Thursday, July 26, 2012

JALAN CINTA

oleh Ellyssee Lavin pada 23 Mei 2012 pukul 0:17 ·
dihelanya nafas panjang, sesaat setelah melewati lembah dan perbukitan yang begitu panjang, wajahnya penuh dgn butiran peluh, membasahi wajah letihnya yang kian kuyup, matanya nanar menoleh kearah jalan dibalik tubuhnya, menatap sebuah pemandangan yang sulit dipercayainya, terkesiap darahnya, diantara rasa ngeri dan lega yang seketika disadarinya dalam diam tanpa kata2
tubuhnya terpaku dalam kebisuan yang tak ia hiraukan, pikirannya terbang dan menghilang, apa yang nampak pun seolah sirna dalam pandangan, matanya masih lekat kepada jalan dibelakangnya yang kini tak ubah seperti lukisan halus dalam warna yang kian pupus
perasaannya hampa namun terasa ringan seiring tenangnya irama nafas yang tersisa

dalam diam, hatinya mulai bicara,
"ya Tuhan..., seperti itukah jalanku kiranya, bagaimana aku bisa telah melaluinya?"

matanya mengerjap perlahan, seolah ingin menutup segala bayangan dibalik buruknya apa yang tengah ia pandang, seraya berbalik arah, kakinya kembali teruskan langkah, bibirnya bergumam lirih, "sungguh jalan yang indah"

jauh dalam hatinya, ia asyik bicara, diantara langkahnya yang kini terayun dijalan yang lebar tanpa aral dan tiada terjal, sesekali senyumnya mengembang, di matanya tergenang telaga yang bening yang tenang, ada nyeri tergores didada, ada bahagia membalutnya seketika, kini perasaannya riang dalam damai, tak ia hiraukan kedua telapak kakinya yang penuh luka nyeri sisa dari perjalanan yang bgt panjang, melelahkan, dan kerap mengancam jiwa, dia seolah tak pernah merasa terluka, dia seolah tak pernah mengalami itu semua, dia seolah baru saja menyaksikan kisah yang tak pernah ia sadari jika ia sendiri yang memerankannya dgn bgt sempurna, ia hanya tahu apa yang ia rasakan saat ini saja, mengenang apa yang telah dilaluinya, hanya takjub dan bahagia semata yang ia rasa, ia seperti lupa seketika, kalaupun ada sesaat bayangan kelam dan memedihkan, itu pun dinikmatinya dalam kerinduan, rindu dimana saat2 pilu itu menjadi titian demi titian dan pintu kepada kepasrahan yang membahagiakan, rindu kepada saat2 dimana segala pahit itu dijadikannya sebagai rasa lezat berserah diri sepenuh cinta, rindu kepada saat2 dimana ketika tak berdaya ia sungguh merasa haus akan CintaNYA, rindu kepada saat2 dimana dalam ketiadaan dia begitu mabuk kasmaran memasrahi Sang Maha Kasih Sayang..

kini matanya tak lagi nanar, namun indah berkilat penuh sinar, langkahnya begitu tulus dan pasti, hatinya damai dalam nyanyian cinta yang indah sekali, diantara senyuman yang sulit diartikan, sekali lagi bibirnya bergumam penuh kekaguman dan kebahagiaan
"... nikmatnya jalan Cinta..."

(€)


SENYUM DALAM HENING

oleh Ellyssee Lavin pada 24 Mei 2012 pukul 9:53 ·
dibawah langit biru yang megah, ditengah sinar mentari yang hangat menyinari alam luas, daun-daun hijau itu melambai- lambai perlahan, diantara liukan sang ranting dan dahan yang menari mengikuti tarian angin pagi

beberapa helai daunnya yang menguning dan mulai mengering, melayang perlahan berjatuhan dan terkulai diatas tanah dan rerumputan

tepat dibawah pohon tersebut, seorang wanita nampak asyik termangu menatap pemandangan seperti itu
duduk sendiri diatas sebuah bangku bambu tua, dengan kedua kakinya disilangkan bersila
rambut panjangnya terurai lepas begitu saja, tubuhnya terbalut gaun panjang sederhana berwarna biru samudera

matanya yang bundar, tak berkedip, nampak berseri2 menikmati suasana hari, sesekali senyumnya tersungging diikuti matanya yang terpejam lama sekali,
hanya rambutnya yang sibuk tersibak angin dan membelai wajah polosnya yang tak bergeming

seorang diri, dia menikmati waktu dengan cara yang sesederhana itu, namun siapa yang tahu, jika dia justru menganggap semuanya begitu luar biasa bagi dirinya

rupanya ia tengah bercengkrama bersama keadaan disekelilingnya, seolah2 semuanya bisa ia ajak bicara

dari senyumannya, nampak sekali tersirat rasa bahagia, matanya tak lagi nampak menatap apapun selain terpejam, sungguh terlihat damai dan begitu tenang

tak ada yang tahu apa yang ia rasakan dalam diam dan berkesorangan, tak ada yang tahu apa maksud dari yang ia lakukan ketika matanya mengatup terpejam, tak ada yang memahami ketika senyumannya terukir begitu bahagia disaat yang sama

hanya angin, daun-daun hijau itu, pohon itu, bangku bambu tua itu, rerumputan itu, tanah itu, daun daun kering itu, langit biru itu, mentari itu dan keheningan itu sendiri yang tahu, apa yang dilakukannya, apa yang dirasakannya, apa yang dicarinya

dan pastinya hanya Tuhan dan dia sendiri yang tahu, apa yang dia selami dalam keheningan itu, apa makna senyuman dalam keheningan itu, dan mengapa ia nampak begitu bahagia dalam keheningannya...

(€)
AKU CINTA KAU SAAT INI

banyak yang begitu mengkhawatirkan hari esok, nanti kemudian, dan masa depan
dan hal utama kekhawatiran tersebut adalah harapan, keinginan, impian, kesenangan dan segala hal duniawi yang tak berkesudahan
bukan lagi sesuap nasi yang dipikirkannya, melainkan hektaran tanaman padi
bukan lagi seteguk air yang disyukurinya, melainkan lautan yang ingin dimilikinya

pikirannya terkuasai mimpi, kesadarannya terhijab kabut ilusi
pemahaman akan makna hidup pun mengabur, jati diri yang patut dikenali kian terbenam dan terkubur, begitulah bagaimana pikiran dan ego telah menutup mata hati dengan segala logika dan rasio

kebahagiaan bagi mereka adalah kepuasan dan kelebihan yang tak terbatas, menjadi kurang dari sebelumnya dianggapnya bencana, menjadi tak punya dianggapnya adalah neraka

pemikiran mereka tertuju kepada dunia daripada kedalam diri dan nuraninya sendiri, silau akan daya pikat nikmat dunia, mabuk oleh kelezatan rasa candu dan pesonanya, lupa kepada asal nafas yang terhela saat ini, lupa kepada jantung yang masih berdetak saat ini, lupa akan darah yang masih mengalir dalam nadi pada saat ini, lupa kepada segala nikmat indera yang masih sempurna terasa pada saat ini, lupa kepada ruh dan nyawa yang masih menyangga jiwa raga pada saat ini, hanya demi ambisi dan obsesi duniawi dgn alasan2 pembenarannya sendiri

