Tuesday, March 24, 2015


Berbagi Tentang Hati Dengan Si Buah Hati
(by ellyssee) 





Satu gelas besar penuh air putih ditanganku, seketika nyaris tumpah oleh tangan dan hatiku yang gemetar, ketika satu insiden kecil membuktikan bahwa hatiku begitu kotor...., dan kusadari jika inilah kesedihan sesungguhnya dalam hidupku, Istighfarku menertawakanku akan kemunafikanku
Telanjang sudah dihadapan kesadaranku bagaimana aku


Lagi..., kuakui jika hanya Tuhan Yang Maha benar dan Suci, sementara aku hanya manusia biasa yang tak berdaya tanpa Kuasa serta RahmatNya


Kuteguk air putih ini dan kuminum perlahan
Sementara batinku terhenyak dengan kenyataan yang terang
Tak kuasa dan tak bisa kuungkapkan kepada siapa kecuali kepadaMu Sang Pencipta
Terbersit harapan, semoga aku tetap di"mampu"kan Allah untuk menjaga AmanahNya melalui anak semata wayang ini


Paling tidak, berbagi pengalaman, rasa dan perasaanku sepanjang pembelajaran dan perjalanan hidupku, dan mengajaknya bersama - sama untuk terus belajar dan memperjuangkan hak Diri yang sesungguhnya di kehidupan yang fana ini


Demikian senantiasa ketika aku dan batinku berbincang, diskusi, atau sekedar menyaksikan, dan mendengarkan sebuah pesan, Anakku adalah hal pertama yang kuingat untuk dijadikan tempat berbagi


Entah kapan atau nanti, cepat atau lambat kuharap Anakku akan mengerti dan berhasrat untuk memahami semua cerita dan curahan hati ini melalui tulisan - tulisan yang kusiapkan untuknya

Semoga Allah meRidhoi harapanku ini...

........................................................Insha Allah................................


Anakku...
Duniawi bukanlah alasan untuk risau dan gundah
Duniawi tak pantas dijadikan masalah kedalam hati atau obsesi pribadi
Namun senantiasa tengok, teliti, awasi dan kenali dunia batin dan hatimu setiap saat
Betapa masih banyak yang patut kita benahi, dari banyak mudharat yang mengotori tanpa kita sadari, atas kelalaian dan kesilafan diri kita sendiri
Maka itulah hal yang pantas dijadikan kesedihan
Disaat kita lengah dan lemah untuk mawas dalam kesadaran


Anakku...
Duniawi hanyalah ilusi
Yang hanya membuat kita lelah, gerah, diperah oleh kendali nafsu dan keinginan yang tak pasti
Menjerat kita dalam keserakahan yang tak berkesudahan, karena nafsu tak mengenal kepuasan
Duniawi kerap menggelapkan pikiran, mengotori dan membutakan hati
Menyeret kita dalam jalan kesesatan, karena buta akan hakikat tujuan diri dalam sebenar kehidupan


Anakku...
Jangan risau atau khawatir tentang perkara duniawi yang sekedar ilusi
Sementara ruhani adalah perkara yang pasti
Gunakan akal dan ilmu dengan bijak untuk memahami dan memanfaatkan duniawi ini
Ketahuilah dan putuskan dengan tepat antara kewajiban dan hak
Selalu ada yang utama diatas prioritas
Selalu ada hakikat diatas pilihan terbaik
Sebagaimana ada alasan diatas tujuan


Anakku...
Dunia ini adalah tempat sesaat
Yang patut kita gunakan sepenuh manfaat bersama alam dan seluruh umat
Pelajaran dan pembelajaran, membersihkan diri dalam seluruh aplikasi lahir batin dengan keindahan akhlak dan kasih sayang
Sadari setiap getar dari dalam diri, kenali setiap bersit rasa yang keluar dari hati, pikir dan naluri, agar kau kenali sang Nurani
Bijak dan seimbang, sepadu padan dalam kesadaran dan laku pebuatan luar dalam sebagaimana sebenar Insan


Jagalah selalu hati, nafas dan degup jantungmu
Biarkan polos tanpa rekayasa dan segala persepsi akal dan logika
Ridho dan lugulah menjadi seorang hamba
Sekali lagi...HATI adalah kunci dan utama
Belajarlah dan istiqomah untuk senantiasa membersihkan dan merawatnya
Jangan bersedih karena kemiskinan dan kehinaan karena dunia
Namun bersedihlah ketika kau dapati kemiskinan dan kotoran pada "dunia" dalam dirimu yang sesungguhnya
Dan berserahlah dalam kesedihanmu kepada Tuhan
Karena DIA Maha Pemilik dan Penguasa segala sesuatu yang Pemurah lagi Penyayang

No comments:

Post a Comment