Wednesday, July 25, 2012

APA YANG NAMPAK BUKAN HAKIKAT

Mengumpat, mencaci maki, mencela, menghujat dan menghakimi, bukan sifat2 bijak n tidak mencerminkan kejernihan..
Justeru ketika seseorang melakukan penghakiman, jelas itu menunjukan "bagaimana dirinya" kepada semua orang..

Sementara manusia sebagai makhluk spiritual sudah seharusnya menjadi pribadi yang tidak lepas dari kesadaran..
Dan, spiritual itu sendiri adalah "wilayah paling pribadi" antara si pribadi dengan Tuhannya itu sendiri, tidak ada seorangpun yang berhak menilai dan mencampuri..

Kebanyakan, hal2 yang nampak dan yang terdengar hanya dianalisa melalui akal yang dangkal, disikapi dengan ego, yang akhirnya memicu dan menimbulkan antipati dan kebencian, lupa akan sisi baik yang dapat diambil sbg hikmah dan pembelajaran atw pencerahan, terciptalah gap dan segala bentuk pemisahan yang terlahir dari pemahaman lahir/kulit dan keterbatasan pengetahuan, tidak ada lagi proyeksi "kasih sayang atw persaudaraan" yang universal sbg makhluk Tuhan..

Padahal jika kita lebih menyadari pada kesadaran di kedalaman hati nurani yang suci, jelas RASA masing2 manusia sama2 memiliki, salah, khilaf, bodoh, keliru dan alfa, adalah sifat kita sebagai hamba, kita mengakui akan kekurangan dan kelemahan kita, kita menyadari fitrah kita semua yg terbatas dan lemah sbg manusia, tak kan selesai n cukup waktu membenahi diri secara hakiki..

Mata begitu jeli melihat kuman diseberang lautan, sayang, mata hati dikesucian batin terabaikan karena hijab dangkalnya pemahaman, tak ada jaminan apapun yang bisa mengukur "kedalaman" seseorang, karena sesungguhnya seorang manusia hanya mengetahui "kekurangan dirinya" semata.
Tidak ada alasan menjudge siapa atau apa dan bagaimana, atau kita akan membuang waktu percuma mengabaikan saat yang berguna untuk membenahi "kekurangan dan kelemahan kita" di sisa waktu yang tidak pernah kita tahu kapan berakhir menyertai nafas di dunia.

Mengenali diri, adalah mengenali semua pribadi, tiada perbedaan dimata Tuhan, kalaupun derajat perbedaan itu ada, hanya Tuhan yang Tahu n berhak menilainya.

"mohon maaf yg sedalam2nya"

(E)

No comments:

Post a Comment