nikmat yang sesungguhnya adalah ketika mampu mensyukuri keadaan dan ketiadaan dgn tulus, mensyukuri "waktu/kala/saat ini" dengan segenap kesungguhan hati, tidak perlu risaukan esok dan nanti, kecuali yakin dan percaya kepada Sang Penguasa waktu dan hari pun jiwa raga dan seluruh kehidupan ini, tidak perlu sok tahu akan skenario Tuhan dibalik rahasia, misteri dan kehendak serta takdirNYA

kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika mampu berserah diri secara total kepada ketiadaan diatas segala keberadaan kepada Tuhan, tidak akan terpengaruh dan tergadaikan rasa keyakinan dan mahabbah kepada Tuhan hanya karena kenikmatan dunia yang penuh kepalsuan

bagi yang mengenali dan memahami hakikat CintaNYA, maka dia tak akan tertipu pandangan dan tertipu rasa, mana yang ilusi dan mana yang hakiki, apa yang ia cari, apa yang ia nikmati, apa yang ia pelihara, apa yang ia jaga, hanya Cinta dan keteguhan hatinya

dia tak kan pergi dari setianya akan Cinta yang dia rasa dan yang ia jaga pada saat ini, dia sangat takut lupa akan waktu lengah dan lemahnya sesaat saja, dia tak pedulikan esok atau nanti, dia hanya tahu dan begitu khusyuk menikmati Indah dan Nikmat CintaNYA saat ini pula, dia tak mau kehilangan sesaat jeda hanya karena tergoda tipu daya maya dunia

nikmati dan syukurilah segalanya pada waktu seketika dimana terakhir kali menghelakan nafas yang dibawa, maka disitulah hakikat kehidupan yang seharusnya dijaga, bukan esok atau lusa yang tidak pernah kita tahu kapan terhenti dan tak akan pernah bisa kita miliki

setidaknya, syukur, pasrah, berserah dan mahabbah saat ini saja, maka..,
"hari esok dan masa depan adalah saat ini bersamaNYA"

(€)
POHON CINTA

Benih rahasia yang berawal dari tumbuh dari rasa, subur perlahan berakar menghujam dalam kedasar hati tak terelakan lagi...

Tumbuh kemudian, menjadi lebat dedaunan segar ditaman kesadaran jiwa, terpatri didasar hati kian menjadi dahan2 dan ranting2 Kasih Sayang pada pohon yang kokoh dan tinggi...,

Berbunga semerbak harum mewangi, melalui apa yang terlisani, senantiasa mewakili segenap kejujuran nurani..,

Berbuah manis dan matang, yang diidamkan setiap insan yang kehausan, bahkan rindangnya menjadi tempat naungan akan keteduhan yang begitu indah dan nyaman...

Lalu benih apakah yang berasal dari rasa, tanaman apakah yang tumbuh dan berakar dihati, hingga menjadi hidup sebagai POHON CINTA KASIH, tulus teraktualisasi nyata dan hakiki,
ADALAH sepenuhnya benih CINTA kepada Sejati Sang ILLAHI RABBI..

(€)

DUNIA BUKAN SANDARAN

oleh Ellyssee Lavin pada 25 Mei 2012 pukul 20:08 ·
Begitu byk orang sibuk n kebingungan mencari ketenangan, tdk sedikit manusia gelisah mencari kedamaian, tdk hanya kena pd manusia yg berkekurangan atau yg b'kecukupan, entah knp hidup ini n dunia ini begitu sulit difahami, hingga mereka seolah t'jebak dlm belenggu dirinya sendiri.

Makan, tidur, bersosialisasi, bekerja dan bermimpi, berfikir, merasa dan berfikir lagi, seolah menjadi ruang waktu yg tak habis dimengerti, jiwa mereka tak bisa berdusta dgn kegalauannya setiap akhir letih n sendiri,
"apa yang aku cari?"
"apa arti hidup ini?"

Pertanyaan2 yg kerap muncul n hilang kembali, karena tdk pernah mdpt titik temu n jawaban atau penjelasan didunia akalnya yg penuh keterbatasan.

Ketika mereka menemui kegagalan, mereka seolah sejenak sadar, maka dicarinya Tuhan, mengadu n memohon habis2an.
Ketika mereka mengalami kejatuhan n keputus asaan, kesadaran dicarinya belakangan, merasa bersalah dan hina lalu memohon ampunan Tuhan, tapi tdk sedikit pula yg murka mempersalahkan n menghakimi Tuhan.

Apa yg jadi sebab mereka menjadi sedemikian dangkalnya menjalani n memahami hidup didunia, hingga mereka kerap kehilangan pegangan, keyakinan, kepercayaan bahkan lupa akan keberadaan Tuhan?
Pemahaman ajaran yg didapatnya tdk lebih dari sekedar basa basi n ritual yg tdk difahami hakikatnya sebagaimana seharusnya.
Kepentingan n kebutuhan duniawi lebih mendominasi pikiran mereka daripada kesadaran diri n kesadaran berkeTuhanan.

Urusan perut, syahwat, gengsi sosial, n ambisi kekuasaan serta kepuasan adlh menjadi hal utama yg menghijab kesadaran, terjerat dlm fatamorgana yg makin menjauhkannya dari hakikat hidup yg sesungguhnya.

Ketika mereka letih, mereka beramai-ramai mencari ilmu ketenangan dgn menghambur2kan uang, mencari guru2 spiritual dari sgl ajaran, ironisnya, mereka mau yg serba instant... :D

Tidakkah mereka berfikir sederhana saja, ketika badannya sehat bukankah itu hal yg paling nikmat? Ketika dlm keadaan TIDUR, masih adakah yg mereka pikirkan?
Ketika mereka kenyang, masihkah mereka merasa lapar? Ketika mereka penuh minum, masihkah merasa kehausan?
Ketika mengenakan pakaian, apakah perlu dipakai ratusan helai kain dibadan?

Jadi apa yg m'buat mereka begitu kegelisahan, termangu, murung, khawatir n terpuruk dgn sgl beban pikiran?
Hanya karena perkara duniawi yg sbnrnya ilusi?

Padahal, kalau memang merasa sangat berat n keberatan dgn apa yg kita pikul, kenapa tdk kita lepaskan saja beban2 itu agar kita terbebas dan bisa melangkah ringan serta dapat bernafas lepas.
Begitu pula dgn sgl "beban duniawi", untuk apa dikhawatirkan n ditakutkan lagi?

