Tuesday, May 7, 2013

SUARA QALBU..........

by Ellyssee Lavin (Notes) on Saturday, April 17, 2010 at 1:21pm


Setiap saat ternyata kita senantiasa kurang memahami, sedikit sekali pemahaman untuk belajar sering menyadari "diri"

Betapa sepenuh waktu peperangan terjadi didalam relung qalbu

Dunia dalam tipu dayanya, fitrah manusia dg keterbatatasannya, membuat dan menciptakan romantika dan warna hidup manusia dalam gambar lukisan diatas kanvas nasib yang samar

Perhelatan luar biasa terjadi, bahkan terkadang diluar ambang batas nalar yang wajar, segalanya mengalir mewakili atas nama qada dan qadar

Apa yang sebetulnya kita kejar?
Ketika nafsu mengatas namakan hak yang berlandaskan kepada keinginan yang bernama "kepuasan"

Kesadaran tak lagi diusung sebagai perisai, hati tak lagi dijaga sebagai mutiara jiwa yang teramat istimewa dan terlalu biasa dibilang berharga, kenapa? Karena hati adalah nyawa sejati hidup manusia dg kesuciannya

Keberadaan raga yang menawan dan sekaligus hina menjijikan, hanya hati yang dapat menentukan rupanya dalam ucap dan perbuatan

Apa yang sudah kita lakukan untuk kelangsungan hakikat hidupnya hati dibalik raga yang tak berarti, sementara dunia mengancam singkatnya hidup tanpa limpahan materi dalam belenggu obsesi dan materi

Jujur...
Pengalaman jatuh bangun dalam perang hati, semata2 karena lalainya membaca buku diri yg Tuhan titipkan dalam raga, tubuh, alam, jiwa, batin dan wujud peristiwa lakon diri diatas dunia

Hikmah yang nyata hampir tak terbaca, karena lebih suka mengumbar kasat mata yg haus glamournya pesona maya, jerit merana kebatinan jiwa nyaris ditulikan seketika, betapa diri didustakan selamanya

Realita dan Hakikatnya tak lagi harmonis menyatu dalam lagu sadar sebenarnya, ketimpangan yang tak disadari seolah disengaja dalam kebutaan yang biasa dan terbiasa

Ketika kita dihadapkan pada kecewa, kepahitan, kehilangan, kesakitan, kesengsaraan dan kesorangan dalam derita, kita baru berlari tersungkur bersujud pada hakikat fitrah kita dan Pemiliknya...

Ketika tiada sesiapa lagi yg mau peduli melihat, mendengar, atau meminjamkan sejenak bahunya untuk kita bersandar, ketika tangisan, teriakan, jeritan dan rintihan pilu kita tiada sepasang telingapun yang sudi untuk sekedar mendengar, baru seketika kita merangkak meraih rangkulan sang sadar

Bahwa yang lalu segalanya terlalu tak benar, bahwa yang sudah sudah adalah semata lelah buah dari alfa, keliru, sombong, angkuh, salah, dan tak mau mengalah, demi nafsu yang menyetubuhi kesucian jiwa yg pasrah, demi ambisi yang menggagahi keluguan nurani, demi "puas" yang menelanjangi kemurnian hati

Tak lebih dari pepesan kosong yang kita songsong, kiranya kepuasan adalah kebanggaan dari dambaan yang sebenarnya bohong,

Ya, dimana batas puas yang kita kejar begitu buas, nilai apa yang kita capai sementara tak jua sampai hidup dalam sebenarnya damai, padahal jauh dalam batin, hakikat bahagia dijamin begitu luas tanpa batas rasa

Dunia hanya ajang sekolah bagi yang mau mengejar masa depan yg terjamin cemerlang, belajar dan belajar adalah hakikat cara menjaga kelangsungan hidup makhluk didalamnya

Dunia adalah alam awal yang memberi banyak ikhwal Cinta antara manusia dan Tuhan menjalani hidup yg sebenarnya adalah kematian (bagi orang2 yg mampu membaca hakikat kehidupan dan Ke-TUHAN-an)

Mulailah hidup diatas dan didalam baju kesadaran, atau hidup senantiasa sengsara dalam ketelanjangan

Lihatlah diri dalam mata yang hakiki, lepaskan pandangan biasa yang hanya mengenali ego diluar kemurnian nurani

Filosofi hanya sebuah ungkapan dari pemahaman yang tak bisa dirasai, tanpa realisasi perjalanan rohani yang murni

Kesadaran adalah hakikat rasa kendali, yang samar terasa tanpa minat ikhlas yang terkaji

Dahagakah kita atas nikmat dari bahagia yang abadi?
Tidakkah kita tergoda mencicipi Kasih Tuhan yang tak terhingga?
Hidupkan hati, suburkan batin, sucikan jiwa, basuhi qalbu dg Iman dan Taqwamu yg lebih hakiki lagi..
Cari hakikat, tunda realita sebentar saja, benahi DIRI dlm keCINTAAN yg sesungguhnya
Dunia kian renta, Jiwa kita semestinya lebih siap menerima, terlebih melewatinya

Lupakan dunia sekejap saja, telusuri keberadaan sadar sepenuhnya, ikuti rasa terperih selaksa Cinta hanya KepadaNYA, raih bahagia hidup yg sebenarnya hidup

Awali langkah hening dari yang terhening, mulai ikhlas mencari sadar yang sempat tersandar, temui jiwa dan mulailah ajak bicara, bawa hati dan raihlah nurani, ceritakan isi qalbumu, bahwa engkau hanya mencari dan mem "butuh"kan Tuhan-mu.....

No comments:

Post a Comment