Sunday, August 19, 2012

tiada jalan yang paling indah selain "cinta"
tiada rumah yang paling lapang dan suci selain "hati"

(E)

Thursday, August 16, 2012



  









ROMANTIKA KEMBARA JIWA

Hidup n perjalanan ini bagaikan tarian saja
Penuh dengan liuk lagu dan nada
Jiwa seperti tak sadar terkesima
Rasa seakan terbuai hipnotisnya irama
Betapa suara yang penuh warna mampu bangkitkan gairah sukma
Jiwa hanya pasrah mengikuti alunan irama semesta.



Terkadang melodinya syahdu mendayu
Mengantarkan jiwa dalam kepiluan membiru
Hanyut rasa luruhkan qalbu
Tak kuasa pedih mengiris hati tak menentu
Hingga luka seribu torehkan dalamnya rindu
Jiwa seperti kehilangan arah dan laku
Larut dan karam dalam nyanyian sendu
Lemas bertaut lagu mengharu
Berpilin tangis diantara irisan melodi yang berpacu
Sungguh jiwa yang rapuh tak mampu menolak semua itu

Sesekali berganti dalam alunan ceria
Menggugah mekarnya rasa bahagia
Semikan musim cinta pada kuntum mawar - mawar jingga
Semburat senyum terbit pada wajah bak purnama
Sinar mentari melukis merah pada pipi nan merona
Cahya terang melesat berpendar melalui bahagia yang terpancar dari dalam dada
Jiwa pun seakan berputar menari di taman nirwana
Terbuai kenikmatan yang hanya mampu terlukis cahaya
Inilah apa adanya jiwa sebagai wayang yang tak berdaya dalam Kuasa Dalangnya

Dan
Tiba - tiba, lagunya berubah bingar
Iramanya bangkitkan letupan - letupan rasa nan liar
Nada yang tercipta seolah panas murka n amarah yang membakar
Kini sang jiwa membara, tiada daya dalam tembang yang membuatnya menggelepar
Nuansa kian lenyapkan naluri dari sadar
Rasa yang terpanggang membuat qalbu lesu terkapar
Buas, panas, gerah, geram, marah, benci, seolah menjadi lagu yang sulit lagi ditawar
Apa daya, musik itu masih terdengar menggelegar
Selama jiwa masih mencari "hakikat" tempat bersandar

Bila waktumu telah sampai, dimana engkau genggam Cinta dan khasanah alam
Mengenali jalan dan arah hidup bertujuan
Kelak engkau sendiri yang mampu memainkan musik sendiri dalam indah yang engkau sukakan
Membagi damai dan permai kesyurgawian
Memendarkan tembang Cinta Kasih dan lautan kemurahan
Melapangkan setiap jiwa yang terhimpit sakit akan kerinduan
Menyejukan seluruh qalbu yang dambakan sejatinya hangat pelukan
Mencairkan n menghidupkan setiap hati yang telah mati dalam kebekuan

Nanti engkau menjadi musik itu sendiri
Kelak engkau menjadi lagu itu sendiri
Biar seluruh alam menikmati, syair dan kidung Cinta nan hakiki
Bersaksi akan alunan Kasih yang tak kan pernah berhenti
Menarikan semesta dalam nyanyian - nyanyian merdu nan suci
Membawa seluruh debaran rasa dalam nikmat n kepasrahan rahsa sejati dan abadi

(€)

Wednesday, August 15, 2012

Tiada anti atau fanatik (munafik) dalam berkeTuhanan kecuali merealisasikan Cinta, Kasih Sayang kepada seluruh makhluk n isi alam (Bismillahirrahmannirrahim..)

Pikiran adalah sia2 kecuali renungan, dan syukur adalah tiada guna tanpa tafakur, syariat hanyalah kulit yang rengat tanpa hakikat...

Sungguh semua yang tersirat masih lapisan2 kulit hikmah yang wajib kita gali menuju esensi diri...

BerkeTuhanan bukanlah semata pengamalan ajaran, tetapi mengenali diri dalam kehakikian dan Tuhan yang berperan dalam diri (tajali)...

Spiritualitas bukan terpaku pada ritualitas yang nampak, namun "kualitas" yang terbangun dalam rasa, rahsa, n terpancar kepada alam semesta..

Kesaksian diri akan Sang Maha Hakiki adalah kunci, sebelum melakukan perjalanan pulang menuju asal dan alam keabadian..

