Simpanlah yang kau rasa, karena air laut tak pernah mengaku akan asin-nya
Tak perlu berpikir, selain damaikan diri dalam ruang kesucian Sir
Tak ada yang harus dimengerti, karena Sejati bukan untuk dipahami
Cerita n penjelasan, hanya sebatas kiasan bingkai dunia keilusian
Segala ilmu n pemahaman hanya pengalaman akal n pikiran, terus berubah, hijab, n memberatkan langkah
Hanya kesadaran yang terang n tak bergelombang, yang mampu mewadahi Sejatinya mengalami kehakikian
Berjalanlah, nikmati setiap langkah yang dialami
Ikuti jalan terang yang tergelar panjang dari gerbang pintu Hati
Masuklah kepada sesungguhnya perjalanan didalam diri
Menyibak belantara, melintasi padang pasir, membelah badai lautan, n selami samudera
Kenakanlah jiwamu balutan Cinta, agar kekuatanmu sepenuhnya yakin tanpa senjata
Sadarilah, bahwa diri adalah sejatinya semesta, temuilah apa yang dimiliki sesungguhnya tak lagi harus dicari
Suka duka n lelah bukan alasan n pelarian diri dari untuk mengalah pasrah
Namun kesaksian, mengalami, n kesadaran adalah seiring dalam kesempurnaan segenap diri berserah
Laksana menyelam lautan, melampaui permukaan, ombak, udara, n rasa asin airnya
Begitu pula perjalanan, setiap langkah n geraknya, bukankah melampaui pikiran, ruang, waktu, n seluruh rasa, kecuali sadar pada saat sekarang
Sadar, damai, hening, bening, tak ada apapun, namun adalah segala - galanya
(elle)
No comments:
Post a Comment