Kerja keras manusia dlm berupaya menjaga kelangsungan hidup pada masa kini sdh tdk tulus lagi, tetapi lebih kpd seolah "tidak yakin kpd Kekuasaan Illahi"
Akal n pikirannya dikuasai ego yg melahirkan ambisi n obsesi yg tak henti2.
Terlupa pada garis hidup yg telah ditentukan qada n qadar dari Tuhan, dimana sgl waktu telah habis tergadaikan hanya demi dunia n kepuasan, otaknya setiap hari terkuras habis digunakan untuk mencari cara menguasai dunia lebih byk lagi, hatinya terlupakan, n jiwanya terabaikan.

Kecerdasan n wawasan ilmu pengetahuannya dianggap sebagai aset pribadinya mutlak, kesuksesannya dianggap berkah dri sgl upaya kerja keras dan pemikirannya yg luas, merasa telah mampu menundukan dunia dgn isi kepalanya, merasa benar telah berhasil mendapatkan rejeki yg ia dpt dari hasil keringatnya sendiri.

Tetapi, ketika ia usai makan, sendirian, menjelang tidur, ia merasa kesepian n terasing, merasa hampa, resah, bahkan sedih tak terkira, ia pun kian galau krn tak menemukan alasannya.

Hingga ada rasa nyeri didasar hatinya yg tak didasari menggerakan bibirnya berkata lirih, "Ya Allah ya Tuhanku"
lalu..,
merunduk wajahnya, hingga dagu jatuh menyentuh dadanya, dirabanya dada itu dgn kedua tangannya, matanya terpejam, perlahan meneteskan bulir2 air mata yg kian deras berjatuhan, tiada lagi yg terucap, kerongkongannya seakan sakit tercekat isak, habis sudah waktunya ia lewati dlm kepedihan yg tak ia mengerti, hingga lelah ia terkulai dlm tidur hingga pagi, tanpa jawab atau pun mimpi.

Itulah kehampaan jiwa yg menyuarakan kejujuran, kerinduan kepada Tuhan yg tak disadari sang insan, terhijab sgl tuntutan dan pikiran yg dibuatnya dlm kesengajaan. Pada akhirnya, ketersesatan dan kekeliruannya membawanya kpd rasa ketiadaan.
Merasa hampa dlm limpahan harta, merasa sendiri ditengah pengakuan dan penghargaan diri, merasa sakit dlm kesenangan duniawi, merasa asing dlm kelekatannya terhadap ambisi, merasa tak berdaya dipuncak kejayaan dunia yg dicapainya.

Tiada gelisah kecuali pasrah, tiada serakah selain berserah.
Tiada nikmat selain syukur, tiada puas selain bebas, tiada merdeka selain apa adanya.
Syukuri apa yg ada, bawalah slrh nafsu, ego, pikiran, dan keinginan berserah kpdNYA, menjadi ma'mum dalam Shalat jiwa raga kita yg sesungguhnya.
Dunia bukan sandaran, kecuali hakikat diri sejati dan Tuhan.

(€)

Dalam ketiadaan, cukup itu ada, dalam ketiadaan kaya itu hakikatnya.
selain "DIRI" Hakiki, maka siapapun, tidak ada yang mampu menjamin ketenangan dan kebahagiaan hidup seseorang, kecuali hijab dari kemelekatan...

Pun selain keSEJATIAN, maka tidak ada hal apapun yang layak diraih dan diperjuangkan dalam hakikat kehidupan, kecuali perjalanan sia2 tanpa arah tujuan...
 
(€)
tidak ada yang harus dihindari, tidak perlu juga menginginkan apapun 
tidak perlu berencana atau berangan angan
karena tidak perlu juga mengandalkan pikiran
tidak perlu kemana2, tidak harus menjadi apa2
tidak usah bingung harus bagaimana karena hakikatnya bukan apa2, tidak ada apa2, dan bukan siapa2
tidak juga perlu byk bertanya, jika tidak mengerti, memang itu seharusnya
menjadi tahu dan pintar itu mudah
menjadi sukses n berhasil itu wajar
tetapi menjadi bodoh dan tidak menjadi apapun adalah sangat sulit, 
dan hanya manusia yang mengenal sejati dirinya yang mampu mengatasi kesulitan itu sendiri..

(E)
apa yang dipahami dunia pikiran adalah batas, 
sedangkan perjalanan spiritual adalah "rasa" yang tak terbatas dan tak terdefinisi realitas
amal dan akhlak hanya proyeksi kedalaman yang teraktualisasi luwes, bijak dan spontanitas
sementara ilmu pengetahuan dan ritual, tidak menjawab akan kualitas.

(e)

perhatikan dengan seksama setiap saat, mana yang dominan aktif bersuara dan bekerja, pikiran atau hati..?
kenali dan jangan abaikan nurani, fokus pada dunia diri yang tak terlihat orang lain, bukan kepada dunia luar dan orang2 yang tidak akan mengerti n tidak akan pernah peduli akan "diri" kita
dunia kedalaman "diri" adalah dunia kedamaian dan ketentraman rasa yang sesungguhnya, dimana yang ada hanya hubungan mesra sang hati bersama Sang Maha Kuasa, sementara dunia luar diri, tak lebih dari ilusi dan fatamorgana, dimana pikiran dan ego kerap dituntut menjadi lakon utama daripada kesadaran kita, tak heran jika yang didapati adalah ambisi, cemas, galau, kecewa, sakit, iri, bhkan putus asa, maka hidup hanya berorientasi mengejar kepuasan, kesenangan n kebahagiaan yg masih diartikan dalam makna kulit (kesemuan)
kemudian kesadaran dicari belakangan, dengan penuh harapan akan pertolongan Tuhan
tapi setidaknya, penyesalan pun berkah Tuhan, semoga itu menjadi pintu kesadaran terhadap hakikat hidup yg sebenar, sungguh betapa bijaknya Kasih Sayang Tuhan..

(E)

riak n gelombang tak kan pernah lepas dari lautan,
angin badai senantiasa menerpa samudera n pantai, 
namun dalam dan dasarnya lautan n samudera tak pernah tersentuh amuknya,
kecuali tenang, hening, dan bening sejuk nan indah pada nyatanya...

"jangan biarkan pikiran keruh masuk n mempengaruhi "hati", tetaplah menerima apapun yg terjadi dgn tetap teguh n mawas dlm kesadaran diri"

~kulit selalu lekat dengan isi, namun kulit bukan esensi~

(€)
"terjaga" lebih baik daripada "tidur", 
mawas lebih tangguh daripada mahir bertempur, 
berilmu adalah sampah tanpa tafakur, 
meditatif tidak terikat kepada ruang, gerak dan waktu, bukan diam atau kaku dalam terpejam, 
tapi mengalir n bergerak luwes, selaras n berimbang, 
tulus tanpa kehendak n penolakan, 
sementara "saat ini" adalah waktu tepat dan bijak mendewasakan kesadaran diri, bukan nanti atau esok hari...