Apa yang nampak hanya menuntut penilaian secara kasat, apa yang dipahami nalar hanya hijab akan hakikat sadar, sementara Tuhan adalah Dzat diluar logika n nalar, tidak dapat dipahami pikiran, tidak dapat diwadahi dalam amal perbuatan, kecuali "rasa, hati, dan kesadaran"

Rasa itu adalah Cinta, dimana hal tsb adalah hanya sepercik dari sepercik CintaNYA, tiada penjelasan akan hakikat Cinta Tuhan, kecuali ia mampu menjadi Bejana akan Cinta Tuhan itu sendiri..

CintaNYA Sejati, Suci, Murni n tiada tertandingi
KasihNYA luas, tak terhijab dan terbatas yang menanungi seluruh alam semesta dalam nafas

BijakNYA tiada memilah, RahmatNYA tiada mengenal beda, BerkahNYA meliputi seluruh udara, Tulus SayangNYA bak air yang tak habis mengalir

Alam semesta sebagai kesaksian utama, seiring Adam n Hawa, dimana Cinta Kasih Tuhan telah ada n tercipta melalui seluruh alam ini untuk semua makhlukNYA tanpa kecuali, tanpa diskriminasi, tanpa membeda2kan setiap penganut ajaran, tanpa memilah2 keagamaan, tak peduli ia pendosa atau beriman, karena Cinta Tuhan bgt besar n universal, Dia ada disetiap jiwa seluruh makhluk ciptaan, hewan, tumbuhan, hingga debu di jalanan

Akan indah rasanya, bila manusia mencintai setiap sesama tanpa melihat kulit n amalnya semata, karena hakikatnya, setiap jiwa bergerak hidup atas Kehendak n KuasaNYA semata, mustahil dgn sendirinya, maka dgn secara tulus n sadar, kita menyadari jika kita mencintai Tuhan yg ada dalam diri mereka, bukan pada kulit, kemasan atau amalnya..

Akan damai rasanya, jika manusia menebarkan Cinta Kasih pada sesamanya dgn tulus, tanpa memilah ras, kulit, atribut, kubu, n perbedaan jalan, karena hakikatnya, hati setiap manusia adalah sama2 hidup atas Dzat Tuhan, bukan karena ego n pertentangan..

Semua manusia sama, semua agama mulia, semua ajaran satu tujuan, semua makhluk adalah "tajali"NYA Tuhan..

Selama masih ada batas mengasihi, maka ketulusan tiada pernah dikenal hati
Selama masih ada kesenjangan berbagi kasih sayang, maka sulit dirimu sendiri untuk kau kenal
Selama masih terikat ajaran, maka amal adalah hijab kesadaran
Selama amal ibadah tiada lahir dari hati, maka jiwa raga tiada menyentuh hakiki
Selama apa yang kau rasa hanya tertuju kepada dunia fana, maka perjalanan hidupmu belum apa2
Selama duniawi menyita fikirmu lebih dari mengingat TuhanMU, maka tiada pernah khusyu Shalatmu
Selama shalat n dzikirmu hanya demi pahala n syurga, maka itu bukanlah LILLAHITA'ALLA

ALLAH Maha Pengasih n Penyayang kepada seluruh isi alam, maka amalkanlah melalui hakikat n sifat "hati" yang suci, tiada kotor akan rasa benci n antipati.
Sementara, diatas seluruh ajaran n agama, syurga, pahala dan segala status spiritual beserta amal, semuanya adalah jalan, pedoman akan perjalanan kita, namun bgm pun juga, SELAIN TUHAN BUKANLAH TUJUAN.

(€)

Sebenarnya dirimu adalah makhluk yang bebas
Sesungguhnya pribadimu adalah makhluk yang memiliki kemerdekaan

Jangan pernah tinggal dalam ego yang memenjara
Jangan pernah menghijab diri dalam ruang pengap angan dan prasangka
Atau menjerat diri dalam ikatan rasa yang hanya melukai jiwa

Terbanglah
Hidupmu adalah milikmu
Hakmu adalah takdirmu
Tiada akan pernah kau tahu arah
Jika engkau tak pernah berani melangkah

Bukalah pintu sadarmu
Kepakkan sayap menuju lautan nafasmu
Hirup n nikmati semesta yang pasti
Biarkan hati mengenali rasa yang hakiki
Tanpa beban dan belenggu lagi

