Friday, February 22, 2013

COPAS By Keboireng's Blog...

8.Mencari Susuh Angin.

Jika anda sang pencari “susuh angin” inilah tempatnya anda menemukan sebagian jawaban nya.
Dari mulai Adam mengenal nama , Angin adalah nama yang ditujukan untuk salah satu “sifat jisim yang tak terumpama dan tak terhingga “ , .keadaan ini menjadikan angin bebas tak terikat .
Angin ada dimana saja ,angin ada didalam bumi , dalam air , di udara dan bahkan di antariksa.
Angin adalah daya gerak yang berada di alam semesta merupakan energi potensi bagi mobilitas mahluk termasuk meteor dan asteroid , angin diciptakan bersamaan dengan adanya mahluk  , Angin merupakan satu  bagian dari adanya KUN FAYAKUN.
Jisim Angin adalah Hayat yang berarti Hidup.
Jisim angin adalah hawa murni yang berada dibalik sesuatu yang dapat dipandang tapi tidak takluk oleh pandangan . Dari jisim angin maka lahirlah gerak suara , perkataan atau kalam .
Rumusan dasar : Suara atau kalam adalah Mufakat antara Hayat dan Qudrat :
K = H + Q.
Dikatakan rumus dasar karena hasilnya adalah “suara asli” yang belum mempunyai bentuk dan tujuan sebagai contoh adalah suara bayi yang baru lahir , bayi lahir bersuara ( menangis ) itu karena ia hidup , suara itu menunjukkan adanya hayat pada qudrat dirinya , demikian juga suara angin yang menerpa ranting dan daun atau suara air yang jatuh menetes pada genteng dan bebatuan , semuanya alamiyah.
Suara tangisan bayi yang baru lahir dapat menggetarkan perasaan orang tua yang menunggu kehadirannya demikian suara air yang jatuh ke bumi dapat menggugurkan gunung yang tinggi dan perkasa , keadaan ini pernah dilukiskan dalam pewayangan sebagaimana takluknya Bima kepada Dewa Ruci sehingga bersatu tubuh keduanya , Dewa ruci adalah angin sedang Bima adalah suara dari kolaborasi angin dan suara ini lahirlah perkataan ( Kalam ) ,
kalam adalah sarana komunikasi yang kehadirannya dilukiskan dengan adanya Gatot kaca sebagai anak Bima ( Werkudara ) , sang Gatotkaca dapat terbang bebas kemana saja mengarungi angkasa ( sebagai wujud sarana komunikasi Gatot kaca memiliki struktur otot kawat balung wesi seperti telpon , handphone dan komputer ini
Dunia Wayang adalah alam bayangan ia lahir dari sebuah imajinasi spiritual yang bebas tanpa halangan , penghalangnya adalah rasa yang bergejolak dalam dirinya sendiri,  hal ini dahulu dialami oleh empu Sedah dan Panuluh dalam mengarungi dunia wayang nya sehingga tulisan kitabnya terhenti dalam penyusunan.

Tokoh Dewa ruci adalah penjelmaan dari sang Hyang Tunggal , dia turun kedunia untuk meluruskan perilaku umat manusia .
Sang Hyang Tunggal sendiri berasal dari kalam ucapan dari Sang Hyang Wenang yang bertindak dengan ke Maha Suciannya .
Wayang adalah hasil kreasi pen-tokoh-an dari sebagian hasil dari produk Kalam KUN FAYAKUN dalam bahasa yang berbeda ini terjadi karena kemurahan dan kemudahan dari Yang Maha Suci.
maka untuk menjumpai wujud dari kesempurnaannya realita wayang seseorang harus dapat mengarungi sendiri keberadaan alam Kun Fayakun itu sendiri.
Susuh angin adalah wahana perjumpaan bagi Bima dan Dewa Ruci didalam satu peng-aku-an :
akulah Bima – akulah Dewa Ruci.
Maka Aku adalah wadah Penunggalan .
Penunggalan dari Qudrat , Hayat , Ilmu , Sama , Bashar dan Kalam .
Dengan kehendak-( Iradah )ku maka terciptalah firman yang nyata ( Dewa Ruci ) firman yang menjadi dasar hukum dan petunjuk manusia.
Dewa Ruci bukan siapa siapa ia terjadi karena Iradahku menunjuk pada kemufakatan ilmu dan kalam,
I –>( Ip + K ).
Agama bukan matematika , ini adalah rumus cipta-Ku  sebagaimana tersirat dalam al qur’an.
Sedang diri bima adalah jasad bagi jisim Dewa ruci ketika”  kodok ngemuli lenge”  maka menyatalah Jisim dewa ruci menenggelamkan jasad bima dalam ke-akuan Nya , wajar karena jasad bima telah mencapai syuhud maka ia dapat lebur dalam jisim Dewa ruci. ( jasad  Bima mencapai   Qudrat ).
Tanpa Iradat qudrat diri  Bima tak bermanfaat alias muspra .
Iradat Ku itulah susuh angin yang dicari Bima .
Siapapun manusia yang beramal ibadah tanpa dasar Iradah ku maka  ia akan tersesat  dalam belukarnya dunia.
Susuh Angin adalah Iradah Mutlak.
Iradah mutlak adalah dasar dari Iradah Haq
Iradah Haq adalah dasar berdirinya Tubuh Haq.
Tubuh Haq adalah keadaan tajalinya  Al HAQ
AKU ADALAH  AL HAQ
( anahul haq ).
itu bagian dari syahadah ku :
*** Seluruh rumus cipta  ini adalah HAQ milik  AL HAQ  yang ada pada KU.***


No comments:

Post a Comment