(€)
jika "rasa" yang bicara
jika "rasa" yang bekerja, 
jika "rasa" yang bertahta, 
maka tak ada yang bisa dijelaskan, 
karena tidak ada penjelasan yang layak dimengerti atau dipertanyakan, 
tidak ada pula implementasi, karena itu tidak cukup untuk merealisasikan apa yang terjadi n dialami, kecuali kemesraan diri n sang Diri...

terpanalah aku padaMU, karena dimana2 hanya ada Engkau

terpesonalah aku padaMU, karena disetiap saat kudapati senyuman Engkau

terlupaku pada makananku, karena lena dalam cengkramaMU

terbiar aku dari lelapku, karena larut dalam hangatMU

bisu aku dari suaraku, karena malu dan takjub akan bisikanMU

tertunduk aku n kuasingkan sang waktu, demi berlama2 menghirup harum nafasMU

(€)
TUHAN MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG (Maka Berserah Diri-lah Sepenuh Hati) 
 
 
Bismillahirrahmannirrahiim...

wahai jiwa yang resah..
menepilah pada rasa nan sunyi, agar lelah penatmu terobati, usah hiraukan riuh keruhnya pikiran diri, selain bertaut pada teduhnya kesejukan hati, temuilah disana rumahmu yang hening penuh kesederhanaan yang polos n hakiki

wahai jiwa yang merana..
ketahuilah, sakit n duka cita bukanlah prahara yang menorehkan luka, namun terimalah semua sebagai sajian sempurna atas turun RahmatNYA semata, jalanilah sebagai gerbang hikmah menuju jalan penuh Cahaya, maka kan kau dapati apa hakikatnya Cinta..

wahai jiwa yang terpenjara..
keluarlah dari segala angan n prasangka, yang membuatmu terbelenggu sedemikian rupa, semesta milikmu, begitu pula dunia, tak ada yang menuntut n layak perbudakimu selain kebebasanmu, jadilah dirimu sendiri yang merdeka menikmati kebahagiaan hakiki, melangkahlah, lalu terbanglah, kepakkan sayap2 kerinduanmu pada luasnya Kasih alam semesta biru, disana sejuta bintang2 gemintang menunggumu

wahai jiwa yang tak berdaya..
rapuhmu adalah kekuatan yang tak tertandingi kemuliaannya, lemahmu adalah senjata yang luar biasa bagi kesadaran insan sesungguhnya, berserahlah dari dasar terdalamnya rasa, pasrahkan segalanya kepada sang Rasa dari segala rasa, bersujudlah kepada alam semesta, menyatulah bersama tulus wajah n nuansa Kasihnya, lalu engkaupun kan menjadi seperti sang Surya, penuh kehangatan nan bijaksana

wahai jiwa yang muram..
tiada alasan jika setitik debu menjadi kekhawatiran yang dalam, tak semestinya keliru menjadi jelaga pada cerminmu yang mampu kau sapu, jangan ragu karena khilafmu dahulu, usah takut akan salah terdahulu, usah bimbang karena silap langkah penuh kealfaan, Dia Maha Pengasih nan Penyayang, tersenyumlah meski penuh malu, tampakkan wajahmu yang hina namun penuh rasa akan butuh Kasih n CintaNYA, sekalipun engkau pendosa, air keruh pun mampu jernih kembali diatas lumpur yang berbau, tiada sesal selain sadar, berbahagialah, karena DIA Maha pengampun n bijaksana..

wahai jiwa yang putus asa..
tahukah engkau asa yang paling mulia, bukan berharap pada sesuatu yang mengikat, bukan bersandar pada sesuatu yang masih berkutat di dunia nalar, tiada hidup selain Cinta, tiada kebahagiaan selain kedamaian Kasih didunia hati yang terdalam, DIA lah Cinta Kasih Tuhan, yang tak bersyarat, tiada tandingan n tak berkesudahan, Maha Cinta dari segala sifat, rasa dan kehendak, berlari dan raihlah IA semata, lepaskan duka, surutkan lara, sucikan hati n rasa, penuh kesadaran, lalu bawalah segenap kerinduanmu sebagai hamba yang hanya butuh akan CintaNYA semata, diatas yakinmu dan imanmu, hijrahlah kepada hakikat, agar niat n jalanmu tiada tersesat, sesungguhnya insyaf adalah amal yang nikmat..
Amin YRA..

~Sungguh ALLAH maha Pengasih n Penyayang, tiada si hina, tiada si munafik dan pendosa, adapun ujian dan segala perkara pahit n berat adalah KasihNYA, RahmatNYA dalam menyucikan kembali jiwa2 hambaNYA yang teramat diKasihiNYA~
 
-ellyssee(2012)-
 
 
 
 
Cinta tidak memiliki cara, jalan dan ajaran, kecuali keyakinan, ketulusan n pengabdian

Cinta sejati tidak bisa dimengerti, bahkan senantiasa berubah semakin lebih ber"isi" tanpa dicari, semakin "baru" tanpa disadari

Cinta sejati tiada menuntut selain memberi, tiada mengharap selain mengabdi, tiada beban selain kelapangan, tiada sakit selain kehangatan, tiada perih selain kesejukan, tiada kecewa selain kecukupan rasa, tiada sesal selain kepayang, tiada resah selain kasmaran, tiada galau selain kebahagiaan, tiada merana selain keindahan, tiada sulit selain kelegaan, tiada sedih selain senyum kedamaian, tiada kekalutan selain ketentraman, tiada kekacauan selain ketenangan, tiada ilusi selain kesejatian

Laksana tetes embun, ia seperti ayah, laksana tanah yang menjadi ibu sang, benih kering pun tumbuh subur, membawa pesan cinta kasih kepada sang alam, tiada pamrih, tiada syarat, mengabdi tanpa kata2, mati pun tanpa keluhan dan air mata

Bila, baluh hati telah tersentuh cahaya Cinta, maka, seisi jiwa raga penuh sinarnya, relung qalbunya bak luas samudera, jiwanya laksana semesta, rasanya menjadi Ibu segala rasa

Bisu ia, hanya saja, seketika senyumnya binasakan sejuta bahasa
Terdiam ia, namun hatinya berdebur membuncahkan gelora rasa yang tak mampu didiamkannya
Terpejam ia, ketika heningnya pekat membenamkan diri disamudera dada
Tertunduk ia, ketika yang nampak dihadapan hatinya adalah Wajah yang tak tertandingi CahyaNYA

Langitpun kian kelam menyaksikan, bintang2 n rembulan pun iri menatapnya dalam2, anginpun malu2 menyapu kabut n berlalu, waktu seolah enggan melajukan perjalanan, seluruh semesta pun terdiam, khusyu dalam takjub penyaksian kemesraan

Duhai Cinta, biarlah begitu aku menyebutNYA
Duhai Ibu sang Rasa, begitulah aku menamakan perasaan yang ada
Duhai Segala2NYA, memang begitulah Engkau Adanya
Ternyata "disini" aku hanya berDua saja, tiada siapapun n apapun yang ada
Rupanya "disini" n bukan dimana2, aku bersamaNYA tanpa ruang waktu n sekat rasa..
(€)

Wednesday, July 25, 2012

tenang samuderaku, 
damai bergelayut diwajahmu nan biru,
lukisan wajah qalbu...
sesekali deburan ombak nakal menyapu hening
bercengkrama dengan sentuhan sang angin, 
itulah dunia jiwa dan nuansa batin
sementara langit masih lagi mempesona diantara biru dan keemasan yang melukis terang cakrawala
seumpama gambaran pikiran dikepala semestinya
dan harum aroma tanah yang sembab diembuni pagi,memberikan gairah kepada setiap bunga 
dan rerumputan yang tumbuh merekah, laksana kesadaran yang senantiasa memberikan kehidupan hati dan jiwa sebagai dasar kehidupan manusia...
hingga tercipta harmonisasi yang lebih dari sekedar essensi
menjadi satu kesatuan wujud nan luas penuh keseimbangan, 
sempurna, indah lebih dari sekedar pesona alam, itulah dirimu dalam sejatinya insan...