Usah ragu berjalan
Tak perlu bimbang untuk hijrah menuju terang
Tiada yang berhak menahan langkahmu
Tiada yang bisa mengekang rasamu Tiada pula yang mampu merintangi tekadmu
Jadilah sejatinya "dirimu", itulah hakikat bahagiamu

Apa yang kau tinggalkan
Masa lalu tak lebih dari bagian perjalanan
Tiada kata sejarah atau kenangan
Saat inilah waktumu, sekaranglah masa depanmu

Batin yang lapang
Jiwa yang bebas
Pribadi yang merdeka
Adalah keutuhan sebuah insan sesungguhnya
Tiada yang layak kau lekati
Tak siapapun pantas menghuni kesucian hati
Kecuali Sang Penguasa dan Pemilik Diri

Adalah tiada benar
Jika ada makhluk lain untuk tempat bersandar
Adalah sangat keliru
Bila hidupmu dibahagiakan manusia sepertimu
Sungguh Sang Sejati semata yang Kuasa atas seluruh yang nyata n semu

Bukan hakikat, jika hanya memahami surat
Bukan hakiki, jika hanya mengerti ilusi
Dirimu butuh "hidup" yang pasti
Seperti air lautan yang menjadi hujan n turun kembali ke bumi

Kenali kebebasanmu, rasakan keutuhan diri dalam hidupmu
Pikiran semata sampah n belenggu
Keinginan dan enggan adalah jerat yang mencekikmu
Dunia adalah kiasan, sementara hakikat "dirimu" adalah kenyataan

Jadilah dirimu sendiri
Seperti apa adanya suara nurani n rasa hati
Seperti sadarmu terjaga tanpa terpaksa
Dari tidur dan mimpi yang tak pernah diingini sebelumnya

Biarkan bebasmu menjadi ketulusan
Bagi jiwa demi suci pembaruan
Menjadi insan yang penuh pasrah, utuh n ikhlas sebagai "pelayan" Tuhan
Bukan makhluk yang sibuk beritual do'a demi dunia dirinya, Hanya rajin menumpuk harapan kesenangan semata,
Dan merangkai amal atas pamrih syurga dan pahala sbg balasan
Padahal sungguh TUHAN berhak atas dirinya dan seluruh kehidupan

(€)
Hanya melalui "penglihatan-MU", maka aku mampu melihat segalanya dalam kesaksianku akan adanya DiriMU

Ketika mata ini terbuka, maka nampaklah segala perwujudan DiriMU diseluruh daya sadarku, karyaMU menakjubkanku, ciptaMU menyadarkanku, citaMU sentuh rasaku

Hakikat kian terkuak, waktu Sejati liputi sang diri, meski tertutup mata ini, namun kesaksian tak berhenti pada penglihatan, namun mutlak pada hidup n mawasnya kesadaran

(€)
Dingin yang membungkus pagi
Melambungkan rindu dalam ruang sunyi
Rerumputan menggigil dalam pelukan embun kebasahan
Bernaung penuh harap hangat pada beringin rimbun menjulang
Kicau burung teriaki lelangitan
Mengetuk muramnya awan yang bergelantungan
Terbang ia ke timur hingga utara
Mengitari buana dan mencari hangat surya yang didamba

Kelopak mawar nan segar
Memanja perlahan merekah mekar
Wajahnya merah ranum nan menawan
Lugu semerbak harum nya perawan

Perlahan kepulan kabut terkikis angin n menipis
Meski dingin masih tersisa pada seonggok risih
Mencekat embun bening yang nyaris menetes diujung daun tirus
Mengiris rasa yang terserpih halus

Selamat pagi Cinta..
NafasMU harumkan seisi semesta
Rindu ini bersemi seiring melody n symphoni
Kukira rasaku kian tak mampu bicara
Ketika jiwa terbang sebrangi kesaksian nyata
Aku terbuai ketakjuban pesona Sang Maha

Masih kuingat elegi kemarin
Namun biarlah menjadi halaman lalu buku batin
Episode hari ini, adalah naskah yang lebih penting
Tinggal bersiap menapaki gurun gersang, panjang, terik nan kering

Wahai Cinta..
Bekali dayaku melalui nafasMU
Isi rapuh qalbuku dengan CintaMU
Temani perjalanku melalui KasihMU dihatiku
Agar terang mawasku, dalam tuntunan Tangan HalusMU
Agar kukuh langkahku dalam Cahya bimbinganMU
Bukan gunung, lembah, hutan, lautan, atau gurun gersang yang kutuju, namun demi meraih sepercik CintaMU
(€)


