AKU CINTA KAU SAAT INI
banyak yang begitu mengkhawatirkan hari esok, nanti kemudian, dan masa depan
dan hal utama kekhawatiran tersebut adalah harapan, keinginan, impian, kesenangan dan segala hal duniawi yang tak berkesudahan
bukan lagi sesuap nasi yang dipikirkannya, melainkan hektaran tanaman padi
bukan lagi seteguk air yang disyukurinya, melainkan lautan yang ingin dimilikinya
pikirannya terkuasai mimpi, kesadarannya terhijab kabut ilusi
pemahaman akan makna hidup pun mengabur, jati diri yang patut dikenali
kian terbenam dan terkubur, begitulah bagaimana pikiran dan ego telah
menutup mata hati dengan segala logika dan rasio
kebahagiaan
bagi mereka adalah kepuasan dan kelebihan yang tak terbatas, menjadi
kurang dari sebelumnya dianggapnya bencana, menjadi tak punya
dianggapnya adalah neraka
pemikiran mereka tertuju kepada dunia
daripada kedalam diri dan nuraninya sendiri, silau akan daya pikat
nikmat dunia, mabuk oleh kelezatan rasa candu dan pesonanya, lupa kepada
asal nafas yang terhela saat ini, lupa kepada jantung yang masih
berdetak saat ini, lupa akan darah yang masih mengalir dalam nadi pada
saat ini, lupa kepada segala nikmat indera yang masih sempurna terasa
pada saat ini, lupa kepada ruh dan nyawa yang masih menyangga jiwa raga
pada saat ini, hanya demi ambisi dan obsesi duniawi dgn alasan2
pembenarannya sendiri
nikmat yang sesungguhnya adalah ketika
mampu mensyukuri keadaan dan ketiadaan dgn tulus, mensyukuri
"waktu/kala/saat ini" dengan segenap kesungguhan hati, tidak perlu
risaukan esok dan nanti, kecuali yakin dan percaya kepada Sang Penguasa
waktu dan hari pun jiwa raga dan seluruh kehidupan ini, tidak perlu sok
tahu akan skenario Tuhan dibalik rahasia, misteri dan kehendak serta
takdirNYA
kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika mampu
berserah diri secara total kepada ketiadaan diatas segala keberadaan
kepada Tuhan, tidak akan terpengaruh dan tergadaikan rasa keyakinan dan
mahabbah kepada Tuhan hanya karena kenikmatan dunia yang penuh kepalsuan
bagi yang mengenali dan memahami hakikat CintaNYA, maka dia
tak akan tertipu pandangan dan tertipu rasa, mana yang ilusi dan mana
yang hakiki, apa yang ia cari, apa yang ia nikmati, apa yang ia
pelihara, apa yang ia jaga, hanya Cinta dan keteguhan hatinya
dia tak kan pergi dari setianya akan Cinta yang dia rasa dan yang ia
jaga pada saat ini, dia sangat takut lupa akan waktu lengah dan lemahnya
sesaat saja, dia tak pedulikan esok atau nanti, dia hanya tahu dan
begitu khusyuk menikmati Indah dan Nikmat CintaNYA saat ini pula, dia
tak mau kehilangan sesaat jeda hanya karena tergoda tipu daya maya dunia
nikmati dan syukurilah segalanya pada waktu seketika dimana terakhir
kali menghelakan nafas yang dibawa, maka disitulah hakikat kehidupan
yang seharusnya dijaga, bukan esok atau lusa yang tidak pernah kita tahu
kapan terhenti dan tak akan pernah bisa kita miliki
setidaknya, syukur, pasrah, berserah dan mahabbah saat ini saja, maka..,
"hari esok dan masa depan adalah saat ini bersamaNYA"
(€)
No comments:
Post a Comment