Friday, February 22, 2013

COPAS dari BLOG "Keboireng"

Kembali kepada Allloh

Posted in Uncategorized on Januari 21, 2013 by keboireng Apa yang terlintas ketika seseorang itu mendengar kata ” Kembali” , penulis kembali membuka blog ini setelah sekian lama ditinggalkan sendirian bergentayangan dan kembalinya penulis adalah untuk menulis kembali sesuatu yang belum ada didalam ruang atau halaman blog ini , bagaimana dengan ” Kembali kepada Allloh ” , siapa yang kembali kepadaNya………… secara umum orang mengenal adanya sebutan atau nama / asmo ‘ Allloh’.
Sudah lazim jika ada orang ” Mati” dikata ” kembali kepada Allloh ” , kenapa ..?
Kembali atau pergi adalah pekerjaan yang memerlukan berbagai cara dan sarana , sementara kembalinya orang mati adalah dihantar ke kuburan dipendem dalam tanah dan si Mayat tidak memerlukan adanya cara dan sarana karena jika si Mati memerlukan kain mori atau kafan tentu akan merepotkan isi kampung  tempatnya berdiri.
Jika pergi dan kembali adalah syariat yang nyata kapan sebenarnya orang itu ” Kembali kepada Allloh”  , jelas mustahil orang mati bersyariat yang pasti dia disyarati atau disyariati.
Menurut ahli bahasa syariat berasal dari kata ” roa” atau melihat  , nah …. jika demikian adanya maka ” kembali kepada Allloh ” sepertinya hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah melihat Allloh …. hah lantas bagaimana jika sebelumnya orang itu belum pernah mengenal atau melihat Allloh  akankah ianya tersesat kepada Alloh yang lain atau yang kafir misalnya.
Boleh jadi semasa hidup orang itu rajin bahkan ahli mengenali sifat wajib bagi Allloh sebagaimana banyak dituliskan dan diajarkan para guru……………. akankah ia mengenali Allloh sesuai dengan rekaman pengetahuan semasa hidupnya.
Jika Allloh yang dituju adalah Dia Yang Maha Suci dan Maha LAisa Kamislihi  maka sesungguhnya rekamannya orang itu tidak dapat diputar  lagi karena program telah kadaluwarsa bahkan  ke-Mahaan yang diduga dan di Angan-kan manusia itu sendiri menjadi batil disebabkan  tak dapatnya pengetahuan itu  menembus tembok ” Laisa kamislihi syaiun milik-NYA”.

No comments:

Post a Comment