Tiada harapan selain tulus, menerima adalah bijak untuk berbagi n menjadi bagian atas kelemahan

Jangan pernah mencari kesamaan, karena berbeda adalah indahnya keseimbangan

Fahamilah tanpa jarak memilah, kenali tanpa harus menelanjangi, jika ada kekurangan adalah ladang pembelajaran diri

Jaga rasa seiring peka, hakikat diri adalah sama, karena hati adalah misteri yang paling suci setiap jiwa

Cinta bukan alasan makhluk atas haknya, ketika kelemahan masih melukai harapan

Lalu Cinta disukai dan sesaat dibenci, didambakan lantas ditinggalkan, maka tak sesiapa mampu mengartikan n memahami Cinta itu apa, selain ilusi semata

Sadar tak jua menetas dan mekar, ketika jiwa layu terkapar, hati terluka akan asmara yang membakar, maka kemudian meratap ampun pada Sang Maha Besar

Bila difahami, seribu bulan.., malam berganti pagi, Cinta yang sesungguhnya tak pernah pergi, mengapa hati buta tak merasai

Bila disadari, sejuta purnama terlewati, ini hari masih lagi sempat cumbui hangat mentari, namun masih tak tahu, jika itu karena Cinta Sejati
AKU, DIA, DIA & DIA
 
Lebih baik diam, karena hanya DIA yang mampu mendengar

Cukup yang kutahu adalah Sejatiku, karena hanya Engkau yang menemani hidup dan matiku

Cukup aku dikesunyian, karena bersama Engkau sungguh bahagia di keheningan

Cukup aku sendirian, karena dalam sendiri Engkau menyatu dalam seluruh rasa hakiki

Cukup aku bicara melalui qalbu, karena Dirimu setia beri Cinta dihatiku

Cukup aku mati dalam berserah, karena aku hanya milik DIA seutuhnya


(€)

Padi tumbuh pada tempatnya sendiri, berbuah pula dengan caranya sendiri

Pohon pisang pun demikian, batang dan buahnya tak sama dengan pohon kelapa


Dan semangka pula tumbuh menjalar dengan buah yang ranum dan besar, meski pohonnya tidak menjulang kekar

Rumput dan bunga, tidak pernah tumbuh sama, mereka membawa dirinya dalam ciri n pribadi yang berbeda

Namun semuanya indah, semuanya hidup sebagaimana kehendak dan cara Sang Pencipta menganugerahkan Cinta, tak peduli tempat dan waktu, bahkan musim hanya kuasa Sang Maha Besar Itu

Entah bagaimana dan mengapa Sang Kuasa memberikan perbedaan, namun tak berarti tanpa esensi Kasih Sayang dan Kesejatian

Dimana DIA bersemayam, tak perlu mencari penjelasan, ketika kesadaran ruh meliputi seluruh jiwa dan alam

Bukan di perut bumi, bukan pada muara samudera, bukan pada lapisan langit cakrawala, bukan pada mentari atau terang purnama
DIA ada pada setiap "rasa" yang "hidup", DIA ada pada setiap ke"mati"an sepanjang zaman dan keabadian
DIA ada untuk dan pada setiap hati n jiwa, tak perduli dia bercahaya atau tidak, tak perduli pada jiwa yang suci atau hina

Tiada satu tempat tanpa kecuali, tanpa Cinta Kasih Sang Maha Suci
Tiada satu makhluk luput dari Nur-NYA, kecuali kemunafikan karena terhijab kesombongan
Tiada yang mampu atau tak mampu, semua memiliki dan diberi waktu, bukan karena kehendak atau keinginan Sang Guru, namun Sang Gusti penentu semua takdir itu

Jika kulalui sebuah petunjuk, biarlah Sang Maha Tahu yang membimbing jalanku

Jika kudapati arah dan jalan, biarlah Sang Maha Pasti yang menuntunku pada sejati tujuan

Jika kudengar petuah dalam keliru dan salah, biarlah Sang Maha Bijak yang beritahuku KasihNYA nan Pemurah

Sulit kusamakan, antara DIA dan perantaraNYA, karena tak mampu aku menduakan DIA

(€)
MUSAFIR CINTA

Kertas - kertas buram yang terhempas
Terbakar matahari, menjadi abu tak terperi
Hilang sudah aksara yang terpatri indah
Punah sudah puisi penuh khasanah
Ingatan terlanjur menjadi bejana sampah