-€-
suatu saat musik itu kan terhenti, seketika sunyi kan membuat kau sadar jika lagumu telah usai, dan kau merasa betapa letihnya menari, tiada yang kau dapat, bahkan riuh tepukan tangan itu sirna ketika kau berhenti diwaktu yang sama, tiada yang menemanimu, tiada yang memuja n memuji tarian n nyanyianmu, selain kesendirian yang terasa begitu menggiris hati, kau berusaha teriak, menjerit n menangis, n memanggil orang2 yang kau cintai, tapi sayang, mereka pun menghilang diujung lagu yang terhenti sesaat waktu lalu, mereka hanya nikmati pesonamu, setelah itu mereka tak lagi mau tahu, mereka jemu padamu, itulah "dunia semu"
jangan percaya n tergoda dg kepalsuan, jangan terlena bahagia diatas mimpi selain nyata kesadaran, atau kau hanya akan kehausan dalam gamangnya ilusi dan fatamorgana
sesekali bicaralah dari dan bersama "hati" jauh ke dalam diri
karena tak akan ada satupun sekelilingmu peduli

~pencinta ilusi, hanya mengejar kepuasan diri n kesenangan semu luar diri~

~pikiran yang dominan menguasai hati, tak akan sampai kepada kesadaran sejati~

~fokuslah pada "dunia" batin n jiwa, karena spiritual lebih dari sekedar cinta, logika, kulit dan kasat mata~

-€-
~ketika kau hanya mencari kesenangan, maka kau akan lebih banyak mendapat kekecewaan~

~ketika kau berfikir n berbuat demi kesan dunia luar, maka dirimu akan letih terabaikan~

~kenali egomu, maka akan kau dapat sadarmu~

~waktu tak akan pernah bicara tentang masa, kecuali mampu berdamai bersamanya~

-€-
@Selalu akan lebih banyak mendapat pengalaman bagi siapa yang menyukai pembelajaran

(always would be get much more an exams for whoms that loves a learnings)

@Selalu akan lebih banyak mendapat kesempatan bagi yang menyukai "tantangan"

(always would be get much more chances for whoms that loves a challenges)

-€-
Tanya pada dirimu sendiri, mengapa semua terasa sakit dihati, andai kau temukan jawabnya, kamu pasti tahu apa obatnya..

Tanya dirimu sendiri mengapa kecewa begitu berat sesak didada, kalau kau tau sebabnya, engkau pasti tahu jalan keluar terbaik untukmu

Tanya dirimu sendiri apa arti bahagia, jika kau temukan jawabnya, maka kau tak akan lagi banyak bertanya, mengapa harus sakit atau kecewa

namun andai jawaban2 itu masih tak kau temui, atau kerap keliru diantara ilusi, itu karena kau masih belum mengenali dirimu sendiri

-€-
Hancur bukanlah berarti usai, karena hakikat tiada mati diatas ilusi
Hancur adalah awal, membuka tabir semu pada kenyataan
Hancur adalah langkah, menuju baru dalam hijrah

Menjadi baru, dari proses pematangan jiwa dan qalbu
Melalui tempa segala rasa, batin pun mampu temukan haknya

(umpama hidangan lezat, tak lepas dari bahan, dan olah rasa serta proses pematangan yang tepat)
begitu pula proses pendewasaan manusia menjadi insan semestinya

(kera pun tahu pisang mesti dikupas kulitnya dan yg dimakan adalah dagingnya)
begitu pula kita, bukan kulit n dunia luar yg harus dikenali, tapi hakikat pribadi di "dalam" diri, yg lebih dari sekedar essensi

-€-
membaca saja tidak cukup
merenungi saja tidak mencakup
otak saja tidak menjangkau hidup 
teori itu hanya jalan pembuka akan pemahaman, 
dan pemahaman saja masih hanya merupakan sentuhan kulit,
sedangkan essensi jauh berada didalam lapisan2 seribu kulit itu sendiri
tapi yang terjadi, 
baru dilapisan kulit pertama aja sudah dijadikan masalah sulit, ribut, sesat dan pelik, 
bahkan fokusnya lbh dominan n ekstra terpengaruhi bahkan terkomintasi ilusi dari warna dan jenis kulit it sendiri, 
jelas salah kaprah, dan it hanya buang2 waktu dalam mencari dan mendapatkan essensi..
kadang2 dan memang terlalu kebanyakan makan teori ya jadinya kejerat dgn pengetahuan sendiri, 
sibuk menumpuk informasi, tapi tidak bertindak sebagai sumber informasi yang hakiki, 
padahal "manusia n kesadarannya" adalah hakikat sumber pengetahuan sejati
Gak percaya? 
Galilah diri kita sendiri secara "pribadi", 
gak perlu buka kamus itu dan ini, 
gak perlu banyak mikir, 
karena memang kesadaran it tidak membutuhkan fikiran, 
tapi kepasrahan total sbg "jiwa insan"
spiritual it sederhana, 
tapi byk pihak membuatnya rumit karena terbelenggu pola pikirnya, 
padahal orang buta huruf saja bisa mengenal Tuhannya...

(E)
akal pun hanyalah hamba yg bodoh diatas kecerdasanNYA, 
maka kembalikanlah sgl pengetahuan kita kepadaNYA, 
rasapun demikian hina diatas kesucian CintaNYA, 
maka hampakanlah hati demi ruang akan singgasanaNYA,
jiwapun hanya wadah penuh dert nafsu nan nista debu diatas jernih KasihNYA, 
maka sujudkanlah qalbu demi menerima segala percikan sejatiNYA 
yang menyirami kekerontangan penghambaan yang fana, 
ya Rabb ak hanyalah sebutir debu diatas hina ragaku, 
apalah artinya pengakuanku 
kecuali bisu berserah jiwa raga dan rasa penuh suka cita merindukanMU, 
ampuni aku n segenap ketak berdayaanku...

(E)
Pesan Alam Semesta... 

