Wednesday, August 15, 2012

Sebenarnya dirimu adalah makhluk yang bebas
Sesungguhnya pribadimu adalah makhluk yang memiliki kemerdekaan

Jangan pernah tinggal dalam ego yang memenjara
Jangan pernah menghijab diri dalam ruang pengap angan dan prasangka
Atau menjerat diri dalam ikatan rasa yang hanya melukai jiwa

Terbanglah
Hidupmu adalah milikmu
Hakmu adalah takdirmu
Tiada akan pernah kau tahu arah
Jika engkau tak pernah berani melangkah

Bukalah pintu sadarmu
Kepakkan sayap menuju lautan nafasmu
Hirup n nikmati semesta yang pasti
Biarkan hati mengenali rasa yang hakiki
Tanpa beban dan belenggu lagi

Usah ragu berjalan
Tak perlu bimbang untuk hijrah menuju terang
Tiada yang berhak menahan langkahmu
Tiada yang bisa mengekang rasamu Tiada pula yang mampu merintangi tekadmu
Jadilah sejatinya "dirimu", itulah hakikat bahagiamu

Apa yang kau tinggalkan
Masa lalu tak lebih dari bagian perjalanan
Tiada kata sejarah atau kenangan
Saat inilah waktumu, sekaranglah masa depanmu

Batin yang lapang
Jiwa yang bebas
Pribadi yang merdeka
Adalah keutuhan sebuah insan sesungguhnya
Tiada yang layak kau lekati
Tak siapapun pantas menghuni kesucian hati
Kecuali Sang Penguasa dan Pemilik Diri

Adalah tiada benar
Jika ada makhluk lain untuk tempat bersandar
Adalah sangat keliru
Bila hidupmu dibahagiakan manusia sepertimu
Sungguh Sang Sejati semata yang Kuasa atas seluruh yang nyata n semu

Bukan hakikat, jika hanya memahami surat
Bukan hakiki, jika hanya mengerti ilusi
Dirimu butuh "hidup" yang pasti
Seperti air lautan yang menjadi hujan n turun kembali ke bumi

Kenali kebebasanmu, rasakan keutuhan diri dalam hidupmu
Pikiran semata sampah n belenggu
Keinginan dan enggan adalah jerat yang mencekikmu
Dunia adalah kiasan, sementara hakikat "dirimu" adalah kenyataan

Jadilah dirimu sendiri
Seperti apa adanya suara nurani n rasa hati
Seperti sadarmu terjaga tanpa terpaksa
Dari tidur dan mimpi yang tak pernah diingini sebelumnya

Biarkan bebasmu menjadi ketulusan
Bagi jiwa demi suci pembaruan
Menjadi insan yang penuh pasrah, utuh n ikhlas sebagai "pelayan" Tuhan
Bukan makhluk yang sibuk beritual do'a demi dunia dirinya, Hanya rajin menumpuk harapan kesenangan semata,
Dan merangkai amal atas pamrih syurga dan pahala sbg balasan
Padahal sungguh TUHAN berhak atas dirinya dan seluruh kehidupan

(€)

No comments:

Post a Comment