Tungkai kaki penuh luka memar, terkulai
Peluh penuh lumuran debu mengendap dikulit kaku
Baju lusuh, jubah usang, sengsarakan badan
Namun tak kunjung air bergulir pada sang hujan
Hati kerontang, letih kegersangan dalam perjalanan

Gurun timur telah kulalui, gunung2 n kutub mati utara telah kuseberangi, lautan selatan telah kuselami, hingga hutan barat sunyi telah usai kujelajahi, namun disana tiada yang dijumpai apa yang dicari, selain pertanyaan n kerinduan yang basi

Terpekur dalam duduk tersungkur
Memilu qalbu dalam pedih yang melebur
Dimana gerangan Cinta nan Agung terkubur, kemana gerangan langkah ini meniti alur?

Terkatup mata, terbenam rasa, senyap begitu menggigit seketika
Lengkingan nyanyian alam menyayat hati, jeritan sunyi kian mendera sekujur diri
Luruh hujan di jiwa, mata menjadi telaga deras seketika
Sungguh lemas tak berdaya tanpa Cinta

Rubuhlah badan dipematang jalan
Terlelap tanpa nyenyak, betapa pasrah lunglaikan benak
Tiada lagi kehendak, seraya harapan yang kian lenyap
Seluruhnya seakan mati, kecuali hati yang makin rindukan Cinta sejati

Tersentak sadar seketika, saat didasar dada bergetar rasa
Gemetar jiwa tak terelakkan, keindahan yang entah darimana datang hujani qalbu n perasaan, sukar dilukiskan, selain bisu menyelami keajaiban

Disini rupanya waktuku, disini ternyata jalanku, disini ternyata duniaku, disini kudapat seluruh jawab tanyaku, disini baru saja kutemukan kenyataan dari segala kebenaran, disini akhirnya kudapat apa yang kucari diseluruh tempat, disini.., ternyata ada disini...pada akhirnya menemukan..

Dalam diam, dalam ketelanjangan, dalam kesendirian, dalam kesunyian, dalam kepasrahan, diantara ambang kematian, akhirnya ditemukan jawaban..

Titik terang akan sejatinya Cinta, pintu gerbang kehakikian kisah seluruh semesta, ruang baru penuh Cahaya, hidup baru kaya akan rasa, hakikat awal akan Cinta dan segala asal..

(€)
HATI SANG BUAH HATI

Pada usia tertentu, ketika si anak sdh mampu berkomunikasi dgn baik, mampu menuliskan cerita atau pengalaman kesehariannya, mampu menilai kepribadian orang2 sekitarnya, mampu berimajinasi n melahirkan ide2 dlm sikap n bahasa tubuhnya, tdk ada salahnya, sang orang tua secara bijak n sederhana mulai mengajak sang anak tercinta mengenali "hati" sejak dini, melalui membimbing mrk mengenali setiap perasaannya, mengarahkan mrk utk t'biasa mendengarkan isi hatinya, tanpa memposisikan diri menjadi sosok dewasa yg tengah mengajari, karena hal itu dpt membuat si anak jujur n tertarik diajak diskusi (curhat), bkn hal tdk mungkin sang orang tua seketika melebur menjadi sosok si anak itu sendiri, byk trik n cara yg pastinya dikuasai sang orang tua yg mengenal kepribadian sang buah hati tercinta dlm menyelami perasaannya, so layak dicoba.

Sepintas terkesan berlebihan, karena masalah "hati" adlh pastinya hanya difahami manusia dewasa, sehingga sang orang tua berpikir jika hal itu akan ditemui n dimengerti kelak oleh anaknya saat dewasa, tidak jarang si anak bertanya, misalnya, "mama, cemburu itu apa?" atau "mama, perhatian itu apa?", atau "mama, pilu/pedih itu bagaimana?"
dan jawaban orang tua sering menghindar utk menjelaskan, dgn alasan, "kamu masih kecil, nanti juga kamu akan mengerti"
padahal, saat itu si anak sangat reaktif n kritis dgn keingin tahuannya, disanalah kesempatan kita memperkenalkan masalah "rasa" dgn sangat sederhana, tdk ada formula khusus tentunya, tetapi kedekatan orang tua n sang anak akan sangat membantu kelancaran komunikasi n kesuksesan memberikan pengertian, sang Bunda biasanya memiliki peran dominan dlm hal ini.
Dan, atau bahkan, seringkali mrka mengatakan "aku sakit hati, tadi temenku cuekin aku" atau "aku tersinggung, waktu teman kelasku menyindir aku" dsb.
Hal tsb menandakan jika si anak tengah mengutarakan n mengekspresikan perasaannya, waktu yang tepat menjadi teman curhat mereka disamping sbg orang tua, bimbing mereka mengenali "rasa" keruh n "rasa" jernih dalam hatinya yang tengah dirasakannya, pun mengenali egonya yang tengah muncul, disatu sisi ia akan teralihkan dari permasalahan pokok dgn mengambil perhatiannya pada topik baru yang sebenarnya berkaitan dgn masalah perasaannya tadi, disatu sisi, akan membawa si anak kepada perenungan positif yang tidak ia sadari, asal sang orang tua mampu mengarahkannya dengan cermat, komunikatif, bijak n tepat.

