU

Duhai Kekasih.....
Nikmat ini menyayatku dalam sembilu
JamahMU meluruhkan getar jiwa sukmaku
Rinduku kau balas Kasih membius luka qalbu yang lebam membiru
Aku kalah, rebah menyerah dalam keperkasaanMU yang Megah

Duhai Kekasih.....
Kenyang sudah aku berenang dalam lautan sekam
Aku telah puas menelan minuman kepahitan dalam ribuan gelas
Kini aku mulai belajar menerbangkan layang layang sejuta impian
Saatnya kumenyapu ingin dari sejuta keinginan dahaga dunia
Tiba sudah kugubah Cinta menjadi keagungan Mahabbah
Segenap jiwa selaksa raga seluas rasa ikhlas kupersembah

Duhai Kekasih...
Baru saja kulepas gerimis tangis
Kubasuh mata dan pandanganku agar suci seketika
Bahwa yang ada tak pernah buatku merasa ada
Bahwa hanya yang Tiada yang senantiasa merasa diriku ada dan diCinta
MencintaiMU tidak semudah ketika tak kukenali siapa diriku
CaraMU mencintaiku, buatku kian kasmaran menelanjangi kearifan
CaraMU mengasihiku, merubah pahit qalbu menjadi candunya madu

Duhai Kekasih.....
Bawa aku lagi terbang tinggi diatas harum bau syurgawi
Ajak aku pergi melintasi pesona alam Nirwana
Ketika hati berpijak pada sang pasti
Ketika jiwa bijaksana melepaskan cintanya
Ketika qalbu berikrar tanpa niat ingkari qadar
Bangunkan Atmaku tuk sepenuhnya terjaga dalam sadar
Peperanganku hanya romantika mencari cahaya, dari perjalanan yang merindukan sinarnya

Duhai Kekasih.....
Mestinya aku mencinta sebagai pemuja
Harusnya aku berkasih tiada berpamrih
Meski aku tahu, masih besar jiwaku terbalut rajutan dan jaring nafsu
Hingga nalarku yang lalu telah keliru berujar padaMU
Maafkan aku dari sejumput udara yang kuhirup
Ampuni aku lagi dari air asin yang terbit diseluruh pori
Genggam tanganku, tuntun langkahku mendaki perbukitan biru, demi kutanggalkan rinduku dalam kenikmatan haru

Disana aku kan teriakan do'a insan pemuja
Diatasnya kan kulepaskan panah Cinta dari busur tersuci jiwa
Biar langit, cakrawala dan sejagat raya bersamudera, menjadi saksi sejati alam hati
Jatiku kuleburkan dalam pesonaMU
Lepaskan segala kemelut dari kepalsuan dan risalah hidup
Kembali dan berlari menghampiri muara air suci
Membasuhi kerontang kasih sayang dari Sang Hyang
Yakinkan kaki mencari jalan terang

Duhai Kekasih.....
Mungkinkah kau hendaki aku buktikan cinta padaMU
Dalam hidup sebelum matiku
Temukan dan rasakan sejatinya Cinta
Dalam nikmat dari pedih dunia yang kurasa....???
Hanya dgn KuasaMU
Hanya dgn Ridhamu
Aku mampu menjadi seorang Mahabbah...
Tanpa mengharapkan bau harum dan indahnya pesona Syurga.....

No comments:

Post a Comment