"jiwa itu sendiri masih berupa kulit atau lapisan diri,  
menuju sejati,
 masih perlu bersuci melalui peleburan jiwa itu sendiri, 
akan rumit utk dimengerti jika hanya dibaca sepenggal, 
akan sulit dijalani bila melangkah dengan kaki yang penuh jerat aral, 
karena perjalanan spiritual jauh n sangat jauh lebih dari sekedar pengenalan alam akal, 
bahkan fikiran2 pun layak dipenggal,
 ego dan panca indra pun mesti tertanggal, 
kecuali hakikat hati dan kesadaran utuh yang tinggal..."
(E)
tugas n tanggung jawab sejati makhluk adalah mengetahui n mengenali terhadap dirinya sendiri
bukan terhadap siapapun atau apapun di dunia ini
 fokuslah n cintai kepada kedalaman diri
betapa alam dan bumi adalah cermin n guru akan makhluk2 spiritual sejati
jangan terlena dgn fenomena dunia luar yg menyeret jauh kesadaran kepada keilusian
selamanya penuh kepalsuan n kebingungan yg menyesatkan jiwa yg kerap teracuni candu pesona kesemuan rasa dunia
itulah ruang penjara yg sesungguhnya
so wake up
keep a ware up
n get your own self to be free up
just reach ur true God...

(E)
Bisikan Cacing dibawah Himpitan Batu....

DIA yang Maha Kehendak, aku tak berhak menginginkan apapun meski sebatas fikiran, angan2 dan kekhawatiran, dia yang Maha Mencipta dan Memiliki, tiada hal lain yang berhak aku harapkan dan aku lekati, bahkan jangan sampai aku dilekati hal selain DzatNYA semata, DIA yang layak dituju untuk tujuan hidup matiku, seluruh jiwa raga n sukma mutlak tak terkecuali, bukan apapun, bukan pula siapa2 lagi...
Ya Rabb bimbing ak untuk "pulang n kembali", jangan biarkan hal apapun merintangi, tak terkecuali rasa halus yang samar penuh kehinaan n kebodohan ini menodai hati..
(Innalillahi wa inna illaihi roji'un)
True Love is only God
True Love is only Allah
There is no reason for any trouble in the world
There is no reason for any problem of the live
There is no reason for the destination of life
Exceptly do reach, do love, do fight, even do all of a sacrifices only for the "True Love" it self..
There is no other "love" could creates of us exceply HIS True Love
Take a know of our true self as HE Knews us as true
Love our true self as HE Love us as troughs n true..

(man 'arafa nafsahu fa qad 'arafa Rabbahu)
 
(E)
WHO AM I...?
(reminding my own self)

Its not a simple question, its not a simple sentence, its not a simple thinking, its not a simple meaning.
It doesnt talk about genders, it doesnt about status, it doesnt about professions, it doesnt about jobs, it doesnt about social classes, it doesnt about qualifications, but its true about "how to recognize our self truly" as a God Creature, take a know that absolutely by do IQRA.
What we have to do by this life without know the true direction of this life itself...?
It doesnt only do live in the world, it doesnt only waste the time by do jobs n do socialization with every peoples, but its about "How Do Live with and for God"
Have we knew God absolutely as well?
So take a know about our self to know Him as should be as truly.
(awalludin makrifatullah)

-elle-
APA YANG NAMPAK BUKAN HAKIKAT

Mengumpat, mencaci maki, mencela, menghujat dan menghakimi, bukan sifat2 bijak n tidak mencerminkan kejernihan..
Justeru ketika seseorang melakukan penghakiman, jelas itu menunjukan "bagaimana dirinya" kepada semua orang..

Sementara manusia sebagai makhluk spiritual sudah seharusnya menjadi pribadi yang tidak lepas dari kesadaran..
Dan, spiritual itu sendiri adalah "wilayah paling pribadi" antara si pribadi dengan Tuhannya itu sendiri, tidak ada seorangpun yang berhak menilai dan mencampuri..

Kebanyakan, hal2 yang nampak dan yang terdengar hanya dianalisa melalui akal yang dangkal, disikapi dengan ego, yang akhirnya memicu dan menimbulkan antipati dan kebencian, lupa akan sisi baik yang dapat diambil sbg hikmah dan pembelajaran atw pencerahan, terciptalah gap dan segala bentuk pemisahan yang terlahir dari pemahaman lahir/kulit dan keterbatasan pengetahuan, tidak ada lagi proyeksi "kasih sayang atw persaudaraan" yang universal sbg makhluk Tuhan..

Padahal jika kita lebih menyadari pada kesadaran di kedalaman hati nurani yang suci, jelas RASA masing2 manusia sama2 memiliki, salah, khilaf, bodoh, keliru dan alfa, adalah sifat kita sebagai hamba, kita mengakui akan kekurangan dan kelemahan kita, kita menyadari fitrah kita semua yg terbatas dan lemah sbg manusia, tak kan selesai n cukup waktu membenahi diri secara hakiki..

Mata begitu jeli melihat kuman diseberang lautan, sayang, mata hati dikesucian batin terabaikan karena hijab dangkalnya pemahaman, tak ada jaminan apapun yang bisa mengukur "kedalaman" seseorang, karena sesungguhnya seorang manusia hanya mengetahui "kekurangan dirinya" semata.
Tidak ada alasan menjudge siapa atau apa dan bagaimana, atau kita akan membuang waktu percuma mengabaikan saat yang berguna untuk membenahi "kekurangan dan kelemahan kita" di sisa waktu yang tidak pernah kita tahu kapan berakhir menyertai nafas di dunia.

Mengenali diri, adalah mengenali semua pribadi, tiada perbedaan dimata Tuhan, kalaupun derajat perbedaan itu ada, hanya Tuhan yang Tahu n berhak menilainya.

"mohon maaf yg sedalam2nya"

(E)
Melalui kesadaran yang jernih, maka kita dapat memperhatikan kekeruhan/riak/gelombang yang datang atw yang timbul atw terjadi dalam diri (angan2, keinginan, nafsu, n berbagai ego)
Ketika semua hal tersebut mampu dikenali, maka kesadaran otomatis akan menjadi lautan/samudera atas kekeruhan/riak/gelombang tadi, nampak jelas terasa, semua terjadi hanya pada permukaannya saja, bahkan badai tak pernah mampu menyentuh ketenangan dasar samudera itu sendiri

Permukaan samudera adalah gambaran jiwa sebagai umpama diatas fitrah manusia, sementara samudera adalah gambaran kedalaman "diri" yang paling suci dimana tak bisa dilihat melalui kasat mata kecuali melalui rasa yang paling hakiki (essensi), dan dasar samudera adalah gambaran tempat paling dalam dimana hanya ada satu yang Hak sebagai yang Sejati.

(E)
A SIMPLE WAY for A SIMPLE LIVE

leave the past, never worry about tomorrow, because we r a live at this time
there is no a gretest time then enjoy the life's breath at this time

when we could doing a pure happiness this time, so its the answer of a feature

never live on a brains, or u just get sick by ur limitness thinking
never live on a wishes, or u would be destroyed by the failure when u couldnt reach it as u want
never live in ego, or u would be live like in the hell than reach a peacefull as well

~truly live 's way is only keep a wearness to God~

(€)
BE BALANCE...