Mengapa si anak sangat perlu dibimbing mengenali "hati/qalbu" sejak dini?
Hal ini akan membawa si anak terbiasa mengikuti nurani dalam sikap n pengambilan keputusan, fokus pada "rasa" dalam bersosialisasi n berinteraksi, mampu menguasi diri, si anak tidak terpaku kepada kehendak pikiran, n tentunya, ini akan sangat membantu si anak tumbuh menjadi dirinya sendiri yang mandiri n mampu bertanggung jawab atas dirinya pribadi.

Terlalu mulukkah hal tsb dijadikan pendidikan atau pelajaran buat si anak dalam keseharian, dimana usianya blm dewasa?
Tanpa menekan, menuntut, menyalahkan, menghakimi, atau bertindak sbg org yg mengajari, hal tsb akan sangat merangsang si anak untuk memahami, pasti banyak cara bijak yang dimiliki orang tua, karena hal ini mutlak dilakukan oleh orang2 yang sangat memahami kepribadian si anak.
Pendidikan spiritual itu sangat luas, tidak cukup dgn hanya memberikan ajaran agama dan segala tata cara syariatnya semata.
Seringkali sang anak bertanya, "dimanakah Allah/Tuhan itu berada? Hal ini adalah kebingungan sang anak yg kritis, pendidikan agama di sekolahnya tidak cukup meyakinkan hati mereka, kecuali hanya sampai pada pengetahuan pikirnya, belum pada akalnya.

Melalui pendidikan mengenali "hati" atau "rasa" tadi, adalah pintu awal pendidikan spiritual dari sang orang tua yang cerdas n penuh cinta kasih.

Spiritual tidak cukup melalui ajaran, tidak cukup pula melakukan ritual, biarkan si anak belajar kekhusyuan melalui senantiasa mencermati rasa di dalam hatinya sendiri, n mendengarkan kata nuraninya sendiri.
Sang anak adalah sangat cerdas, apalagi hal ini tidak memerlukan pemikiran apapun, karena justru si anak dilatih untuk tidak melekat sama pikiran, selain pada suara nuraninya terdalam.

Hal ini saya tulis menurut pemahaman saya sendiri, spiritual adalah sumber kecerdasan, tapi yang lebih penting, spiritual adalah dasar n pedoman untuk menjalani hakikat kehidupan.

Jika bisa, kenapa tidak?
Melalui keyakinan (bukan pemahaman) kepada Kebesaran Allah, pasti ada jalan n berkah.
Anak adalah amanah, namun anak bukan milik kita, tidak perlu ragu atau patah semangat memberikan pembelajaran kpd mrk, kita serahkan sepenuhnya pada Kerja Tuhan/Kuasa Allah yg penuh Cinta Kasih luar biasa.
Niat kita m'berikan pemahaman kpd sang buah hati, namun mrk pun adlh guru buat diri kita sendiri, sungguh mengasyikan bkn?
Indahnya kebersamaan yg saling mengisi penuh kasih sayang, dlm konteks ilmu hakiki... :)

Jelas hakiki, shalat n dzikir pun bkn ibadah bila tdk lahir n t'gerak dari hati.

(ellyssee)
 
 
Kekuatan kasih sayang itu luar biasa, kebesarannya diluar logika, n hanya Cinta Sejati yang memilikinya, serta hanya "sejatinya makhluk" yang mampu merealisasikannya kepada alam semesta, anyway, "hati" adalah semesta sejati sang manusia, dan hanya di "hati" Cinta Sejati itu bertahta, dimana disanalah Sang Cinta berSinggasana..
(E)