Tuesday, March 24, 2015

SEPERTI YANG KAU MAU
by Ellyssee Lavin (Notes) on Tuesday, November 2, 2010 at 9:11am



Mari Menikmati Renungan...




Perjalanan hidup di keseharian, hakikatnya limpahan hikmah yang tak ternilai
Tak ada yang sia - sia, bahkan dari separuh hela nafas kita
Segalanya hidup tiada henti, mengisi makna sadar atau tidak, mengelilingi kesadaran kita
Sepintas kosong dan hampa, ketika batin kita lalai dari terjaganya
Senantiasa menjadi romantika, ketika ego dominan menyumbat kepala, mempersempit hati, menjadi kemelut qalbu, jiwapun seolah terbelenggu, karena tak jua diri dan Sang Sejati selaras bertemu


Nasib selalu jadi alasan dan dijadikan kambing hitam, dan membenarkan segala penolakan
Kesadaran pun mengabur dan hilang, lalu kesulitan dan salah kaprah mencari ketenangan dan memahami maknanya
Hatipun seketika nyeri, dadamu sesak bergejolak, batinmu meronta berteriak, jiwamu tertahan dalam kesakitan
Lalu kau cari kembali kesadaran belakangan, merangkak, jatuh bangun dan tersesat, kau kembali menyalahkan keadaan dengan mengatas namakan khilaf dan kealfaan
...atau mungkin bahkan malah mencari pembenaran...???


Semua yang terjadi berawal dari dalam diri, bahkan kau ciptakan sepenuh sadar yang lantas kau ingkari, hanya demi jeratan mimpi dan pesona ilusi
Entah mengapa, ketika kau merasa tak mampu usaikan semua, dirimu tak jua benar membuka mata, tak pernah pula sungguh - sungguh memahami rasa
Sadarmu tak mestinya kau lempar kebatas ruang luar, sesalmu tak mampu lunasi tangis batin yang luka terkapar


Pernahkah kau tanya pada dirimu, apa yang kau cari dan kau dapatkan waktu lalu?
Untuk siapa? Dan apa yang kau rasa? Adakah titik temu yang pasti dari dahagamu yang ambisikan puas nan abadi?
Mengapa kini kau tertunduk dan terpuruk, ketika segala kepuasan itu membuat kebahagiaan yang kau damba kini jatuh bangkrut?


Ketika rasamu terasa binasa, baru kau mengakui dirimu tak berdaya, setelah tiada yang mau peduli, engkau terisak mengakui nyeri hidup dalam sendiri, setelah engkau tak menemukan siapa siapa, dirimu terhenyak meratapi derita, lalu mendramatisirnya dalam lara dan air mata, dan kau akhiri dengan pengakuan yang kau sebut do'a
Sudahlah, yang terjadi baru saja kita sadari, nikmat atau nyeri hanya sebuah udara yang datang dan pergi
Hapus dilema rasa, dengarlah suara nurani, benahi kesuraman hati, biarkan jiwa tumbuh mekar bijaksana


Hadapi semua dalam syukur, jalani segalanya dengan tulus, tak ada yang harus jadi beban atau merasa terbebani
Segalanya hidup mengalir dengan pasti, jadilah sebuah pribadi yang lebih siap lagi, lebih bijak menentukan pijak dan sikap, lebih bebas mengalirkan gerak batin yang ikhlas
Tak ada yang sulit, tak ada yang rumit, bahagia ada pada kesadaran yang bijaksana
Jangan menolak apapun yang datang padamu, jangan ingkari proses tempaan yang sesungguhnya dibutuhkan batinmu, jangan silau akan pencerahan yang kerap datang tanpa dikenali mata hatimu, semuanya Hikmah serta cara Tuhan menyampaikan Cinta dan Hidayah


Tak perlu risau akan cara tuk kembalikan damai jiwa
Mulai dari hati, diri, rumah kita, keluarga dan sekitar kita
Apa yang terlihat, terdengar, terasa, yang datang, yang dijalani, adalah Cinta, jangan pernah menilai wajah dan perhitungkan rasa, betapa malu kita atas bagaimana Dia menCinta, tak ada batas waktu, ruang, wajah, warna, status, atau nilai khusus atas nikmatNYA yang telah kita terima, lalu apa yang masih menjadi masalah dan alasan kita untuk sekedar memahami dan menyelami serta mengenali diri kita sendiri..?


Bersyukur adalah hal utama dalam tawadhu kepadaNYA, dimana hal tersebut dapat kita wujudkan dalam amal/karya/ibadah melalui keseharian kita, menjalankan syariat serta kewajiban, beramal dan banyak sekali hal - hal positif lainnya.
Jika semuanya telah terbiasa dalam sadar diri, keikhlasan perlahan menyelarasi, ketulusan akan hidup akan terasa sejuk menemani hari - hari, otomatis keinginan atas nama ego tak lagi membuas menguasai diri, bahagia terasa cukup dinikmati dalam suasana dan kondisi yang sederhana apa adanya, hati, qalbu, jiwa, getaran dada, darah dalam nadi, keringat, kedipan mata, hela nafas dan peka setiap pori kulit kita, terasa hampa tanpa mengingatNYA.


Pikiran kitapun selalu penuh akan Dia, karena ingatan ini hidup hanya utk mengenangnya, setiap pandangan pun akan terasa indah, karena mata ini hanya indah didalam wajahNYA, segala yang didengar pun terasa menggetarkan jiwa, karena yang terdengar adalah semata - mata merdu suaraNYA, segala yang dirasa pun nikmat tiada taranya, karena hati dan seluruh rasa adalah milikiNYA semata

Indah, dalam segala yang dianggap hina
Nikmat, atas segala lara dan nyerinya derita
Bahagia, diatas segala hal yang paling bahagia
Aku adalah karena Dia
Dia ciptakan segalaNYA kepadaku penuh Cinta
Buatlah aku untuk kokoh dan kukuh sadar akan segala yang dapat membuatku goyah dan gentar menCintamu
Beri aku sedikit lebih dari Maha Luar BiasaMU
Hanya demi aku bisa menjadi Aku, dan mampu kembali padaMU



(tulisan ini dibuat lebih ditujukan kepada diri sendiri, mengingat dan memotivasi diri, semoga bermanfaat bagi yang berkenan).


Salam Kasih Satu Jiwa
Semoga Seluruh Makhluk Selamat dan Bahagia

No comments:

Post a Comment