-condition 1
when u open ur eyes, there is must be ur mind get work busy of the most...(unrileks)

-condition 2
when u close ur eyes, there is must be heart can be sounded n we can get some feeling inside...(rileks)

-condition 3
we should be could keep the 2nd condition in the 1st condition to get an ideal n balancing condition

~mind and heart r must be has a balance connection, to keep a good a wearness~ 

(€)
Reach His (GOD) Pure Love For Much, by Like As An Empty Cup
let our self be just empty n has nothing,
its mean, when our soul has keeping empty, so we could accept everythings comes n fills inside by a pure heart (we should drinks them as pure as should be)

"keep the cup always clean after drink"
whatever we has accepted inside our heart, then we would get a ware that nothing we has, nothing we knows, nothing we can, surely we r just nothing exceply God's only
keep surrender at all back about we got to God (its called washes cup process).

"only an empty n a clean cup that could be a great place for God's Love"
when we has knowing something, whatever is it, like as a (universal knowledges, or spirituality truly) n etc, we must be a ware that we r just never knew anything, when we get knowing about anything else, we must get a ware for more that we r just has a poorness of a knowledges at all, more poor n more (so we just being keeping an empty cup), then God would fill it much n throughs by what u never know before more n more as HIS True Love.

BUT...
If we thought that we has so smart enough or thought so clever by knows everythings with a lot of knowledges, (its mean we just make our self being an full cup)
Anyway, how could a full cup could be filled for much more?

(€)
Eling Mangka Eling . . .

Lir ibarat wayang, hirupna ngan saukur sakawasa kahayang dalang
disorakeun wae nyoara, diusikeun wae usik, diigelkeun wae nya ngigel, diseurikeun nya seuri, diceurikeun wae nya ceurik, digolerkeun nya ngalempreh, dipaehkeun saestuna teu usik teu malik, teu daya teu upaya salian ning pasrah, tumarima ikhlas kana sagala anu tumiba...

Teu kadangu ngangluhna, teu kadangu makruhna, malahan teu kareungeu empesna...
Nilik ka lebah dinya, manusa nu tangtuna leuwih sampurna tibatan wayang, boga pikiran, kagungan raraosan, mikarumasa kana dirina, samistina bisa sumadar lan eling kana dumasar papasten diri ti Sang Hyang..

Salawasna sukuran jeung sukuran, narima jeung ikhlas tumarima, sumerah du'a pati jiwa ning raga, geuning wayang mere conto jeung gambaran anu sakitu mulia, pikeun eunteung mawa lakon sajatining diri manusia nu sakadar ciciptan Gusti Nu Maha Kawasa..

Nun Gusti nu Maha Kawasa mulak malikeun rasa jeung hate kalbu diri, mugia Gusti maparin pieling, pitunjuk, bimbingan tur "elmu Cinta" ka Gusti Nyalira, rumaos diri teu daya teu upaya, iwal muntang lelembutan, kasadaran lan lilinggeran sajati ka Gusti Nu Maha Asih tur Kawasa..
Lahaola walakuwwatta, illabillahil'alliyyul'adzim, hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'mal nasir..

Asal ti Gusti papasti mulang Gusti, Allah SWT nu Maha Kawasa, usik malik hirup diri, reup sirna pati hakekatna Kawasa Kersaning Gusti
Satitik, sagebar sadunya elmu, iwalti Gusti nu ngapimilik sajatining Guru, sagurat, sajero lan salega jagat rasa lara bagja, iwal Gusti nu Kawasa natratkeun takdir diri manusa..
Innalillahi wainna illaihiroji'un..

Diri mung saukur makhluk nu disalangkrungan Dzat AnjeunNA, nu ngancik tur ngajaga lilinggeran diri fitrahna nu jadi manusa, pikeun jadi CiciptanNA, dilalajoan, dilalakonan, dipedaran, dina tajali AnjeunNA disakabeh diri makhluk manusa, nyanggakeun, nampikeun, diri anu mung saukur wayang hina, mugia salamina ditangtayungan, dipasihan jalan endahna medar bakti kahirupan miCinta mung ka Gusti Illahi Rabbi..
Amin ya Rabbal Alamiin..

(€)
even no rules of true love, n its just God (Allah's) love...
But,
for human, is too so much hard, for keep in touch, there is must be could be hurted each others then they get a lot of hurts...

Thanks God, Alhamdulillah, YOU just shows me the truth n true, who am I and who r YOU, how YOU Love me true n how I beloved YOU, though I just a pure a humble thing for YOU, but YOU always Loves me n throughs...

(€)
~♥~♥~♥~

menari - nari aku ikuti nada indahMU
sesekali aku tersenyum menikmati alunan laguMU
tak jarang tertawa pula menerima hentakkan iramaNYA
bahkan terisak pilu diantara nyanyianMU yang biru

indah tanpa gelisah, tiada resah selain nikmatiMU dalam pasrah
laparku Kau cukupi KasihMU diseluruh aliran darah nadi
dahagaku Kau penuhi dengan CintaMU disetiap detak jantung ini
hasratku kau layani tanpa henti, bagai mata air yang mengaliri seluruh sungai - sungai

melalui penglihatanMU kusaksikan indahnya semestaMU
melalui nafasMU kuhirup harum bau hutan alam dan lautan nan biru
melalui pendengaranMU kunikmati seru2an syahdu seluruh semesta memujaMU
melalui rasaMU, kunikmati manis n perihnya Cinta akan seluruh CiptaMU

tiada lelah kukayuh langkah, karena Engkau yang melangkahkan aku
tiada letih n jera aku jatuh, karena Engkau yang bangkitkan aku menjadi selalu baru
tiada takut kuarungi badai samudera, karena Engkau bawa aku selami dalamnya bersamaMU

tiada yang mampu kutolak, selain Engkau yang berKehendak
tiada yang mampu kukatakan tidak, selain KasihMU kusambut penuh rela
tiada yang mampu kupertanyakan mengapa, selain nikmat melayaniMU saja

malu aku keluhkan dukaku, ketika bahagiaMU peluk diriku
enggan aku panjatkan pinta, ketika Engkau ijinkan aku minum atas dahagaku
risih rasanya ketika aku bersedih, karena caraMU begitu kaya memberikan Kasih
bukan pula tawa yang pantas terimakan CintaNYA, kecuali ikhlas menjadi hamba yang hanya membutuhkanNYA

nikmatnya aku menari, mengikuti melodi tulus yang mengalun suci dari hati
indahnya aku bernyanyi, melalui jiwa yang penuh kerinduan Cinta
menangis aku, tersenyum aku, menikmati peran n menyajikannya untukMU

terimalah Kasih.., persembahanku, seperti yang Engkau mau
inilah aku Kasih.., sebongkah hati yang hanya mampu tersenyum n bersedih merinduMU
ajari aku Kasih.., bagaimana n seperti apa Cinta yang dapat kau balas dengan CintaMU
berilah aku Kasih.., sepercik SejatiMU, tautkan rasaku padaMU diatas hidup n matiku
agar rinduku lekas melabuh n menyatu di muara CintaMU

(€€)
HENING adalah ketiadaan, tiada hasrat, tiada kehendak, tiada nafsu, tiada prasangka, tiada angan2, tiada mimpi, tiada pikiran, tiada ego yang mengotori kesadaran suci.
Namun hening dan ketiadaan itu sendiri bukanlah hampa, tetapi penuh n isi oleh hakikat esensi sejati diri, dimana esensi tersebut hidup n dihidupkan oleh CINTA.

