Tuesday, May 7, 2013

Cerita Dini hari...

by Ellyssee Lavin (Notes) on Tuesday, December 1, 2009 at 1:04am


Apalagi yang harus kucatat malam ini
Terlalu banyak
Terlalu panjang
Tak kan cukup waktu kujelang hingga esok siang

Hela nafasku sesaat tertahan
Teringat kala seketika hatiku sontak meronta tak nyaman
Sekilas kutangkap wajahku dikaca
Jelas..., sarat beribu bimbang dan tanya
Sepasang bola bening berkaca saja, enggan meneteskan semestinya
Binarnya memudar, bersilih kilau tajam menyiratkan rasa tercekam

Lalu aku terduduk lunglai ditepi pembaringan
Kutundukan wajahku, kujatuhkan pandanganku diatas pangkuan...kosong sungguh
Perlahan kupejamkan mata, terasa ngeri betapa hatiku teriris sepi, namun kupaksa rasa ini kian dalam kuselami, mencoba mencari dan memahami apa yang tengah melanda kini
Detak jantung kian nyata, mengiringi tutur jiwa menemaninya bercerita
Desir darah panas membara mencoba jujur dengan gejolaknya menggoda amarah yang selalu kunina bobokan di dasar samudera jauh didalam dada
Tanganku saling meremas dengan satunya, bimbang pun terwakilkan dengan eratnya, mencoba mengatakan kalau resahku mulai risau mencari sandaran
Otak di kepalaku terasa kosong, seolah tak mau berbohong bahwa aku tidak sedang menganalisa realita
Dadaku bergemuruh riuh rendah menampung segala aspirasi hati, interupsi demi interupsi jiwa yang menuntut haknya, memohon sangat untuk segera mengadili ego, menghakimi emosi yang telah terencana menganiayanya
Tubuhku kaku tak bergeming, diam terpaku seolah ragaku tak kuasa menahan malu terhadap sang nurani
Kugigit bibirku
Saat ku mulai merasa kian dalam menyelami samudera, kian nampak kekeliruanku, ketololanku, kesombonganku, yang telah lama tak menyentuh dan merawat keindahan2 di dasar samudera sana, yang kini mulai gersang dan lemah, karena tak pernah lg kujamah....
Kemudian kuberanjak, berpindah lalu duduk dibawah pembaringan yang sombong
Kulipat kakiku dan duduk b'sila
Kuhentikan semua aktivitas indera
Kutepiskan semua alibi dan sejuta rasa
Kuingin bahagia dalam hampa sebentaaaaar saja
Kuingin tinggal didasar lautan jiwa yang terdalam, meninggalkan sejenak peranku diatas pentas tak berkelas, kembali ke DUNIAKU YANG SEBENAR2NYA, DUNIAKU YANG SESUNGGUHNYA
DUNIA yang tidak memerlukan akting dan basa basi, dunia polos tak berskenario tanpa riasan dan panggung buatan tangan, bahkan tidak memerlukan pemeran
Nuraniku berkata, hanya ada DIA dan aku saja
Hanya ada pasrah dan ikhlas saja yang akan sedikit membuatmu sakit, namun setelahnya Cinta segera kau dapat, Cinta yg setulusnya tanpa menuntut pamrih, Cinta yang kuat, Cinta yang tidak akan dusta, tidak akan pernah meninggalkanmu, Cinta yang tidak akan pernah menyakitimu, Cinta yang tidak akan pernah mengkhianatimu Cinta yang tidak akan membuatmu menderita
Sudah...sudah
Aku tidak ingin banyak lg berbicara, terlalu sayang untuk dilukiskan semuanya, sisanya biarlah biarlah jadi rahasia KAMI berdua saja
Dudukku kian tertanam penuh pasrah mendamba nuansa alam nan indah, merambah dunia lain yang akhh...
Aku mulai tak mampu menuliskannya,
Aku akan cepat selesaikan catatannya
Karena aku harus mengulangnya
Sebelum waktu bergegas pergi menjemput pagi
Dan aku tidak mau buang-buang waktu lagi........

No comments:

Post a Comment