SENYUM DALAM HENING
oleh Ellyssee Lavin pada 24 Mei 2012 pukul 9:53 ·
beberapa helai daunnya yang menguning dan mulai mengering, melayang perlahan berjatuhan dan terkulai diatas tanah dan rerumputan
tepat dibawah pohon tersebut, seorang wanita nampak asyik termangu menatap pemandangan seperti itu
duduk sendiri diatas sebuah bangku bambu tua, dengan kedua kakinya disilangkan bersila
rambut panjangnya terurai lepas begitu saja, tubuhnya terbalut gaun panjang sederhana berwarna biru samudera
matanya yang bundar, tak berkedip, nampak berseri2 menikmati suasana hari, sesekali senyumnya tersungging diikuti matanya yang terpejam lama sekali,
hanya rambutnya yang sibuk tersibak angin dan membelai wajah polosnya yang tak bergeming
seorang diri, dia menikmati waktu dengan cara yang sesederhana itu, namun siapa yang tahu, jika dia justru menganggap semuanya begitu luar biasa bagi dirinya
rupanya ia tengah bercengkrama bersama keadaan disekelilingnya, seolah2 semuanya bisa ia ajak bicara
dari senyumannya, nampak sekali tersirat rasa bahagia, matanya tak lagi nampak menatap apapun selain terpejam, sungguh terlihat damai dan begitu tenang
tak ada yang tahu apa yang ia rasakan dalam diam dan berkesorangan, tak ada yang tahu apa maksud dari yang ia lakukan ketika matanya mengatup terpejam, tak ada yang memahami ketika senyumannya terukir begitu bahagia disaat yang sama
hanya angin, daun-daun hijau itu, pohon itu, bangku bambu tua itu, rerumputan itu, tanah itu, daun daun kering itu, langit biru itu, mentari itu dan keheningan itu sendiri yang tahu, apa yang dilakukannya, apa yang dirasakannya, apa yang dicarinya
dan pastinya hanya Tuhan dan dia sendiri yang tahu, apa yang dia selami dalam keheningan itu, apa makna senyuman dalam keheningan itu, dan mengapa ia nampak begitu bahagia dalam keheningannya...
(€)
No comments:
Post a Comment