Cinta yang lahir n dilahirkan oleh Sang Maha CINTA, jadi hening yang isi n penuh oleh CINTA, yang hanya bisa diwadahi "rahsa" melalui hati n qalbu yang suci.
Inilah hakikat bulan suci Ramadhan, mengheningkan diri dalam ketiadaan, dimana yang ada adalah pengabdian rahsa Cinta terhadap Sang Maha Cinta, ditumpahkan melalui realisasi pengabdian jiwa raga dalam amal (ibadah) yang disertai proyeksi dari kedalaman diri yang sejati. 

Sebenarnya ini pula yang dimaksud kondisi dengan meditatif, dimana kondisi tsb tdk boleh terikat ruang n waktu, tidak harus juga mengesampingkan atau mengabaikan segala hal rutinitas apapun, namun tidak pula dibuat2 oleh kehendak, tapi mengalir seiring hidupnya kesadaran yang hidup.

Segala gerak yang terjadi adalah murni hanya digerakan oleh kehendak Tuhan, tinggal diri yang mati namun hidup secara sejati, menjadi jati dirinya sendiri (inilah kondisi dalam kekhusyuan).

(E)
setiap manusia memiliki garis hidup, jalan hidup n takdirnya sendiri, kalaupun memiliki seorang guru, pun haknya adalah hanya memberikan petunjuk dan arahan agar si murid dapat menemukan n menjadi "jati diri" nya sendiri, bukan untuk mengekor sang guru apalagi menjadi seperti sang guru..

(E)

Monday, July 23, 2012

My Simple Coffee Morning

oleh Ellyssee Lavin Elle pada 29 Januari 2012 pukul 5:53 ·
Be Positive Thinking
there is a will there is a way
no difficulties that more than your hard thoughts, easy or tough, thats defend to ur own way to pass it, by how keep it in ur mind, be optimizes..

Always Be Thanksfull to God
keep a ware about who u r truly, how was u could be a live without Gods permitted, ur breath is the most great things for ur life that God gave to us, and keep ur health as ur most life property than anything..
just accept ur own self as the way u r honestly as God created u by His own way exactly, nobody perfect, but ur wisely a wares could make u be perfect..

Be Simple Mind, to Get a Great Mean
life just the learning process, take it easy by accepts everythings comes n happens to u honestly, God sents those as the best and greatest lessons to u n just for ur all best, bitter sweet ur life, there is a great Gods secret, reach it and got it
life just had 1 directions thats the only 1 true destination, there is just between u n God..

Love Your Self, than You Will Know Who You R
know ur own self, then u will know the other, do care to ur own self before u done to the other, do love ur self before u give it to another, nobody could know u as well as u do, nobody understand of u as right as u do, never love anything else than loving ur self, or u would got hurted and falled down helpless, then nobody would care as ur wishes, u must be get back up by ur own self, n its may so hurts and hard
we couldnt live alone, we need someone else n more to pass the life at all, we needs a carring, love, and anything kinds else from the peoples arrounds us each others, thats true..
but just remember one thing, humans love could never be enough for us as a humble human, we need stronger 1 for our weakness, we need a true love 1 for our poorness, we need a purity treasure 1 for our hypocratness, and there is nobody has, no human could gave us, nobody else just the Lord God 1 n be the only 1 even

"just love ur self to love ur God, thats ur truly love till the eternally life"

and ALLAH is my the only 1 God 


(ellyssee)

Because I Believe

oleh Ellyssee Lavin Elle pada 8 Oktober 2011 pukul 20:54 ·
I never try to run, when some tears has comes throughs by the times, even I never try to paints my wishes in my single dreams...

"Because I believe..."

I never worry, how much pains that i could kept in a lonely, even I never scared, how long time i could heal my deeply wounded as well..

"Because I believe.."

I never fear, when i should walk away so far, even i never care, how hard the ways do hurts in every my steps so much..

"Because I believe.."

I never asks, by the rains hard or the darkness of night, i kept silent in their colds, by a quitness, i reacht out my own solves...

"I Belive..."

I wont to hides my cries, i wont to hides my smiles, but i want be better, by stay up between thoose for more stronger..

I Believe..., because I believe, my true lifes r more than a fate, my true love is more than such a love, my self is more than my own self...

I believe..., because I believe, Im the most n more than any costs, Im everythings than everythings Im..

I believe..., because I believe, its just nothing by this tears and at all the bit feelings, coz I safe with YOU that i having, coz I'll just be truly live n life completely with YOU my Al Mighty...



-eLLe'oct11-

I Needs Only YOU...

oleh Ellyssee Lavin Elle pada 17 Juli 2011 pukul 9:51 ·
I felt U amazing in every my mornings
I catched U great in every my breaths
I got U true in every my shines n blue
I meet U in every my emptyness time
I saw U in my every views
I heard U in my every sounds, even in tough quiteness

Its too lovely, when I talked with U only
Its too nice, when I got Ur great voice
Its too sweet, when U touched me quite
Its hard to be explained, how wonderfull Ur arms
Its hard to be painted, how amazing U filled my mind blowing
Its hard to be imagined, how tasty Ur love hacked my soul in
Its hard to be told, how deeply U kept me up so bold

Then Im nothing
When I felt U in my everything
U r unreached by my poorness feels

I took my breath, again, i felt U so true, its more than a wonderfull sense

I saw my arrounds whole natures, again, I could catched Ur love paints

I heard a birds sang, again, I got Ur masagges by thoose lovely voices

Sky, sun, moon, earth n star..., leafs, flowers, mountains, rivers flows, there is like a big n great mirror, the real book, as His amazings, then i got a ware, Im so nothing being...

U were hug me in my weakness
U were touchd me in my poorness
U kept a great sweetness inside all my tears
U gave a true happiness behind all my sorrows
No rules n no limited ever to loves U
Coz Ur self r unlimited Lover

Teached me more to be know U as should as true loving U

Shines my way to reached Ur hands as truly as well

Even my limited minds just as a jail
Even my wishes were just as a hell
Even my unwishes were just as a big weird nightmare

Nothing to be got, nothing to be reachd, nothing to be wished, just Ur Love as the true my life

Time goes by, my feeling still being stay...
The day has gone, n Im still being loving my alone...
Just need to talks with u, till I could know U as true...
Im too tired to passing the time with my blinds, i missd U to more loving n beloved U...



Elle