Tuesday, May 7, 2013

Nyanyian Nurani....

by Ellyssee Lavin (Notes) on Thursday, December 3, 2009 at 8:32am


Kuayunkan langkah pelan saja..., hmm sedikit malas rupanya
Sedangkan jalanan masih panjang di depan, bahkan mungkin tak bertepi, atau malah tersudahi karena waktu tak yang tak memungkinkan lagi
Teriknya hari, cermin kerasnya bias dan aroma kehidupan, setiap jengkal zaman, setiap putaran detik antara kenyang dan lapar, susah dan senang, ahlak dan syahwat, cinta dan kebencian, kasih dan angkara dendam, menciptakan betapa tipisnya nafsu dan kesadaran berlomba bekejaran, berpacu menggembalakan anak manusia dalam nasib dan fitrahnya
Terpekur pikiranku dalam langkah galau...
Jalan ini tidak lagi terjal, tapi ak mulai terengah karena mulai mendaki lebih tinggi dan aku sendiri...
Dalam bergegas, kembali kudengar nuraniku bertutur cerita, mencoba membantuku mengenang kembali buku catatan usang yg mungkin segera kuganti dengan lembar lembar yg lebih cemerlang....
Dengarkan, nuraniku mulai bercerita, yang dia tuturkan melalui nyanyian lagu jiwa...

Kuakui, ada yang salah dengan perjalanan ini, memang...
Kuakui, banyak waktuku kucecerkan habis tanpa prestasi, kenapa?...
Kuakui ku sering permainkan hati hingga ak selalu jatuh dan jatuh lagi, ya apa alasannya...
Kuakui, tak pernah kupikir ketenanganku telah kubuat kusut masai sendiri, apa yang terjadi...
Kuakui, aku tergoda pesona semu binalnya dunia, apa yang kau cari...
Kuakui, hasratku terlalu banyak ku khianati, tanpa alasan lagi?...
Kuakui, kubunuh mati segala sadarku selama ini, sadarlah kembali,...
Kuakui, kulupakan segalanya yang sebenarnya..., mengapa berdusta lagi?
Jangan hakimi aku meski aku keliru, akupun tak pernah mendambakan kehampaanku, mungkin ak telah salah menaruh harap, menebar kasih dan dan menanamkan cinta, hingga aku terjebak dalam lena, aku terkapar karena kecewa, pengorbanan dan perjuanganku kutumpahkan dalam peperangan yang keliru, kecewa dan luka beruntun membuatku terpuruk layu dalam sembilu, tak kuasa diriku untuk teriak, menjerit, menangis bahkan untuk sekedar merintih saja aku tak berdaya....
Rasa yang ada meredam segala ingin karena tercekat pedih, tertindas dahsyatnya kecewa, tinggalkan bias kesunyian yang mencekam...
Perlahan kamu terpejam, jatuh terhenyak, dengan sesal yang dalam...
Kemudian apa yang terjadi?
Aku merasa tak utuh lagi, separuh hatiku hancur berkeping, luluh lantak meninggalkan luka bercak dan sayatan menganga di dasar jiwa yang tak berdosa...
Bantu ak berdiri mencari separuhnya hati yang bisa membuatku merasa utuh kembali
Aku merasa putus asa menemukan diriku yang seutuhnya, aku mulai tak percaya pada diriku sendiri, disaat aku hampir menemukannya, maka labil pun kembali hadir melalui rupa yang diinginkannya, menggoyahkan langkahku dan merajukku untuk singgah ke tepian, dan menghentikan perjalanan...
Akupun tergoda ditengah terpenggalnya asa
Akupun tergoda dan mulai menepi, mencari2 sisa kepingan hati, mungkinkah bs kudapati lagi?
Ternyata tidak pernah ada, tidak pula kutemukan disetiap titian persimpangan yang kusinggahi...
Bukan disini, disana, atau dimana mana...
Aku hanya perlu mencari dengan separuh sisa kepingan hati ini untuk mencari separuhnya lagi...
Harus ak mulai dengan merawat luka jiwa yang ada
Membersihkan noda noda yang mulai merekat didinding batinku...
Banyak terjaga mencumbu malam, bercinta dlm titian sepertiga malam dengan Kekasih yang lama kulupakan...
Hanya dia yang mengenali aku...
Hanya dia yang mencintai aku...
Hanya dia yang memahami aku, tanpa pernah peduli apa salah dan kurangku, kau balas dengan segala Totalitas KasihMU...
Biarkan aku kembali kasmaran..
Biarkan aku mabuk mengingatMU penuh kegilaan..
Biarkan aku hanyut dalam magfirahMU yang mampu menghangatkan dan menyejukan saat ak membutuhkan
Biarkan hasratku membuncah melepas rindu acap kali menyebutkan dan mengingatMU..
Biarkan waktuku penuh dengan ngiang dan gaung dahsyatnya asmaMU..
Biarkan aku terlupa segalanya dalam haru biru sujudku di pangkuanMU..
Biarkan aku terlelap rebah dalam ridhoMU..
Biarkan tangisku pecah demi rindu yang tlah berkarat padaMU..
Biarkan aku terlena dalam buai dunia dimensi CintaMU yang tdk pernah kurasa sebelumnya..
Peluk aku, dekap aku, jangan pernah kau lepas lagi, bersamaMU ak akan mampu meneruskan perjalanan ini demi waktuku yang mungkin tdk sebyk dulu lagi, demi mencari separuh hatiku lagi, demi kutemukan diriku yang seutuhnya lagi.......
Nuraniku...
saat kudengar engkau tadi bernyanyi, dan aku merasa hatiku sejuk dan semangat kembali
Nuraniku...
Teruslah temani aku, ingatkanlah aku dalam setiap keliruku dengan nyanyian2 itu..
Nuraniku..
Tetaplah disini, bangunkan aku jika ak terlelap dalam nafsu..
Nuraniku..
Cambuk aku saat aku lengah dalam langkah dan pandanganku..
Nuraniku...
Aku akan setia merawat dan menjagamu, agar engkau tetap hidup didalam sini, hingga ragaku bagimu tak layak lagi.........

No comments:

Post a Comment