Tuesday, May 7, 2013

SIAPAKAH AKU DAN PEREMPUAN ITU.....???

by Ellyssee Lavin (Notes) on Saturday, March 20, 2010 at 2:25pm



Assalamu'alaikum wahai perempuan berwajah damai...

Wa'alaikumsalam...

Siapakah engkau gerangan, mengapa kau begitu lekat menjadi aku dlm nyata bayangan...?

Bukankah kau sendiri yang membuatku menjadi bayanganmu, kenapa sekarang kamu begitu merasa asing padaku, sementara aku adalah dirimu...?

Karena aku tidak pernah seperti engkau kecuali bentuk dan rupaku, seperti saat kubelah muka didepan cerminku dulu, namun kenapa sekarang air mukaku begitu berbeda, padahal aku masih berkaca dalam cermin yang sama, haruskah aku yakin engkau itu aku..?

Apa yang kau anggap beda antara engkau dan aku, antara kita yang tak lain adalah sama.., mengapa engkau begitu meragukannya.., apa yang kau rasa sehingga kau begitu antusias bertanya..?

Jelas berbeda, aku tak sepertimu, dimana kulihat ikhlas yang lepas dari senyumanmu,
Aku tak sepertimu, dimana kudapati bening telaga yang pasrah dimatamu,
Aku tak sepertimu, dimana kurasakan kedamaian dari pancaran aura wajah yang sederhana,
Aku tak sepertimu, ketika kurasakan aku begitu terlindung oleh tatapanmu yang teduh bijaksana,
Aku tak sepertimu, betapa tenangmu membuatku tegar dalam segala lemah saat diterpa sang badai,
Aku tak sepertimu, dimana kau hanya diam dan tetap bersahabat saat amuk amarah meradangku sangat,
Aku tak sepertimu, saat aku terkapar luka, engkau hanya anggukan kepala dan bilang bhw kau baik baik saja,
Aku tak sepertimu, yang ramah menyambut masalah tanpa tersirat takut dan resah,
Aku tak sepertimu, betapa engkau mampu membuat jinak segala beban didalam benak tanpa keengganan dan menolak,

Aku mengagumimu, aku terpesona padamu, aku iri padamu, aku ingin sepertimu, aku harus sepertimu disaat aku muak dg diriku yg selalu lemah dlm melangkah, dan jatuh berulang terantuk batu,
Siapakah engkau disitu, mengapa selalu kau senyumi aku, membuat sejuk seisi kalbuku,
Mengapa selalu kau penuhi bayangku, membuatku merasa nyaman bersamamu,
Mengapa kau selalu isi layar mata dan pikiranku, membuatku enggan berfikir dan berkhayal selainmu,
Mengapa kau seolah nyata, membuatku tak lagi miliki rasa yang tenang dalam nuansanya,
Mengapa bisa kau buat aku seolah lupa akan pahitnya dunia yang senantiasa pudarkan "asa dan rasa",
Mengapa kau mampu lukiskan senyumku, sementara tangis menggayuti dukaku,
Mengapa kau mampu bius aku dalam beningnya hening, sementara derita hati begitu gegap gempita,
Mengapa kau mampu rayu aku tertawa, padahal letih layu dan pilu buatku merana,
Mengapa kau bisa ajak aku berlari mendaki imajinasi dan indahnya mimpi, sementara jatuhku sulit buat kaki nyeriku berdiri,
Mengapa kau bisa buatku arungi luasnya samudera, padahal pedih perih kian sempitkan rongga dada,

Bagaimana mungkin kau buat aku berkasih2, sementara disekelilingku muka muka durjana hunuskan tajam dendamnya,
Kok bisa kau buat aku biasa dan baik2 saja, padahal didepanku hanya jalan buntu yg tawarkan tebing putus asa,
Subhannallah...,
Mengapa kau sulap rasaku menjadi bahagia, ketika batinku mustahil sembuh dari rajam derita,
Subhannallah...,
Mengapa juga kau buat aku begitu sayang, padahal mereka tak lebih menganggapku serupa budak tak bermata, tak ber"rasa", tak berotak dan tak berpakaian...
Subhannallah...,
Kau buat aku begitu merasa berharga dan kaya dlm jiwa, padahal diriku tak miliki apa apa,

Siapakah engkau wahai perempuan dalam bayanganku,
Siapakah engkau wahai makhluk dalam cermin jiwaku,
Siapakah engkau wahai perempuan yang bertutur lembut di relung kalbuku,
Siapakah engkau wahai perempuan yang tenang yang menduduki kursi suci nuraniku,
Siapakah engkau wahai perempuan yg seperti kembaranku, siapakah engkau...???

Perempuan itu tak menjawab satupun pertanyaanku, lagi2 dia hanya tersenyum penuh arti kepadaku, dia hanya letakkan telunjuk kanan didepan bibirnya...

".....ssssstttttt...."

Lalu aku terperangah melihat tatapan matanya, siratnya terjemahkan arti diamnya,

"....jangan banyak bertanya...."


No comments:

Post a Comment