~Senandung Ilalang~
karibku edelweis diatas sana..
tiada pernah bertemu muka
tiada pernah bertegur sapa
hanya melalui langit, cahaya n udara
kami bertemu menyatukan rasa
ketika bertaut bauku n harumnya
bertemu dalam ruang qalbu
bersama mengurai syair syair rindu
tentang kebebasan hidup akar yang liar
dimana gairah cinta kasih kami bergelora terbakar
tertancap menghunus dasar bumi
pendaran rasa sejati kami yang merobek langit
lepas hasrat kami yang membidik mentari
karibku edelweis yang segar..
diriku tumbuh kumuh diantara semak belukar
kau disana diatas gunung yang perkasa besar
saat siang kita bertukar pantun kehidupan
dikala malam kita melantunkan nyanyian bersahutan
aku bersenandung
engkau berpuisi kisah burung - burung
aku ceritakan kupu - kupu
engkau balas cerita seruling bambu
ahh...
bahkan kita sempat bertikai n saling cemburu
hanya karena belalang yang nakal menggangguku
karibku edelwais yang cantik
disana engkau hidup bak tanpa hardik
disini aku penuh caci maki para durjana
yang jijik kepadaku karena kotor n hina
hanya engkau yang memahami kejujuranku saja
ketika aku menangis n tertawa
kau kirimkan pesan melalui purnama
yang tak siapapun engkau beritahu
tidak pula kunang - kunang malam itu
dan kusimpan rahasiamu
terkubur rapi didalam akar - akarku
hingga tujuh warna pelangi memutih jadi satu
-elle-
karibku edelweis diatas sana..
tiada pernah bertemu muka
tiada pernah bertegur sapa
hanya melalui langit, cahaya n udara
kami bertemu menyatukan rasa
ketika bertaut bauku n harumnya
bertemu dalam ruang qalbu
bersama mengurai syair syair rindu
tentang kebebasan hidup akar yang liar
dimana gairah cinta kasih kami bergelora terbakar
tertancap menghunus dasar bumi
pendaran rasa sejati kami yang merobek langit
lepas hasrat kami yang membidik mentari
karibku edelweis yang segar..
diriku tumbuh kumuh diantara semak belukar
kau disana diatas gunung yang perkasa besar
saat siang kita bertukar pantun kehidupan
dikala malam kita melantunkan nyanyian bersahutan
aku bersenandung
engkau berpuisi kisah burung - burung
aku ceritakan kupu - kupu
engkau balas cerita seruling bambu
ahh...
bahkan kita sempat bertikai n saling cemburu
hanya karena belalang yang nakal menggangguku
karibku edelwais yang cantik
disana engkau hidup bak tanpa hardik
disini aku penuh caci maki para durjana
yang jijik kepadaku karena kotor n hina
hanya engkau yang memahami kejujuranku saja
ketika aku menangis n tertawa
kau kirimkan pesan melalui purnama
yang tak siapapun engkau beritahu
tidak pula kunang - kunang malam itu
dan kusimpan rahasiamu
terkubur rapi didalam akar - akarku
hingga tujuh warna pelangi memutih jadi satu
-elle-
No comments:
Post a Comment